Dzulqarnain berkata:
download di sini
(klik kanan, save as)
Transkrip ucapannya:
Transkrip ucapannya:
“… dan sebagian orang, kadang tidak memiliki rasa malu, …iya…, minta orang lain supaya bertaubat..
إِلا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Diminta 3 syarat masyaAllaah, …
Ya bagus, coba diterapkan untuk dirinya sendiri! Diterapkan untuk dirinya sendiri!
Orang-orang yang kadang jatuh dalam
pemikiran-pemikiran yang keliru, sudah diakui dirinya kalau setahun lagi
di dalam hal itu menjadi khawarij murni. Tangannya pernah berlumuran
darah.
Apa yang telah diperbaiki? Kadang seorang
kadang tidak inshaf pada dirinya, meminta orang lain pada sesuatu yang
kadang kalau dia pikirkan itulah yang bagus untuk dirinya sendiri.
..iya..
Dan memang semuanya yang hadir saya kira
memaklumi, bahwa ini pertanyaan mengarah kepada sesuatu, iya. Dan saya
juga tahu kalau antum semuanya ingin mendengar dari saya sebuah
penjelasan.
..iya..
Tapi, penjelasan itu saya sering sebutkan, bahwa kadang seorang pendidik mendidik, dia berbicara, menyampaikan suatu pendidikan. Dan seorang pendidik, dia diam itu kadang pendidikan. ..iya.. kadang pendidikan. Dan saya di, untuk di masa sekarang ini, bukan saya tidak bisa menjawab. ..iya..
Tapi, penjelasan itu saya sering sebutkan, bahwa kadang seorang pendidik mendidik, dia berbicara, menyampaikan suatu pendidikan. Dan seorang pendidik, dia diam itu kadang pendidikan. ..iya.. kadang pendidikan. Dan saya di, untuk di masa sekarang ini, bukan saya tidak bisa menjawab. ..iya..
Dan insya Allaahu Ta’ala semua orang tahu. ..iya.. hakikat permasalahan itu apa. Hakikat permasalahan itu apa. ..iya..
Kalau ingin kuncinya sebenarnya
sederhana, orang yang dituntut untuk bertaubat, mengakui kesalahannya,
terangkan saja poin kesalahannya itu apa? Supaya dia bertaubat. ..iya..
“Syaikh Rabi’ berkata demikian,” itu
global. Diminta dari syaikh Rabi’ sendiri secara terperinci, bukan dari
kalian! ..iya.. Kalau dari kalian sendiri ..iya.. itu sudah dimaklumi
kedustaan-kedustaan dan hal-hal yang keliru, mudah untuk menjawabnya.
Gambar 1. Screenshot diantara bukti sikap bunglonnya, menolak
tahdziran Syaikh Rabi’ dengan kemasan luar tulisannya: Ucapan Syukur
kepada Al-‘Allamah Asy-Syaikh Rabi’
Tapi dari syaikh Rabi’ sendiri, apa yang beliau kritik ..iya.. di dalam hal tersebut, sampaikan kepada orang yang bersangkutan. Supaya kalau ingin diperintah ruju’ taubat, jelas dia mau rujuk kemana. Hanya berkata, “saya taubat,” lalu ditanya, “taubat dari apa?” “Wallaahu a’lam, saya nggak tahu.” Kan lucu namanya? ..iya..
Gambar 2. Screenshot Allahu Akbar! Meyakini di atas kebenaran kok disuruh taubat?!!!
Dan alhamdulillaah, ..iya.. di dalam hal ini, ..iya.. para ulama kita memberikan bimbingan-bimbingan. ..iya..
Gambar 3. Screenshot dukungan dari Ummu Naufal Dida : Sabar ya ustad atas semua fitnah ini…
Diperintah untuk bersabar, ya, dan seorang berbicara bukan untuk membela diri, tapi untuk suatu kebaikan. Dan kebenaran itu lebih kita cintai. Lebih kita cintai dari pada diri kita sendiri, alhamdulillaah. ..iya..
