:::: MENU ::::

Selasa, 23 September 2014

Allah Subhanahu wa Ta'ala mensyari’atkan menyembelih al-udhiyah (hewan kurban) bagi kaum muslimin yang memiliki kemampuan. Hal ini Allah sebutkan dalam firman-Nya:
“Maka dirikanlah shalat karena Rabb-mu; dan menyembelihlah.” (Al-Kautsar: 2)
Di dalam ayat ini yang dimaksud dengan “menyembelih”  adalah menyembelih hewan kurban pada hari nahr (‘Idul Adha dan tiga hari setelahnya).
Pendapat ini dipilih oleh mayoritas ahli tafsir dan dikuatkan oleh Ibnu Katsir.
(Lihat Zadul Masir 6/195 dan Tafsir Ibnu Katsir 8/503)

Makna Udhiyah
Al-Udhiyah adalah bentuk tunggal dari al-adhahi.
▪ Al-Imam al-Jurjani menjelaskan, bahwa
al-udhiyah adalah nama untuk hewan kurban yang disembelih pada hari-hari nahr (Idul Adha dan 3 hari setelahnya) dengan niat mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala.
(At-Ta’rifat 1/45)
Siapa istri yang tidak menginginkan punya suami keren yaitu suami yang berusaha selalu berpenampilan baik, menjaga kebersihan tubuh dan berpenampilan rapi dihadapan istrinya. Saya kira keumumam istri menginginkan hal yang demikian.  Sebagaimana suami menginginkan istrinya tampil cantik lagi mempesona. Begitupun istri menginginkan suaminya berpenampilan baik, bersih dan rapi dihadapan istrinya. Namun sangat di sayangkan banyak suami yang menganggap sepele tampil “keren” dihadapan istrinya, tidak perduli dengan penampilannya. Tidak mau dandan untuk istrinya.

Padahal Allah Subhaanahu wata’aala
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالمَعْرُوفِ
“dan Para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.”
(Qs. Al-Baqarah : 228)
Berkata Ibnu Abbas ketika menafsirkan ayat diatas :
“Sungguh aku senang berdandan untuk istri, sebagaimana aku senang bila istri berdandan untukku.”
(Silahkan Lihat Tafsir Ibnu Katsir pada ayat diatas)

Rabu, 17 September 2014


بسم الله الرحمن الرحيم


Al Aqiqah adalah hewan kurban yang disembelih untuk bayi yang baru lahir dalam rangka pendekatan diri kepada Allah ta’ala dan sebagai wujud rasa syukur atas kenikmatanNya.
Penamaan Aqiqah diambil dari rambut yang berada di atas kepala bayi. Dinamakan Aqiqah karena hewan yang disembelih bertepatan pada hari dimana rambut bayi tersebut dipotong.

Aqiqah merupakan ibadah yang disyariatkan dalam islam, namun para ulama berbeda pendapat dari sisi hukumnya:

Pendapat pertama:
Mengatakan wajib, ini adalah pendapat yang dipilih oleh Abu Zinad, Al Laits, Adz Dzohiriyah, Imam Ahmad dalam salah satu riwayatnya, dan sebagian ulama yang bermazhab Al Hanabilah, mereka berdalil dengan hadits-hadits yang didalamnya terkandung perintah aqiqah, seperti sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam:

وَمَعَ الْغُلَامِ عَقِيقَتُهُ فَأَمِيطُوا عَنْهُ الْأَذَى وَأَرِيقُوا عَنْهُ دَمًا
"Kelahiran seorang anak itu harus disertai aqiqah, Hilangkan gangguannya (maksudnya cukurlah rambutnya) dan alirkanlah darah (sembelihlah hewan)."
[HR. Ahmad dan Abu Dawud dari shahabat Salman bin Amir radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan oleh Syekh Al Albany]

Dan juga berdalil dengan hadits:
كُلُّ غُلَامٍ رَهِينٌ بِعَقِيقَتِهِ
"Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya”
[HR. Ashab Assunan dari shahabat Samurah bin Jundub, dishahihkan oleh Syekh Al Albany dan Syekh Muqbil_rahimahumallohu ta’ala]

