MENJAWAB TAHDZIRAN FARHAN ACEH
TERHADAP ASY SYAIKH HANI’ BIN BURAIK & USTADZ LUQMAN BA’ABDUH
Pengantar
Telah kita ketahui bersama pada makalah
yang lalu bagaimana Asy Syaikh Abdul Hadi (sahabat dekat Syaikh Utsman
As Salimi) mengaku mendapatkan tugas untuk membela para ikhwah di sini
(para MLM & ustadz Dzulqarnain maksudnya) yang kemudian berujung
pada keluarnya tahdzir beliau terhadap Al Ustadz Luqman yang setelah
disingkap bukti-buktinya ternyata tidak lebih dari tahdziran senjata
makan tuan berikut bukti nyata bahwa acara daurah beliau
diselenggarakan di markas besarnya orang-orang yang memang menentang
tahdziran Asy Syaikh Rabi’ terhadap Al Ustadz Dzulqarnain dan bahkan
menikam secara khabits langkah mengikuti bimbingan Ulama Kibar semisal
Asy Syaikh Rabi’ sebagai jalan kesesatan (baca: khuruj ’anil haq)
sembari menunggu kematian beliau!!! Allahumma…
Bahkan tak segan-segan untuk
menyukseskan daurah Asy Syaikh Utsman As Salimi (yang akhirnya beliau
berhalangan hadir) dan Asy Syaikh Abdul Hadi tersebut, para jaringan MLM
(yang membela dan menempuh ishlah bersama Halabiyun Rodjaiyun) menempuh
jalan kehinaan dan kerendahan tanpa rasa malu memproduksi dan
menyebarluaskan di tengah-tengah umat fatwa-fatwa palsu atas nama para
ulama!!!
Tak kalah seru dan memalukannya, untuk
mentahdzir lawannya, Asy Syaikh Abdul Hadipun ternyata dipasok informasi
menyesatkan yang bersandarkan pada perbuatan jahat yang sejatinya
diproduksi dan disebarluaskan sendiri secara sah dan legal oleh panitia
MLM yang mendatangkan beliau…
Dan sungguh tatkala seseorang berbicara
dengan mengandalkan pasokan data dari para kadzdzabun tentulah takkan
membuat apa yang disampaikannya menjadi sesuatu yang berharga untuk
disimak kecuali hanya akan menjadi bukti tambahan akan episode senjata
makanan tuan…
Maka bagaimana mungkin hal yang demikian memilukan ini akan dikatakan sebagai nasehat?
Bagaimana bisa beliau berkeras
memperingatkan umat dari bahayanya ambisi seorang Luqman Ba’abduh dengan
mencontohkan ambisi Mubtadi Yahya Al Hajury semnetyara sampai saat
itupun sejarah menjadi saksi bahwa komunitas MLM yang beliau bangkit
membelanya justru merupakan corong fitnah dan pembela Yahya Al Hajury!!!
Sungguh itu semua adalah episode parodi
satir dari makar MLM yang kembali kepada tengkuk-tengkuk mereka dan para
pembelanya sendiri walhamdulillah.
Sehingga tiada gunanya tazkiyah dan
pembelaan Asy Syaikh Utsman As Salimi dan Asy Syaikh Abdul Hadi terhadap
mereka ini karena sesungguhnya yang mentazkiyah mereka adalah perbuatan
terpujinya sendiri seperti bukti-bukti yang telah dipaparkan pada
makalah di atas! Bukankah demikian?
Sebagaimana telah kita ketahui bersama, Asy Syaikh Hani’ pada daurah yang lalu di Al Anshar Jogjakarta menegaskan dua sikapnya:
1. Membantah isi perjanjian damai Syaikh
Al Imam dengan rafidhah serta membela Asy Syaikh Arafat yang membantah
Asy Syaikh Al Imam dalam kasus yang sama. Lihat pada makalah: http://tukpencarialhaq.com/2014/08/25/jawaban-mantap-nan-terbimbing-untuk-membungkam-alasan-para-pembela-isi-perjanjian-syaikh-al-imam-dengan-rafidhah-yaman-oleh-para-ahli-hikmah-mashlahat/
2. Menegaskan sikap beliau atas
tahdziran masyaikh terhadap Al Ustadz Dzulqarnain dari hasil evaluasi
pasca rujuknya beliau yang masih tetap berjalan bersama kawan-kawannya
tukang makar yang jahat lagi jelek.