Gambar 4. Screenshot menggalang simpati-dukungan dari kaum hawa, hasilnya…Dzulqarnain net pun basah bersimbah air mata mbak Siti
Dan saya tahu dari asma’ul husna, nama Allaah al-Haq, Yang Maha Benar. Karena itu dari kewajiban seorang hamba, dia terima kebenaran itu dari siapa saja. Walaupun itu datang dari anak kecil maupun dari orang yang dia benci, dia akan terima. Kalau dia bersombong menerima kebenaran itu artinya dia bersombong kepada Allaah, karena Allaah adalah al-Haq, Yang Maha Benar.
Ha itu hal yang wajib di ingat.
Kalau ingin membantu saudara bertaubat,
tunjukkan jalan yang benar. ..iya.., caranya, apa kesalahannya. Kalian
itu melaporkan apa? Sebutkan saja laporan kalian, “saya laporkan ini,
dan ini, dan ini,” <….> yang bersangkutan menjawab, kemudian
biarkan syaikh yang mendengar dari kedua belah pihak. Diberikan <….
>Itu baru adil namanya. ..iya..
Gambar 5. Hakekat ucapan syukurnya
Adapun hanya membuat <……..>, menyebarkan opini, ..iya.. itu semua mampu melakukannya. ..iya.. Tapi alhamdulillaah kita diikat dengan tuntunan-tuntunan agama. ..iya..
Saya diminta untuk sibuk dengan ilmu.
Alhamdulillaah saya sibuk dengan ilmu. Yaitu permintaan dari syaikh
Utsman as-Salimy. Saya diminta oleh syaikh Shaleh al-Fauzan supaya tidak
memperhatikan mereka. Saya tidak memperhatikan mereka. Alhamdulillaah.
..iya..
Gambar 6. Screenhot pernyataan AMDZ dan
kicauan seorang muqalid Dzulqarnain, korektor dan yang merekomendasi
penyebaran surat Ucapan Syukur yang berisi penolakan tahdzir Syaikh
Rabi’ terhadap dirinya dan tuduhan asatidzah telah melaporkan
berita-berita dusta (yang melandasi tahdziran tersebut)
Dan kehidupan ini jelas arahnya ke mana. ..iya..
Ibadah itu luas. Saya di rumah pun
alhamdulillaah bisa menggunakan waktu. 48 jam pun ndak cukup mungkin
untuk membuat proyek kebaikan di dalam rumah. ..iya.. Dan itu bukan hal
yang menyedihkan.
Cukup diterangkan, sesuatu hal kalau sudah benar, tepat, maka mudah untuk seseorang untuk kembali kepadanya. ..iya..
Semoga Allaah Subhanaahu wa Ta’ala memberikan taufik kepada semuanya dan memaafkan orang-orang yang melampaui batas.
Gambar 7. Screenshot Harapan, Dzulqarnain
adalah tanda tanda kebesaran Allah terhadap dakwah Salaf di Indonesia.
Tahdziran Syaikh Rabi’ yang menimpa dirinya mengingatkan pada kisah Imam
Bukhari yang diusir dari negerinya…Imam Barbahari yang ditinggalkan
manusia….dan Imam Ahmad yang difitnah oleh ulama
ZINDIQ!!!!!!!!!!!!!!!Salahku apa?!!!!!!!!Tidak bercermin diriku ini
siapa!!!!!!!!!
Memberikan hidayah kepada mereka menuju jalan yang lurus. Dan alhamdulillaah ulama kita adalah orang-orang yang kita hormati, ucapan mereka kita dengarkan. Tapi, kita semua dituntut untuk berbicara sesuai dengan kenyataan. Dan seseorang kalau mengakui sesuatu, diakui sesuatu yang benar-benar terjadi pada dirinya. ..iya..
___________________________________
Beberapa poin penting ucapannya(Dzulqarnain):
Beberapa poin penting ucapannya(Dzulqarnain):
– Dzulqarnain menuntut agar
syarat-syarat taubat itu diterapkan sendiri pada mereka yang dulu pernah
terlibat di dalam LJ, yang tangannya PERNAH berlumuran darah. Apa yang telah diperbaiki (oleh mereka ini)?
– Dzulqarnain menuntut Syaikh
Rabi’ agar merinci kesalahannya (“Diminta dari syaikh Rabi’ sendiri
secara terperinci, bukan dari kalian!”)
