:::: MENU ::::

Minggu, 17 April 2016

Bingkisan Untukmu wahai para MLMiyun Dzulqarnainiyyun, para Facebooker dan para admin "Pelita (gak) Sunnah" yang sering mencela dan mencari² kesalahan Para Umara' (Penguasa & Pemimpin) Negara Yaman terkhusus Asy Syaikh Hani bin Braik hafizhahullah (beliau adalah menteri Negara Yaman) dan yang lainnya.

Wasiat manakah yang kalian tempuh ???
Wasiat manakah diantara 2 wasiat ini yang kamu pilih ?

Apakah,...
Wasiat pertama :
Wasiat Anas bin Malik dan para Sahabat Kibar (Senior) radhiyallahu 'anhum :
Kami dilarang oleh kibar kami dari Sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam :
"Janganlah kalian mencela umara' (penguasa² & pemimpin²) kalian, dan janganlah kalian mengkhianati mereka dan janganlah kalian membenci mereka, Bertakwalah kalian kepada Allah dan bersabarlah kalian, karena sungguh urusan telah dekat."
diriwayatkan Ibnu Abi 'Ashim dlm As Sunnah 2/488, dan dishahihkan oleh Al Albani rahimahullah.

ataukah,..
Wasiat kedua :

Wasiat Ibnu Saba' Al Yahudiy :
"Mulailah kalian untuk mencela Umara (Penguasa²/Pemimpin²) dan nampakkanlah itu sebagai tindakan amar ma'ruf nahi munkar, pikatlah dan ajak hati-hati manusia kepada perkara ini."
Tarikh Ar Rusul oleh Imam At Thabariy 4/340


#Ų³Ų¤Ų§Ł„_ŲØŲÆŁˆŁ†_Ų¬Ų§Ų¦Ų²Ų©

Ų£ŁŠ Ų§Ł„ŁˆŲµŁŠŲŖŁŠŁ† ŲŖŲ®ŲŖŲ§Ų± ؟

- Ų§Ł„ŁˆŲµŁŠŲ© Ų§Ł„Ų£ŁˆŁ„Ł‰:
ŁˆŲµŁŠŲ© Ų£Ł†Ų³ ŁˆŁƒŲØŲ§Ų± Ų§Ł„ŲµŲ­Ų§ŲØŲ© Ų±Ų¶ŁŠ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł†Ł‡Ł…:
Ł†Ł‡Ų§Ł†Ų§ ŁƒŲØŲ±Ų§Ų¤Ł†Ų§ Ł…Ł†
Ų£ŲµŲ­Ų§ŲØ Ų§Ł„Ł†ŲØŁŠ ļ·ŗ Ł‚Ų§Ł„ :
(Ł„Ų§ ŲŖŲ³ŲØŁˆŲ§ Ų£Ł…Ų±Ų§Ų”ŁƒŁ… ŁˆŁ„Ų§ ŲŖŲŗŲ“ŁˆŁ‡Ł… ŁˆŁ„Ų§ ŲŖŲØŲŗŲ¶ŁˆŁ‡Ł… ŁˆŲ§ŲŖŁ‚ŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŲ§ŲµŲØŲ±ŁˆŲ§ ŁŲ„Ł† Ų§Ł„Ų£Ł…Ų± Ł‚Ų±ŁŠŲØ)

Ų±ŁˆŲ§Ł‡ Ų§ŲØŁ† Ų£ŲØŁŠ Ų¹Ų§ŲµŁ… ŁŁŠ Ų§Ł„Ų³Ł†Ų©(Ł¢/Ł¤ŁØŁØ)
ŁˆŲµŲ­Ų­Ł‡ Ų§Ł„Ų£Ł„ŲØŲ§Ł†ŁŠ.

- Ų§Ł„ŁˆŲµŁŠŲ© Ų§Ł„Ų«Ų§Ł†ŁŠŲ©:
ŁˆŲµŁŠŲ© Ų§ŲØŁ† Ų³ŲØŲ£ Ų§Ł„ŁŠŁ‡ŁˆŲÆŁŠ: 
(Ų„ŲØŲÆŲ¤ŁˆŲ§ ŁŁŠ Ų§Ł„Ų·Ų¹Ł† Ų¹Ł„Ł‰ Ų£Ł…Ų±Ų§Ų¦ŁƒŁ…
ŁˆŲ£ŲøŁ‡Ų±ŁˆŲ§ Ų§Ł„Ų£Ł…Ų± ŲØŲ§Ł„Ł…Ų¹Ų±ŁˆŁ ŁˆŲ§Ł„Ł†Ł‡ŁŠ Ų¹Ł† Ų§Ł„Ł…Ł†ŁƒŲ± ŲŖŲ³ŲŖŁ…ŁŠŁ„ŁˆŲ§ Ł‚Ł„ŁˆŲØ Ų§Ł„Ł†Ų§Ų³
ŁˆŲ§ŲÆŲ¹ŁˆŁ‡Ł… Ų„Ł„Ł‰ Ł‡Ų°Ų§ Ų§Ł„Ų£Ł…Ų±)