Asy Syaikh: “…Dan Dzulqarnain sangat
disayangkan kalian semua mengetahui sejak saya berusaha mendekatkannya
sejak keluarnya perkataan guru kita Syaikh Rabi’ yang pertama yang
menjelaskan bahwa dia memiliki makar seperti makar Ali Al-Halaby, yaitu
suka melakukan tipuan, DIA MENAMPAKKAN TAUBAT DAN MENAMPAKKAN RUJUK,
MENAMPAKKAN BAHWA DIA BERSAMA AHLUS SUNNAH, NAMUN DARI BELAKANG
TEMAN-TEMANNYA MENAMPAKKAN KECINTAAN, MENAMPAKKAN UCAPAN, BERBAGAI ISU
YANG DISEBARKAN, PENYELISIHAN, DAN HUBUNGANNYA DENGAN SEBAGIAN
ORANG-ORANG YANG PENUH SYUBHAT DAN MENDATANGI ORANG-ORANG YANG TERKENA
SYUBHAT DAN ORANG-ORANG YANG TIDAK JELAS.
Intinya kalian mengetahui bahwasanya
sejak saya berusaha pada kunjungan pertama saya kepada kalian setahun
yang lalu dan dia sendiri menelepon saya dan saya menyampaikan ceramah
melalui telepon, SAYA BICARA DENGAN PARA USTADZ KALIAN YAITU AL-USTADZ
LUQMAN, AL-USTADZ USAMAH, AL-USTADZ RUWAIFI’, AL-USTADZ QOMAR, DAN SEMUA
ASATIDZAH TERMASUK AL-USTADZ ABDUSH SHAMAD SERTA YANG BERSAMA MEREKA,
DIA MENYATAKAN: “SAYA BERTAUBAT.” MAKA MEREKA PUN MENYAMBUTNYA –SEMOGA
ALLAH MEMBALAS MEREKA DENGAN KEBAIKAN– DAN MEREKA MENGATAKAN: “WAHAI
SYAIKH HANI, APA YANG DIKATAKAN OLEH MASAYIKH AKAN KAMI LAKUKAN
TERHADAPNYA.” MEREKA MENYAMBUTNYA DENGAN LAPANG DADA –SEMOGA ALLAH
MEMBALAS MEREKA DENGAN KEBAIKAN– DENGAN SAMBUTAN YANG PANTAS UNTUK
DISYUKURI.”
Wallahul musta’an. Selengkapnya lihat pada makalah: http://forumsalafy.net/?p=5680
Dan yang mengejutkan, ternyata kalimat rujuk beliau telah raib entah kemana penjelasannya, lihat halaman kosongnya di sini…
Gambar 1. Kalimat rujuk beliau telah raib penjelasannya entah kemana
Walaupun demikian kita masih bisa
menyaksikan bahwa link yang telah kosong tersebut pernah ada isinya
seperti pada bukti tembolok archive yang masih menyimpan jejaknya:
Dzulqarnain.Net » Kalimat Rujuk dan Penjelasan – http://web.archive.org/web/20140625132144/http://dzulqarnain.net/kalimat-rujuk-dan-penjelasan.html
Gambar 2. Alangkah sulitnya meninggalkan teman-teman yang jelek
Oleh-oleh yang dielu-elukan, Tahdziran Syaikh Utsman Terhadap Ustadz Luqman Ba’abduh
Telah usai episode tahdziran Syaikh
Abdul Hadi terhadap Al ustadz Luqman Ba’abduh dalam jalsah khusus manhaj
MLM dalam daurah nasional mereka. Hasil evaluasi…Tahdziran Syaikh Abdul
Hadi cacat hukum, dibangun di atas perkadzdzaban, fatwa palsu dan tipu
muslihai yang berakhir dengan adegan tuan makan senjata sehingga
dibutuhkan parasut cadangan agar makar MLM tidak jatuh tragis menghujam
ke (suka)bumi.