– Menuding yang menyampaikan berita kepada Syaikh Rabi’ sebagai sudah dimaklumi kedustaan-kedustaannya
– Tuntutan kepadanya untuk taubat adalah sesuatu yang lucu karena Dzulqarnain sendiri tidak tahu apa kesalahannya
– Dzulqarnain mengaku siap
menerima kebenaran dari siapa saja, walaupun datangnya dari anak kecil
maupun dari orang yang dia benci (buktinya dimana umat bisa mendapatkan
bayan dari tuduhan-tuduhan ngawurnya yang telah lalu?)
– Dzulqarnain menuding tahdzir
Syaikh Rabi’ terhadap dirinya sebagai keputusan yang tidak adil (tanpa
kehadiran dirinya)
APA SALAH SAYA???? JAWABAN UNTUK DZULQARNAIN
Al Ustadz Muhammad Umar As Seweed Hafizhahullah
download di sini
(klik kanan, save as)
Transkripnya:
Transkripnya:
[Tanya]
“Terkait penjelasan Dzulqarnain kemarin
di AMWA, bagaimana menyikapi syubhat bahwa Syaikh Rabi’ harus merinci
point-point kesalahan Dzulqarnain?”
[Jawab]
Ya… Ngomong sama Syaikh Rabi’… Suruh
datang ke Syaikh Rabi’. Kemarin datang ke Syaikh Rabi’ kenapa gak
ngomong? “Syaikh, engkau harus merinci semua yang engkau katakan tentang
aku!!” Kenapa nggak ngomong begitu? Kenapa sekarang ngomongnya? Ketika
ketemu, dia nggak ngomong, sekarang baru ngomong… Ini “KEANEHAN” yang
terjadi pada dia (Dzulqarnain). Na‘am.
Ikhwani fiddien a‘azzakumullah, seseorang itu harus punya kaca/cermin di rumahnya… Sehingga dia bisa bercermin, “Saya ini coreng-moreng nggak mukanya… Jadi gimana…??” Kalau orang nggak punya cermin, nggak pernah tahu siapa dirinya, nggak pernah, merasa sama sekali… Sedangkan, ‘Seorang mu`min itu adalah cermin bagi saudaranya.’ Maka, kalau dikritik dengan berbagai macam kritikan-kritikan, maka perhatikan. Apakah iya? Atau tidak? … Sehingga nggak perlu kemudian berpura-pura bodoh mengatakan, “Saya nggak tahu apa-apa? APA SALAH SAYA???” Kasihan, terzhalimi!!! “Aku dikatakan begini, SALAH APA???” Ajiib!!!
Perkara yang harus diberitahu, yang pertama adalah;
Penggembosannya terhadap MANHAJ TAHDZIR –
yang dia harus taubat. Kalau mau diulang rincian rekamannya, banyak
rekamannya. Seakan-akan perkara tahdzir tidak penting, perkara remeh,
perkara yang sedikit aja cukup. Padahal ketika ditanyakan kepada Syaikh
Muhammad bin Hadi ~hafidzahullah~, beliau menyatakan bahwa RUDUD
(bantahan-bantahan) itu seimbang dengan Al-‘ARD (penyampaian).
*Al-‘ARD (PENYAMPAIAN KEBENARAN) ——» diiringi dengan ——» RAAD (PENJELASAN KEBATILAN)* … (Jadi) jangan diremehkan!!! Harus seimbang diantara dua perkara.
Bahkan beliau (Syaikh Muhammad bin Hadi) berkata :
*Kebanyakan kitab-kitab ushul daripada
ulama, itu (asalnya) dari bantahan-bantahan* … Prinsip-prinsip
Ahlussunnah, kenapa muncul buku-buku itu…?? Sebab membantah…!! … Sedang
membantah ahlul bid’ah!!! “Mereka bukan Ahlussunnah!!! Nih prinsipnya
ini nih, bukan yang itu!!! Ini!!! Yang kedua, bukan seperti mereka…
Ini!!!, bukan seperti mereka.” … Sehingga ikhwani fiddien
a’azzakumullah, “Kalau setiap kajian membantah ahlul bid’ah, itu ngomong
apa? Nggak salah? Emang nggak ada kajian lain selain TAHDZIR…!!!???”