ŲŖŲ§Ų±ŁŠŲ® Ų§Ł„Ų±Ų³Ł„ Ł„Ł„Ų·ŲØŲ±ŁŠ(Ł¤/Ł£Ł¤Ł )

SALAM
Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq
 http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com

HUKUM MENCELA PEMIMPIN/PENGUASA NEGARA LAIN & BANTAHAN TERHADAP ORANG-ORANG DUNGU YANG MEMBOLEHKAN MENCELA PEMIMPIN NEGARA LAIN DENGAN DALIH "BUKAN PEMIMPIN KAMI"

Oleh: Asy-Syaikh Al 'Allamah Muhammad bin Hadi Al Madkhali Ų­ŁŲøŁ‡ Ų§Ł„Ł„Ł‡

Pertanyaan pertama:
Semoga Allah berbuat baik pada Anda, kami memohon kepada Anda arahan nasehat untuk sebagian thalibul ilmi dan pemuda salafi yang sibuk membicarakan kejelakan pemerintah beberapa negara-negara Teluk, dengan dalih bahwa para penguasa tersebut bukanlah pemimpin mereka dan negara tersebut bukan negara mereka, dan telah tersebar manhaj ini -sangat disayangkan sekali- sangat luas di media-media sosial dan lainnya, bersamaan dengan masuknya banyak dari pemuda salafi ke dalam politik praktis dan banyak dari mereka yang sibuk membicarakannya.

Jawaban:
Ų§Ł„Ų­Ł…ŲÆ Ł„Ł„Ł‡ Ų±ŲØ Ų§Ł„Ų¹Ų§Ł„Ł…ŁŠŁ†، ŁˆŲµŁ„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŲ³Ł„Ł… ŁˆŲØŲ§Ų±Łƒ Ų¹Ł„Ł‰ Ų¹ŲØŲÆŁ‡ ŁˆŲ±Ų³ŁˆŁ„Ł‡ Ł†ŲØŁŠŁ†Ų§ Ł…Ų­Ł…ŲÆ ŁˆŲ¹Ł„Ł‰ Ų¢Ł„Ł‡ ŁˆŲµŲ­ŲØŁ‡ Ų£Ų¬Ł…Ų¹ŁŠŁ†.
Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjawab pertanyaan ini, sehingga tidak menyisakan ruang ijtihad bagi kita dalam permasalahan ini, seperti dalam hadits yang telah shahih dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan hadits tersebut telah masyhur bagi banyak penuntut ilmu walillahilhamd, yaitu sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:

ļ»£َļ»¦ْ ļ»›َļŗŽļ»§َļŗ–ْ ļ»‹ِļ»ØْļŗŖَļ»©ُ ļ»§َļŗ¼ِļ»“ļŗ¤َļŗ”ٌ ļ»Ÿِļŗ¬ِļ»± ļŗ³ُļ» ْļ»„َļŗŽļ»„ٍ ļ»“َļ» َļŗŽ ŁŠُŲØŲÆِŁ‡ِ ļ»‹َļ» َļŗŽļ»§ِļ»“َļŗ”ً ļ»­َļ»Ÿْļ»“َļŗ„ْļŗ§ُļŗ¬ْ ļŗ‘ِļ»“َļŗŖِļ»©ِ ļ»“َļ» ْļ»“َļŗØْļ»žُ ļŗ‘ِļ»Ŗِ ŁˆَŁ„ŁŠُŲ­َŲÆِّŲ« ŁِŁŠŁ…َŲ§ ŲØَŁŠŁ†َŁ‡ُ ŁˆŲØَŁŠŁ†َŁ‡ُ، ļ»“َļŗˆِļ»„ْ ļ»—َļŗ’ِļ» َļ»¬َļŗŽ ŁَŲ°َŲ§Łƒَ، ļ»­َļŗ‡ِļ»ŸَّļŗŽ ļ»›َļŗŽļ»„َ ļ»—َļŗŖْ ļŗƒَļŗ©َّļ»Æ ļŗļ»Ÿَّļŗ¬ِļ»± ļ»‹َļ» َļ»“ْļ»Ŗِ.

"Barangsiapa yang dia punya nasehat untuk siapa saja yang memiliki kekuasaan, janganlah menampakkannya secara terang-terangan, peganglah tangannya, menyendirilah dengannya, dan berbicaralah empat mata dengannya, jika ia terima maka itulah yang diharapkan, jika tidak maka dia telah menunaikan kewajibannya."

Dan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam "untuk orang yang memiliki kekuasaan" sifatnya adalah umum. Jadi kata "dzu" yang datang disebutkan dalam hadits ini dalam keadaan majrur yaitu "li dzi sulthan" kata "dzu" di sini bermakna pemilik.

ļ»£ļ»¦ ļŗ«ļŗļ»™ ļŗ«ļ»­ ļŗ‡ļ»„ ļŗ»ļŗ¤ļŗ’ļŗ” ļŗƒļŗ‘ļŗŽļ»„
Demikian dikatakan oleh Ibnu Malik dalam al-Khulashah bahwa kata "dzu" bermakna pemilik.