Pendapat kedua:
Aqiqah bukan hal yang disunnahkan, ini adalah pendapat Abu Hanifah dan Ashab Ar Ro'y, mereka berdalil dengan hadits 'Amr bin Syu'aib dari bapaknya dan bapaknya dari kakeknya:

« سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْعَقِيقَةِ فَقَالَ لَا أُحِبُّ الْعُقُوقَ »
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ditanya tentang Aqiqah, maka beliau bersabda: Sesungguhnya aku tidak suka dengan kedurhakaan”
[HR. Ahmad, Abu Dawud dan lainnya, dishahihkan oleh Syekh Al Albany]

Kalau kita lihat kelengkapan hadits ini, justru menjadi hujjah atas mereka;

فقال: لَا أُحِبُّ الْعُقُوقَ وَمَنْ وُلِدَ لَهُ مَوْلُودٌ فَأَحَبَّ أَنْ يَنْسُكَ عَنْهُ فَلْيَفْعَلْ عَنْ الْغُلَامِ شَاتَانِ مُكَافَأَتَانِ وَعَنْ الْجَارِيَةِ شَاةٌ
"Sesungguhnya aku tidak suka dengan kedurhakaan, barangsiapa mendapatkan kelahiran anak kecil dan ingin menyembelih atas anak tersebut hendaknya ia laksanakan, dua ekor kambing yang sama untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan."
Didalam riwayat Abu Dawud menunjukan bahwa yang tidak disukai Rasulullah adalah penamaannya yaitu “Aqiqah” bukan pelaksanaan acara aqiqahnya, karena lafadz hadits setelahnya menunjukan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam menganjurkan pelaksanaan aqiqah.

Pendapat ketiga:
Aqiqah hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang ditekankan pelaksanaannya), ini adalah pendapat jumhur ulama,  mereka berdalil dengan hadits-hadits yang didalamnya terdapat anjuran untuk aqiqah, adapun dalil-dalil yang berisi perintah telah dipalingkan kepada sunnah muakkadah dengan hadits 'Amr bin Syu'aib dari bapaknya dan bapaknya dari kakeknya:

مَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ أَنْ يَنْسُكَ عَنْ وَلَدِهِ فَلْيَفْعَلْ
"Siapa di antara kalian yang ingin menyembelih untuk anaknya, hendaknya ia kerjakan”
[HR. Ahmad, Abu Dawud dan lainnya]
Hadits ini menunjukan adanya anjuran dan pilihan, tidak menunjukan suatu kewajiban yaitu barangsiapa yang tidak ingin melaksanakan aqiqah maka tidaklah berdosa.

Wallohu a'lam dari ketiga pendapat di atas maka pendapat yang kuat dan terpilih adalah pendapat ketiga, bahwa hukum aqiqah adalah sunnah muakkadah, dan pendapat ini juga yang dipilih oleh Syekhuna Abdurrohman Al ‘Adeny – hafidzahulloh ta’ala.

Catatan:
Berkata Syekhuna Abdurrahman Al ‘Adeny hafidzahullah ta’ala:
"Tidak mengapa kalau seseorang berhutang dalam rangka melakukan sunnah aqiqah anaknya, apabila dia bersungguh-sungguh dalam melunasi hutangnya maka Allah akan membantunya, berkata Al Imam Ahmad - rohimahulloh:
"Barangsiapa tidak memiliki uang untuk hal tersebut (aqiqah) kemudian dia berhutang maka aku berharap semoga Allah ta'ala membantu melunasinya karena dia telah menegakkan sunnah".

Pelaksanaan aqiqah itu lebih utama daripada bershadaqah dengan uang seharga kambing aqiqah, karena pada aqiqah terdapat padanya pahala shadaqah dan wujud rasa syukur dan penebusan (karena bayi yang baru lahir ibarat sesuatu yang tergadaikan yang ditebus dengan aqiqah sebagiamana yang telah lalu penjelasannya).