——» itu nggak merasa salah dia (Dzulqarnain, pen). Nggak merasa kalau
itu adalah RACUN YANG TELAH DIMAKAN oleh sekian banyak Salafiyyin di
Jakarta, dan dari seluruh Indonesia. Mau bukti???
Tanyakan kepada sebagian besar mereka, khususnya di Jakarta, “KAJIAN FITNAH ITU APA…???”, coba tanyakan.!!!!! “Saya tidak suka KAJIAN FITNAH!!!”. Tanyakan…!! Tanyakan mereka yang mengaji di AMWA??? “APA ITU KAJIAN FITNAH…???” Tanyakan…!! Kira-kira apa jawabnya…???
» “Kajian mentahdzir dari yayasan Ihyaut Turats…!!”
» “Kajian mentahdzir dari (Radio/TV) Rodja…!!”
» “Kajian mentahdzir dari …!! (dst., pen)
——» itu “KAJIAN FITNAH” namanya menurut mereka. Apakah itu BUKAN RACUN..!!?? Wallohi, itu RACUN yang MEMATIKAN..!! RACUN yang SANGAT MEMATIKAN..!! Nggak terasa, “Masukan kapan ya??? Masukannya entah kapan ya..???” Setiap kajian, satu kajian, dua kajian, tiga kajian… Lama-lama sudah menjadi makhluk yang berbeda dengan apa yang dibimbingkan oleh para ‘ulama.
Ikhwani fiddien a’azzakumullah, kadang-kadang demikian, apa yang JAUH, seberang lautan KELIHATAN…!! Apa yang di pelupuk matanya, nggak KELIHATAN…!! (yang ada pada DIRINYA, NGGAK KELIHATAN…!!).
Selalu menyatakan LASKAR JIHAD harus taubat…!! LJ harus taubat…!! …
Dia itu, memang BUTA, TULI, BISU..!!??
Nggak pernah tahu kalau LASKAR JIHAD telah bertaubat, TERTULIS, TERBACAKAN, bahkan sampai masuk media elektronik, media segala media masuk…!! Wartawan ngeliput TAUBATNYA…!! Masa dia nggak tahu..!!??
“TANGAN mereka BERDARAH…”, astaghfirullah,
“Siapa PIMPINAN FATWA nya ketika itu ——» komisi FATWA nya ketika itu adalah DZULQARNAIN IBNU SUNUSI…!!” Dia nggak TERLIBAT…?? Nggak BERDARAH tangannya…?? AJIIIB…!! ALLAHU YAHDIH… ALLAHU YAHDIH NA WAIYYAH.
Gambar 8. Screenshot Press Release
Pembubaran LJ-FKAWJ dan pernyataan taubat dari seluruh kesalahan dan
penyimpangan. Dalam Struktur Organisasi FKAWJ, Dzulqarnain adalah Mufti
Laskar Jihad.
Ikhwani fiddien a’azzakumullah. Apa yang sudah diperintahkan oleh para ‘ulama, dengarkan…!! Alhamdulillah, para ‘ulama itu jangan dianggap sebagai orang yang BODOH, yang gampang DITIPU oleh seorang fulan wa fulan…!! Ikhwani fiddien a’azzakumullah. Masyayikh, kenal sama Dzulqarnain, termasuk kenal JELEKNYA…!! Jangan dikira nggak kenal…!! Berapa kali dia ke SAUDI…?? SERING…!! Dan sering ketemu mereka…!! Sehingga tidak heran kemudian mereka menyatakan “Aku tahu modelnya Dzulqarnain sejak dulu…!!” Syaikh Hani pernah berkata seperti itu. Syaikh Muhammad bin Hadi menyatakan, “Dia (Dzulqarnain) sudah patah tanduknya sekian zaman (sudah lama).”