Maka maknanya adalah barangsiapa yang punya nasehat untuk siapa saja yang memiliki kekuasaan.

Jadi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengkaitkan dengan pemimpinmu sendiri, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hanyalah mengaitkannya dengan pemimpin mana saja yang akan engkau nasehati, atau yang ingin engkau nasehati, maka janganlah engkau tampakkan secara terang-terangan, dan ini perintah yang jelas dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sehingga wajib bagi seorang hamba untuk melaksanakannya, dan barangsiapa yang meninggalkannya maka dia adalah pengikut hawa nafsu (ahlul bid'ah).

Dan pemahaman yang tadi kalian sebutkan itu adalah pemahaman yang tidak benar, karena sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang punya nasehat untuk dzu sulthan" yaitu shahibu sulthan (yang memiliki kekuasaan).

Maka pemimpin mana saja dari para pemimpin kaum muslimin, wajib atas setiap muslim jika ingin menasehatinya agar tidak menampakkannya secara terang-terangan, karena padanya terdapat keburukan dan mengandung bahaya, dan karena sesungguhnya tujuan dari nasehat adalah menyampaikan kebaikan untuk orang lain dan memetik dari orang lain dan diberikan kepada yang lain, dalam hal ini yaitu dengan menyampaikan nasehatmu kepada pemerintah dan mengambil kebaikan darinya untuk rakyatnya dan bangsanya, juga untuk kaum muslimin pada umumnya yang berada di bawah kepemimpinannya.

Jadi cara ini (mencela pemerintah negara lain) bertentangan dengan tujuan tersebut, apabila engkau menempuh cara semacam ini, engkau membicarakannya, dan engkau menyebarkannya, maka sesungguhnya si pemimpin tersebut tidak akan menerima nasehatmu, ketika itu engkau menjadi seperti yang dikatakan:

ļŗ­ļŗļ»” ļ»§ļ»”ļ»ŒļŗŽ ļ»“ļ»€ļŗ®ّ ļ»£ļ»¦ ļ»ļ»“ļŗ® ļ»—ļŗ¼ļŗŖ *** ļ»­ļ»£ļ»¦ ļŗļ»Ÿļŗ’ļŗ® ļ»£ļŗŽ ļ»³ļ»œļ»®ļ»„ ļ»‹ļ»˜ļ»®ļ»—ļŗŽً

"Dia bermaksud untuk memberi manfaat, tetapi justru menimpakan mudharat tanpa sengaja.
Dan diantara perbuatan berbakti ada yang terkadang justru berupa kedurhakaan."

Dan saya mengajukan pertanyaan kepada orang yang mengatakan perkataan tersebut, yang mana dia bukan seorang penguasa: Apakah engkau ridha jika engkau ada di Saudi kemudian ada yang mencelamu dari orang yang berada di Kuwait?! Engkau tidak akan ridha, dan jika keadaannya seperti itu padahal engkau bukan seorang pemimpin, maka ambillah pelajaran dengan dirimu sendiri.

Maka dalih yang dia klaim berdasarkan wilayah kekuasaan dan teritorial untuk membenarkan perbuatannya itu tidaklah benar. Jadi hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak boleh dikhususkan dengan wilayah tertentu, sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak boleh dikhususkan kecuali dengan sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam juga.

Maka pemahaman ini tidaklah benar, bahkan itu adalah pemahaman yang berpenyakit, dan wajib bagi yang telah mendengar kalimat ini untuk memahami firman Allah dan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan cara yang benar.

Dan saya membuatkan sebuah permisalan bagi yang mengucapkan seperti itu, apabila seseorang yang ada di Saudi apakah dia ridha dicela oleh seseorang dari Kuwait dengan dalih karena dia bukan orang Kuwait dan orang yang mencelanya adalah seorang Kuwait?! Ini tidaklah benar, dia tidak akan menerima, tidak mungkin dia memberimu udzur, dia akan membantahmu esok harinya di internet secara langsung, atau membantahmu di koran-koran, atau dia pergi ke negaramu untuk membantahmu dengan mendakwamu, dakwaannya adalah bahwa 'dia telah mencelaku atau merendahkanku', apakah dia akan menerima dalih itu?! Tidak akan menerima!!

Maka wajib bagi seorang hamba untuk berbuat kepada manusia dengan apa yang dia sukai untuk dirinya sendiri.

Inilah yang saya nasehatkan untuk diri saya dan ikhwah semuanya, adapun perkataan yang engkau sebutkan tadi adalah perkataan yang salah yang menunjukkan akan kejahilan dan ketidakpahaman atau di atas hawa nafsu.

Ł†Ų³Ų£Ł„ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ų¹Ų§ŁŁŠŲ© ŁˆŲ§Ł„Ų³Ł„Ų§Ł…Ų©.

Dengarkan audio beliau dibawah :arrow_heading_down: :
:inbox_tray: http://bit.ly/1WQ9r3d

0 komentar:

Posting Komentar

berkata baik, atau diam

Apik Elek Bloge Dewek