Episode berikutnya dari makar MLM,
Farhan Aceh yang baru pulang 4 bulan yang lalu tiba-tiba menjadi sosok
yang dielu-elukan karena keberhasilannya membawa tahdziran Syaikh Ustman
As Salimi terhadap Ustadz Luqman Ba’abduh.
Gambar 3. Tedo Hartono membagi-bagikan Ole-Ole dari Farhan Aceh yang memperkenalkan diri sebagai murid Syaikh Al ImamFarhan Mentahdzir Syaikh Hani’ & Ustadz Luqman
Yang mana tahdziran Syaikh Utsman
terhadap ustadz Luqman didahului terlebih dahulu oleh tahdziran Farhan
terhadap Asy Syaikh Hani’ bin Buraik sebagai pengobar api fitnah sesama
Salafiyin…
Gambar 4. Farhan:…saudara Luqman & saudara Hani bin Buraik dimana mereka selalu mengobarkan api fitnah sesama Salafiyin
Dan diantara bukti plintat plintutnya
Tedo Hartono ini adalah memposting tahdziran Farhan Aceh terhadap Syaikh
Hani’ dan ustadz Luqman sebagai “….fitnah yang terjadi SESAMA
SALAFIYIN….dimana mereka mengobarkan fitnah SESAMA SALAFIYIN” namun
disodorkan kepada umat dengan kemasan DUSTA ….HIZBIYAHNYA LUQMAN
BA’ABDUH seperti pada bukti gambar di bawah ini:
Gambar 5. Screnshot hubungan arus pendek
antara cover dengan isi. Gambar pada ole-ole plintat plintut, salafy
bukan hizbi, hizbi bukan salafy. Masihkah ada nama-nama yang menambah
daftar like this dengan bergaya bak Tedong dicocok hidungnya seperti
Syahru Ramadhan cs di atas?
Adapun Farhan Aceh di atas maka dunia wa
telah lebih dahulu mengenal pertama kalinya tatkala dia bangkit berdiri
membela dan meminta dukungan Asy Syaikh Al Imam seusainya dibacakannya
tahdziran Asy Syaikh Rabi’ terhadap Al Ustadz Dzulqarnain. Kiprah
pertamanya di dunia “persilatan” tatkala masih di Ma’bar adalah
keberaniannya melemparkan makar dusta di depan Asy Syaikh Al Imam ketika
itu dalam keadaan terekam buktinya dan walhamdulillah bantahannya telah
tersebar tak lama setelah makar kebohongannya tersebut!!
Simak arsipnya berikut ini, sebagian
tanya jawab antara Farhan Aceh dengan Asy Syaikh Al Imam (sebelum muncul
kritikan ulama terhadap beliau) :
Farhan: “Wahai Syaikh, apa nasehat dan
arahan kepada pihak yang menyebarkan perkataan Asy-Syaikh Rabi’ ini ke
berbagai penjuru dunia, ke dalam negeri dan keluar negeri, yang mana hal
ini menyibukkan para penuntut ilmu yang sedang sibuk belajar, dan
APAKAH TERMASUK HIKMAH MENYEBARKAN PERKATAAN ASY-SYAIKH RABI’ INI PADA
ACARA MUHADHARAH (CERAMAH YANG TERBUKA UNTUK UMUM) DAN MENGADAKAN
ACARANYA SELAMA SEHARI PENUH ATAU HINGGA HARI KEDUA YANG KHUSUS HANYA
MEMBAHAS TEMA INI?”