Ikhwani fiddien a’azzakumullah. Dianya (Dzulqarnain) berlagak seperti nggak tahu apa-apa, “Nggak tahu SALAH SAYA APA…?? … Coba dirincikan salahnya apa…??” Di vilanya Syaikh Rabi’ kenapa ndak nanya…?? Kenapa nggak bilang, “Syaikh rincikan kepada kami kesalahannya apa…??” Dari sini (Indonesia) semangatnya menulis, “Saya akan bertanya dan saya akan siap rujuk kalau saya salah…!!” Sampai ke sana (Saudi), mana hasilnya…?? Nanya…?? Kok sekarang (malam kemarin di AMWA), “Oh Syaikh Rabi’ harus merinci…!!” Loh kemarin (di Saudi) ngapain…??
Kemarin, tujuannya (nanyakan kesalahannya, pen) bukan itu tujuan intinya…!! Tujuannya cari rekomendasi dari Syaikh Shalih Fauzan, dan itu “POLITIKNYA” dia (Dzulqarnain)… Dan saya katakan kembali yang tadi (pertanyaan tadi), ngapain sekian ribu TAZKIYAH, kalau ada JARH MUFASSAR…!!?? Apa untungnya pembelaan dari FULAN wa FULAN, masyaikh, kalau sudah ada JARH MUFASSAR…?? JARH MUFASSAR, MUQADDAM ‘ALA TA’DIL…!! Ini sudah diketahui bersama oleh sekian thulabul ‘ilm, apalagi ulamanya…!! Apalagi masyayikh…!! Cuma apa yang dihadapi oleh dia orang awam, JUHALA = orang bodoh, maka cukup dengan itu, tergiur semua.
Satu saja saya ingatkan, saya dengarkan ucapan Syaikh Hani ketika teleconference, saya dengarkan bolak-balik bolak-balik… Mana point yang dipraktekkan oleh dia (Dzulqarnain)…?? Husnuzhonnya Syaikh Hani kalau dia (Dzulqarnain) taubat, mana dibuktikan…?? Kalau syaikh sudah berbaik sangka kalau Dzulqarnain sudah bertaubat.
Yang kedua, ini sama-sama didengar oleh kalian di tempat ini (AMWA)… di Jakarta sini, di Depok sini, …
tentang JA’FAR SALIH… Apa yang dia (Dzulqarnain) sikapi…?? Apa yang dilakukan kepada Ja’far Salih sama dia…?? Apakah kemudian berbicara di mimbar… “Hati-hati dari Jafar Salih”…?? Ada…?? Ada nggak…?? Belum…!! Atau ada TAUBATnya, “Ternyata saya salah kemarin, saya membela-bela Ja’far Salih ternyata saya salah…” Ada…?? Nggak ada…!! Terus padahal dia dengarkan sama-sama…!! Semua bersama kalian … ucapan Syikah Hani tadii…!! Yang ini diterima, yang itu nggak dipedulikan…!! Pokoknya saya dapat DUKUNGAN … selesai…!! Yang penting untuk dirinya…!! Ikhwani fiddien a’azzakumullah, ini PENYAKIT…!! Ini penyakit yang sudah dikenal sekian para ‘ulama..!!
————
Itu mengandung tuduhan dari beberapa sisi,
——» tuduhan kepada yang menyampaikan beritanya ke syaikh dianggap pendusta,
——» dan tuduhan kepada Syaikh Rabi’
sendiri menyatakan LA’AAB, menyatakan MUTALAWWIN, (dianggap, pen) dalam
keadaan salah…!! Dalam keadaan tidak punya bukti…!! = ini tuduhan yang
mengerikan sekali kepada Syaikh Rabi’.
[Tanya] (Menit 9:25)
Fatwa Syaikh Rabi’ bisa berubah
tergantung siapa yang memberi laporan. Kemarin ditahdzir, kemudian
diterima ruju’nya, kemudian ditahdzir kembali, apakah tidak niat tentang
sama-sama kembali ketemu dengan Syaikh Rabi’…??