Masalah: Berapa jumlah kambing yang disembelih untuk bayi laki-laki dan bayi perempuan dalam pelaksanaan aqiqah?
Para ulama berbeda pendapat....
(Bersambung insya Alloh)

#CATATAN PENTING !!!
Abdurrahman Al Adeny sekarang sudah MENYIMPANG sebagaimana yang difatwakan oleh para ulama kibar

[ditulis oleh Abu ‘Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy_6 Muharam 1435 H/9 Nov 2013_di Darul Hadits Al Fiyusy_Harasahallah ]

sumber: WA Forum Berbagi Faidah. Dikutip dari WA Thullab Al fiyusy via SLN.
Nasihat Emas Al Ustadz Muhammad As-sewed hafizhohulloh

Makna Al-Ukhuwah adalah hendaknya kita saling merasakan..ketika saudara kita sakit, maka kita berupaya untuk mengobatinya.
SEPERTI SATU TUBUH..

Dan jangan dilupakan, termasuk didalamnya adalah ketika saudaranya
SAKIT MANHAJ..
SAKIT AGAMA..
TERTULAR dengan berbagai macam prinsip-prinsip Bid'ah..
Prinsip Dholalah..
Prinsip Hizbiyyah..
Kita pun berupaya bagaimana mengobati mereka..
Bagaimana menyembuhkan mereka..

✔Inkar munkarnya Ahlussunnah merupakan bentuk "RAHMAH"..
Bahkan,
Kita lebih sayang dari ibu bapaknya..
Karena kita menjaga mereka dari api neraka..

Adapun "SYETAN BISU"..
Saudaranya salah, Dia DIAM..
Saudaranya keliru, Dia DIAM..
Saudaranya menyimpang jauh, Dia DIAM..
Saudaranya terjerumus kedalam lubang penyimpangan & kesesatan,  Dia pun DIAM..
Itulah,
UKHUWAH hizbiyyah..
UKHUWAH ikhwaniyyah..
Yang memecah belah ummah..
Untuk SALING DIAM,
Tidak mau menyalahkan..

🌏 WA Forum Berbagi Faidah.
Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman

Inilah untaian doa sekaligus peringatan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam di atas ranjang kematian beliau.
Doa dengan kata-kata yang sarat makna dan sebuah ungkapan yang mengandung luapan kasih sayang, “Ya Allah, jangan jadikan kuburku berhala.”1 Sebuah bentuk semangat yang tinggi dan kasih sayang yang dalam terhadap umatnya. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala:
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” 
(At-Taubah: 128)

artinya beliau sangat menginginkan (bersemangat) atas kalian. Kata Ibnu Katsir rahimahullah, yakni bersemangat untuk membimbing kalian dan menyampaikan manfaat dunia dan akhirat kepada kalian. Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu mengatakan: “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah meninggalkan kita dan tiadalah seekor burung yang mengepakkan sayapnya di udara melainkan beliau telah menyampaikan ilmunya.”
Bahkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak ada sesuatu yang mendekatkan kepada surga dan menjauhkan dari neraka melainkan telah disampaikan kepada kalian.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 2/425)

Selasa, 16 September 2014

Sebelumnya baca ini dulu:
 audio tanya jawab terkait rujuknya ust. Dzulqarnain
Link di atas adalah jawaban ust. Muslim hafidzahullah terkait pertanyaan seputar rujuknya ust. Dzulqarnain.
dalam pernyataan rujuknya tersebut masya Alloh bagus, beliau mengakui kesalahan2 yang ada pada beliau dan bertaubat darinya.
namun, apa yang ada sekarang....Allohul musta'an
Lenyap sudah link pernyataan rujuk ust. Dzulqarnain hadahullah.
http://dzulqarnain.net/kalimat-rujuk-dan-penjelasan.html