Asy-Syaikh: “Kemudian hendaknya engkau
mengetahui bahwa perkataan ulama perlu disebarkan dan tidak disimpan,
engkau dengar?! Tetapi sebagaimana telah kami katakan bahwa kita
berusaha semampu mungkin untuk bersikap hati-hati dan lebih teliti. Dan
pada kita tidak ada misalnya mempermasalahkan perkataan Asy-Syaikh Rabi’
dan kenapa disebarkan? Perkataan ulama –sebagaimana yang telah engkau
dengar– disebarkan sesuai dengan kebutuhan. Dan siapa yang ikut masuk
pada permasalahan ini bisa saja dia adalah orang yang bisa bersikap
dengan tepat dan memahami akibat-akibatnya, dan bisa juga tidak
demikian. Jadi kita tidak mengetahui berkaitan dengan keadaan sebagian
orang. Misalnya, saya menganggap baik bahwa pihak yang mengeluarkan
perkataan Asy-Syaikh Rabi’ agar menghubungi Dzulqarnain dan demikian
demikian. Seandainya dia menimbang semua perkara sebelum menyebarkan
perkataan tersebut. Benar atau salah?! Jadi lebih berhati-hati dan
demikian demikian adalah sesuatu yang baik. Tetapi karena perkaranya
sebagaimana yang telah engkau dengar, yaitu perkaranya telah tersebar
dengan gambaran seperti ini, maka barangsiapa yang bersama Allah
(kebenaran –pent) pasti Allah tidak akan menyia-nyiakannya. Engkau
dengar?!….”
Lihatlah pernyataan Farhan di atas…
“APAKAH TERMASUK HIKMAH MENYEBARKAN PERKATAAN ASY-SYAIKH RABI’ INI PADA
ACARA MUHADHARAH (CERAMAH YANG TERBUKA UNTUK UMUM)” betapa dia dari
sejak masih di Ma’bar telah mempertontonkan sikap ta’ashubnya tehradap
Al ustadz Dzulqarnain dengan mempertanyakan sisi hikmahnya
disampaikannya tahdziran Asy Syaikh Rabi’ kepada umat!! Bahkan dalam
keadaan Asy Syaikh Hani’ marah karena tahdziran Asy Syaikh Rabi tersebut
ternyata beliau ketahui belum disampaikan kepada umat oleh asatidzah!!!
Ini yang pertama.
Kedua, lihatlah tipu daya dan kedustaan
(yang direkam) tanpa rasa malu di depan Syaikhnya dengan berucap: “DAN
MENGADAKAN ACARANYA SELAMA SEHARI PENUH ATAU HINGGA HARI KEDUA YANG
KHUSUS HANYA MEMBAHAS TEMA INI”
Sungguh ini adalah kedustaan Farhan Aceh
yang sangat nyata bagi sesiapa saja yang masih tersisa akal sehatnya
karena bukti acara tersebut terekam dan tersebar luas berikut
durasinya!!
Maka bagaimana mungkin orang yang
memiliki rasa takut kepada Allah dan mencintainya Syaikh sampai
melemparkan hoax ACARANYA SELAMA SEHARI PENUH ATAU HINGGA HARI KEDUA
YANG KHUSUS HANYA MEMBAHAS TEMA INI??!!
Bagaimana engkau bisa menyembunyikan
kedustaanmu sementara buktinya suara laporan dustamu tersebar ke
seantero dunia? Inikah yang engkau banggakan tatkala memperkenalkan diri
kepada Syaikh Utsman sebagai murid dari Syaikh Al Imam? Inikah akhlaq
sejati murid yang baik dengan menyampaikan tipuan terhadap gurunya hanya
untuk membela Al ustadz Dzulqarnain dari tahdziran Asy Syaikh Rabi’
hafizhahullah?
Gambar 6. Screenshot…apakah termasuk hikmah seorang Farhan menyebarluaskan tahdzirannya terhadap Asy Syaikh Hani???Maka jika engkau wahai pendusta merasa berhikmah menyebarluaskan tahdziranmu kepada Syaikh Hani sebagai orang yang selalu mengobarkan fitnah terhadap Salafiyun dan merasa hikmah pula melemparkan kebohongan di depan Syaikh Al imam dan para santri Indonesia ketika itu demi membela Al ustadz Dzulqarnain agar mendapatkan dukungan dari Syaikh Al Imam, maka bagaimana mungkin engkau (dengan prinsipmu sendiri) malah mempertanyakan kehikmahan tahdziran Asy Syaikh Rabi’ sementara di sisi beliau, para ulama yang kokoh keilmuannya dan tsiqah bagi segenap Salafiyun di belahan dunia semisal Asy Syaikh Muhammad bin Hadi dan Asy Syaikh Abdullah Al Bukhari menguatkan tahdzirannya terhadap Al ustadz Dzulqarnain??? Adakah Salafiyun yang sehat ruhaninya akan membenarkan rusaknya pemahaman fattan kadzdzab Farhan Aceh yang terjungkir balik?