[Jawab]
Ikhwani fiddien a’azzakumullah, sudah
pernah datang bersama-sama, baarakallahu fiikum. Pernah atau nggak
pernah…?? Pernah…!! Mau diulang berapa kali lagi…?? Sudah pernah datang
bersama-sama dan Syaikh Rabi’ sudah tahu ketika dia membela-bela Radio
Rodja, ketika dia membela-bela hizbiyyin … diketahui oleh Syaikh
Rabi’…!! Jadi, dibantah, ditegur sama beliau…
————
(Menit 10:05)
Ikhwani fiddien a’azzakumullah, kita
bertaubat apa yang telah kita lakukan di LASKAR JIHAD dengan berbagai
penyimpangan di dalamnya dan kemudian kita memperbaiki dengan mengulang
kembali prinsip-prinsip Ahlussunnah dari awal…!! Dan kita kaji
kitab-kitab yang menunjukkan kebobrokan khawarij, dan itu langsung
setelah (LJ) bubar…!! Dan terus sampai hari ini, sehingga kalau bisa
dikatakan perbaikan setelah taubat dari LJ … bagaimana ashlahunya
(memperbaikinya)…??
——» Memperbaikinya dengan kita
mengingatkan dari bahaya khawarij, dengan TAHZDIR…!! yang tahdzir ini
digembosi sama Dzulqarnain…!! Paham maksud saya…?? “Ini tahdzir tahdzir
terus…!!”
——» Ini dalam rangka taubat kita kepada
Allah, untuk memperbaiki apa yang pernah dianggap bahwa kita ini seperti
khawarij dulu, ternyata tidak…!! Kita bertaubat kepada Allah, dan kita
memperingatkan manusia, kaum muslimin ini dari khawarij dan termasuk
khawarij adalah Al-’Arifi yang berbicara di radio dan TV Rodja… rutin…!!
Dan kita peringatkan pula (Radio/TV) Rodjanya, dari pemikiran-pemikiran
irja’nya Ali Hasan dan juga pemikiran-pemikiran lainnya yang ada di
dalamnya (Radio/TV Rodja), dari hizbiyyah… Kenapa kok kita sedang
berupaya untuk ashlahu (memperbaiki), kok digembosi…?? oleh tokoh-tokoh
baru.
Ikhwani fiddien a’azzakumullah, Kaum Muslimin yang saya hormati… mudah-mudahan dia paham, bahwa kita sudah bayyanu … kita sudah menjelaskan dengan rinci Alhamdulillah dan saya sendiri sudah menulis secara pribadi tetapi mengatas namakan asatidzah juga… Saya memuatkan dalam tarjamahan saya tentang apa yang terjadi di LJ bahwa itu bukan dari prinsip Sunnah…!! Alhamdulillah. Kita mau, dia (Dzulqarnain) juga seperti itu…!! Nggak usah menjaga kehormatan dirinya kemudian sampai menolak untuk taubat…!! Katakan, “Saya salah kemarin” … “Terima kasih, jazaakallahu khair atas kritikannya, atas tegurannya… atas laporannya kepada Syaikh Rabi’…” … “Saya mulai hari ini, saya akan menyikapi Jafar Shalih… dan saya akan menyikapi Rodja… dan SAYA AKAN MENDUKUNG PRINSIP TAHDZIR DAN MANHAJ TAHDZIR DAN KAJIAN-KAJIAN TAHDZIR…!!”
Ikhwani fiddien a’azzakumullah, kalau kajian satu jam dibagi separuh untuk TAHDZIR dan separuh untuk ushul, nggak apa-apa…!! Itu belum kelebihan…!! Ya… Masih seimbang… Baarakallahu fiikum. Alhamdulillah, kalian tau sendiri kita lebih mementingkan untuk menyampaikan ushul karena mengharapkan kalian paham, dan mereka juga paham tentang apa ushul Ahlussunnah dan kemudian baru diperingatkan dari berbagai macam bahaya-bahaya yang mengancam… Baarakallahu fiikum wa jazaakumullah khaira…
Ikhwani fiddien a’azzakumullah, Kaum Muslimin yang saya hormati… mudah-mudahan dia paham, bahwa kita sudah bayyanu … kita sudah menjelaskan dengan rinci Alhamdulillah dan saya sendiri sudah menulis secara pribadi tetapi mengatas namakan asatidzah juga… Saya memuatkan dalam tarjamahan saya tentang apa yang terjadi di LJ bahwa itu bukan dari prinsip Sunnah…!! Alhamdulillah. Kita mau, dia (Dzulqarnain) juga seperti itu…!! Nggak usah menjaga kehormatan dirinya kemudian sampai menolak untuk taubat…!! Katakan, “Saya salah kemarin” … “Terima kasih, jazaakallahu khair atas kritikannya, atas tegurannya… atas laporannya kepada Syaikh Rabi’…” … “Saya mulai hari ini, saya akan menyikapi Jafar Shalih… dan saya akan menyikapi Rodja… dan SAYA AKAN MENDUKUNG PRINSIP TAHDZIR DAN MANHAJ TAHDZIR DAN KAJIAN-KAJIAN TAHDZIR…!!”