Maka benarlah tahdzir Syaikh Robie' hafidzahullah bahwa beliau adalah seorang yang La'ab Makir Mutalawwin
semoga Alloh subhanahu wata'ala menjaga Asatidzah Ahlussunnah dan segenap Salafiyin dari sifat yang demikian, dan semoga Alloh subhanahu wata'ala mengokohkan Asatidzah Ahlussunnah dan segenap Salafiyin di atas Al Haq.
aamiin

silakan baca: kenapa-kita-tidak-mengakui-taubatnya-dzulqarnain
Allahul musta'an
Sabar merupakan anugerah besar yang Allah berikan kepada seorang hamba. Siapa yang meraihnya berarti telah mendapatkan sesuatu yang besar dalam kehidupannya.

Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam  bersabda,
وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ مِنْ عَطَاءٍ خَيْرٌ وَأَوْسَعُ مِنَ الصَّبْرِ

“Dan tidak ada sebuah anugerah yang lebih baik dan lebih besar bagi seseorang daripada kesabaran.”

(HR. Muslim no. 1053, dari sahabat Abu Sa’id al  Khudri)

Shahabat Umar bin al Khaththab Radhiyallaahu 'anhu berkata,
“Dengan kesabaran, kami dapat merasakan lezatnya kehidupan.”

(Shahih al Bukhari, bab ash-Shabru ‘an Maharimillah)


Dalam ranah kehidupan beragama, para ulama mengklasifikasi sabar menjadi tiga:
1. Sabar di atas ketaatan kepada Allah Ta'ala, dengan selalu mengerjakan segala perintah-Nya.
2. Sabar dari perbuatan maksiat, dengan selalu menahan diri dari segala yang dilarang oleh Allah Ta'ala.
3. Sabar atas segala musibah yang menimpa.

(Lihat Qaidah fish Shabr karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah hlm. 90-91, Syarh Shahih Muslim karya al Hafizh an Nawawi 3/101, Madarijus Salikin 2/156, dll.)

Betapa mulianya orang-orang yang mampu menjalankan kesabaran dalam hidupnya.

Sungguh Allah Ta'ala telah berseru kepada mereka,
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar.”
(Al-Baqarah: 155)


أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

“Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan barakah yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka (Allah), dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk (dari Allah, pen.).”
(Al-Baqarah: 157)

Semoga Allah Ta'ala menganugerahkan kesabaran dalam kehidupan kita dan menggolongkan kita termasuk hamba-hambaNya yang senantiasa bersabar.
Amiin.. Yaa Mujibas sailiin.

WA Forum Berbagi Faidah. Dikutip dari WA Miratsul Anbiya via grup IS 1
Nasehat Ustadz kita Al-Ustadz Muhammad Umar As- Sewed Hafizhahullohuta'ala.Berkenaaan dengan kita sebagai seorang salafy bergaul dengan orang umum atau orang awam.

Nasehat ini kami nukil ambil dari nasehat beliau yang ditujukan oleh beliau khusus untuk tim AhMed (Ahlussunnah Medis) yang waktu itu datang bersilaturahmi ke rumah beliau untuk menyampaikan masalah pembentukan AhMed dan kemungkinan pendirian klinik di Pondok adh-Dhiya, termasuk menyampaikan informasi tentang adanya tawaran kerjasama yang pernah datang dari pihak-pihak luar berkenaan dengan pendirian klinik tersebut.

dan disela-sela pembicaraan tersebut, sebagai "closing statement" alias kesimpulan akhir, Ahmed team sengaja meminta beliau untuk memberikan nasehat.

Maka inilah transkrip dari nasehat beliau yang sudah kami tulis. Dan transkrip ini sudah kami sampaikan kepada Al-Ustadz Muhammad bin 'Umar As-Sewed -hafidzahullah- dan beliau menyetujuinya.
Maka inilah nasehat beliau, selamat menyimak dan semoga bermanfaat.
Beginilah seharusnya bermuamalan dan berakhlaq salafyun kepada masyarakat

Uraian isi kajian dibawah ini insyaAllah, diantaranya.: 

* Jenis Bashiroh dalam berdakwah, ilmu tentang materi yang disampaikan dan ilmu tentang mad'u

* Salafi harusnya orang yang paling pertama dalam kebaikan di masyarakat

* Ucapkan dan tebrkan salam

* Jangan membuat aneh dan memperaneh dakwah salafi di tengah masyarakat

* Beradab dan berakhlak yang baik dengan masyarakat.