Sungguh …dusta terhadap ulama dan dusta terhadap umat adalah sikap tercela yang wajib dijauhi oleh penuntut ilmu.
JANGANLAH KEPIAWAIAN BERBAHASA ARAB & BUKTI PASPORT PERNAH KE YAMAN MENJADI MODAL UNTUK GAGAH-GAGAHAN DI DEPAN UMAT DENGAN MENGGAGAHI KEBENARAN, MEMBELA KEBATILAN SERTA BERDUSTA DUS MENGIBULI DAN MENIPU DAYA ULAMA DAN UMAT!! Karena sesungguhnya….itu semua adalah amanah yang selayaknya ditunaikan untuk menggapai keridhaanNya. Bukankah demikian wahai Haris Aceh (akan datang saatnya in sya Allah)
Demikianlah sekilas pendahuluan tentang bukti kejahatan yang telah ditorehkan dalam sejarah dakwah oleh sosok yang bernama Farhan Aceh bahkan tatkala dirinya masih duduk bersimpuh di depan Syaikh Al Imam agar umat mengetahui siapa sesungguhnya pahlawan yang mereka elu-elukan ini….dan silakan berbangga dengan medali kadzdzab yang direngkuhnya. Inna lillahi wa inna ilaohi raji’un.
Fatwa palsu, tikaman terhadap masyaikh Kibar, laporan dusta, tuduhan-tuduhan khabits, penentangan terhadap para ulama, harapan kematian terhadap ulama benar-benar menjadi tumpukan bukti bahwa teman-teman dan sekaligus pembela Al ustadz Dzulqarnain memang benar-benar orang-orang yang rusak yang wajib dijauhinya…akan tetapi sungguh sangat kita sayangkan beliau sampai hari inipun masih belum mampu untuk meninggalkan mereka…Allahul musta’an.
Berikut adalah jawaban Asatidzah hafizhahumullah terkait oleh-oleh yang dibawa oleh Farhan Aceh si pendusta khabits dan muqalid sejati tersebut dengan tambahan bukti screenshot serta keterangannya dari kami (tpah)…
Gambar 7. Sreenshot setiap poin jawabannya adalah cubitan mendidik bagi anak nakal yang berterangmuka menentang bimbingan Kibar Ulama demi membela kebatilan (tpah)
Demikian dakwah salafiyah di Indonesia
ada para kibar da’inya, tokoh-tokoh mu’allimunnas lil khair wa manhajis
salim di antara mereka ustadz fadhil Luqman bin Abdillah ba Abduh yang
agama membimbing untuk melihat dan menempatkan kemuliaan pada tempatnya,
sebagaimana dikatakan tidaklah mengetahui kemuliaan kecuali orang yang
memiliki kemuliaan pula, tidak ada seorang pun dari kibar ulama yang
memahami dakwah Salafiyah di negeri ini yang mencerca beliau dengan
dakwah dan manhaj yang beliau berada diatas nya bahkan yang ada kita
dapati keridhaan dan pujian dari mereka terhadap beliau, bahkan
seandainya ada kesalahan atau ketergeliciran maka bukanlah mereka
hudatsaul ahlam yang paling pertama menegur dan mengetahuinya merekalah
saudara-saudara dari kibar du’at yang akan menegurnya terlebih dahulu
dan akan meluruskannya, agama ini tidak dibangun di atas perasaan dan
basa-basi barakallahufikum.
Gambar 8. Jazakallahu khairan stadz…(tpah)Wajib bagi kita untuk memiliki adab agar membimbing kepada tindak tanduk yang benar.