Ikhwani fiddien a’azzakumullah, kalau kajian satu jam dibagi separuh untuk TAHDZIR dan separuh untuk ushul, nggak apa-apa…!! Itu belum kelebihan…!! Ya… Masih seimbang… Baarakallahu fiikum. Alhamdulillah, kalian tau sendiri kita lebih mementingkan untuk menyampaikan ushul karena mengharapkan kalian paham, dan mereka juga paham tentang apa ushul Ahlussunnah dan kemudian baru diperingatkan dari berbagai macam bahaya-bahaya yang mengancam… Baarakallahu fiikum wa jazaakumullah khaira…
##############################################
Terbukti sudah apa yang telah dijelaskan
para masyaikh dan ‘ulama kita, Syaikh Abullah Al-Bukhari atau pun Syaikh
Muhammad bin Hadi dan yang lainnya hafidzahumullah. Dan pernyataan
Dzulqarnain ini menunjukkan bahwa ia tetap bertahan di atas kesalahannya
bahkan kini berusaha untuk berkelit dan mendebat.
Sungguh benar firman Allah Ta’ala:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُعْجِبُكَ
قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلَى مَا فِي
قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِ (٢٠٤)
“Dan di antara manusia ada yang
pembicaraannya tentang kehidupan dunia mengagumkan engkau (Muhammad),
dan dia bersaksi kepada Allah mengenai isi hatinya, padahal dia adalah
penentang yang paling keras”. (Q.S. Al-Baqarah:204)
(Dari Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al-Atsary)
##############################################
Adapun fatwa Syaikh Shalih Fauzan itu
tentang arahan meninggalkan mencela orang ‘fulan hizbi’ adalah nasihat
umum. Lagi pula Dzulqarnain dan kawan-kawannya sudah dinasihati
langsung oleh Syaikh Rabi’ tentang Radio Rodja dan lainnya. Tetap
hasilnya seperti kita telah ketahui sendiri.
Gambar 9. Screenshot Bunglonnya Manhaj AMDz, pasca jalsah bersama
Syaikh Rabi’ yang memutuskan awam ditahdzir dari bahayanya Rodja,
ternyata AMDz tetap berfatwa awam tidak dilarang, larangan itu hanya
tertuju pada para penuntut ilmu yang sudah bisa menimbang antara yang
hak dan yang batil. Tidak terbalik Pak Mufti?
Seperti kata Syaikh Abdullah Al-Bukhari, “Qadhiyah Dzul Qarnain tidak ada habisnya karena orang itu tanduknya dua”. Lihat saja sekarang tanduknya mulai mengarah ke Syaikh Rabi’.
Gambar 10. Screenshot dua juru bicara.
Pasca jalsah yang menghasilkan tahdziran Syaikh Rabi’ terhadap Halabiyun
Rodja, team Qurtubi langsung lari ke Ma’bar, memperjuangkan lagi Rodja
dengan gambaran yang mentalbis hakekat dakwah Hizbiyyahnya dan
menyembunyikan rapat-rapat peran besar Al Halaby sebagai Pembina Utama
Halabiyun Rodja dan jaringannya. Salahku apa?
Bukankah dia sudah tahu beberapa point muakhadzat tentang dia.
Tetap, mana pernah merasa bersalah. Allahu yahdihi.
(Dari Ustadz Abu Abdillah Muhammad Sarbini Hafizhahulloh)
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
WhatsApp Salafiyyin Jogja
Keterangan:
Screenshot-screenshot bukti dan keterangannya merupakan tambahan dari kami .ed
0 komentar:
Posting Komentar
berkata baik, atau diam