Sangat disayangkan apa yang dikatakan
Syaikh Utsman terhadap ustadz Luqman wallahul musta’an, seharusnya
beliau bertanya terlebih dahulu kepada Syaikh Rabee yang lebih faham
terhadap dakwah di Indonesia dan duatnya, karenanya tidak ada yang bisa
dijadikan landasan mengikuti tahdzir syaikh Utsman as Salimi terhadap
ust Luqman, agama ini dibangun di atas hujjah dan bayyinah,
barakallahufikum wallahu a’lamu bisshawab.
Gambar 9. Sesungguhnya beliau (Syaikh Al
Wushabi) TELAH MENYARANKAN KEPADA SYAIKH UTSMAN AGAR MENGHUBUNGI SYAIKH
RABI’ & BERMUSYAWARAH DENGAN BELIAU…dan telah kita ketahui bersama
apakah beliau mengikuti saran dari ulama sepuh Yaman tersebut ataukah
tidak…wallahul musta’an.(tpah)
Indramayu
Akhukum wa Muhibbukum
-Muslim Abu Ishaq-
=========
Catatan (*tpah)
Gambar 10. SYAIKH UTSMAN BUKAN BIDANGNYA
DALAM TAHDZIR MENTAHDZIR, beliau mentahdzir Luqman karena Luqman
mentahdzir mereka yang ditahdzir oleh Syaikh Rabi’
MENGENAL KAEDAH JARH WAT TA’DIL
Asy Syaikh Ahmad Bazmul hafizhahullah
Di antara kaidah al-Jarh wat-Ta’dil
yang diletakkan para ulama’ adalah, orang yang memberikan celaan dan
pujian merupakan orang yang ahli yang mencapai tingkatan ‘ucapannya
diterima di dalam al-Jarh wat-Ta’dil’.
Jadi tidak setiap orang yang berbicara
di dalam bab al-Jarh wat-Ta’dil bisa diterima ucapannya. Ini adalah
permasalahan yang sangat penting, meskipun dia itu seorang penuntut ilmu
yang salafi, meskipun dia itu seorang doktor yang salafi, meskipun dia
itu memberikan berbagai pelajaran (banyak majelisnya), karena al-Jarh
wat-Ta’dil adalah bab yang detail (dalam) yang tidak setiap orang bisa
menguasainya.
ﻭﺃﻳﻀﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﻮﺍﻋﺪ ﺍﻟﺘﻲ ﻭﺿﻌﻮﻫﺎ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﺠﺎﺭﺡ ﻭﺍﻟﻤﻌﺪﻝ ﻣﻤﻦ
ﺗﺄﻫﻠﻮﺍ ﻭﻣﻤﻦ ﺑﻠﻐﻮﺍ ﺩﺭﺟﺔ ﻳﻘﺒﻞ ﻗﻮﻟﻬﻢ ﻓﻲ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﻭﺍﻟﺘﻌﺪﻳﻞ
ﻓﻠﻴﺲ ﻛﻞ ﻣﻦ ﺗﻜﻠﻢ ﻓﻲ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﻭﺍﻟﺘﻌﺪﻳﻞ ﻗﺒﻞ ﻗﻮﻟﻪ ﻫﺬﻩ
ﻗﻀﻴﺔ ﻣﻬﻤﺔ ﺣﺘﻰ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻃﺎﻟﺐ ﻋﻠﻢ ﺳﻠﻔﻲ ﺣﺘﻰ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ
ﺩﻛﺘﻮﺭﺍ ﺳﻠﻔﻴﺎ ﺣﺘﻰ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﺩﺭﻭﺱ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﻭﺍﻟﺘﻌﺪﻳﻞ
ﺑﺎﺏ ﺩﻗﻴﻖ ﻻ ﻳﺤﺴﻨﻪ ﻛﻞ ﺃﺣﺪ
Pembahasan lengkap silahkan buka link berikut: http://forumsalafy.net/?p=540
0 komentar:
Posting Komentar
berkata baik, atau diam