* Hal yang sepele bisa jadi hal yang besar bagi masyarakat agar dakwah tidak ada kendala di masyarakat.

* Bermuamalah dengan  masyarakat yang tentunya tidak melanggar aturan aturan syar'i.

Berikut ini pembahasan lugas jelas dan penuh makana yang disampaikan oleh ustadz kita,:
Al-Ustadz Luqman Ba'abduh Hafizhahulloh ta'ala.

Semoga bermanfaat.

sumber: WA PECINTA AL-HAQ

📥 Silahkan unduh file audio dibawah ini
(link menyusul)
[Asy-Syaikh Muhammad bin Sholeh al-'Utsaimin rahimahullah]
Soal:
Apa pendapat yang mulia tentang seseorang yang memberi nama putranya dengan nama-nama yang tercantum dalam Alquran, seperti Afnan, Amtsal atau Bayan?

Jawab:
Tak mengapa memberi nama putra-putrinya dengan kata-kata yang diambil dari Alquran. Kecuali yang terlarang secara asalnya, seperti Abrar (orang baik). Tidak boleh menggunakannya sebagai nama. Karena dahulu Nabi shallallahu alaihi wasallam merubah nama Barrah (orang baik) menjadi Zainab dan Juwairiyah.

Demikian juga Bayan. Tidak boleh menggunakannya sebagai nama. Karena Bayan adalah Alquran, sebagaimana firman-Nya,
(هذا بيان للناس)

"Alquran ini adalah bayan (penjelasan) bagi manusia." [Ali Imran: 138]

Barang siapa yang bernama Bayan, hendaknya menggantinya.

(( Liqo'atul Babil Maftuh: 276 ))

Faedah tambahan:

Tidak boleh memberi nama dengan nama semisal Abrar (orang baik) dan Nashiruddin (penolong agama) dikarenakan mengandung tazkiyah/merekomendasi diri sendiri.

Wallahu a'lam

sumber: WSI

Senin, 15 September 2014

Faedah dari Al Ustadz Muhammad As Sewed HafizhahullahTermasuk DAKWAH TAUHID dan DAKWAH SUNNAH adalah menerangkan bahaya dari lawannya.

~Kalau menerangkan TAUHID, harusnya menerangkan juga bahayanya musyrikin.
~Kalau menerangkan SUNNAH, harusnya menerangkan juga bahayanya bid'ah dan ahlul bid'ahnya.
~Dakwah Sunnah akan sempurna kalau diiringi dengan penjelasan tentang ahlul bid'ah.

Dari Akh Ali Hasan Jayapura
Whatsapp Ittibaus Sunnah
(Disampaikan pada tanggal 8 Juni 2014 di Merauke)
oleh Al-Ustadz  Abu Yasir Wildan hafidzahullah
" BAGAIMANA MENYIKAPI FITNAH DAN SYUBHAT YANG ADA DI TENGAH-TENGAH UMMAT ? "
Masjid Adhwa`us Salaf Bandung |  Sabtu, 20 Syawwal 1435 H/ 16 Agustus 2014 Ba'da Shubuh

Jerat syaitan kepada manusia adalah melalui Syahwat dan Syubhat. Perkara syahwat mudah dikenali adapun syubhat (perkara yg tersamar) maka kita perlu meminta bimbingan para ulama.
Diantara sebab tersebarnya fitnah (sebagaimana disebutkan oleh Asy Syaikh Hani bin Braik hafidzahullah) ada 2:
✔TIDAK TERANG-TERANGAN DALAM MEMBELA AL-HAQ.
    Takut ketika membela alhaq.. nanti akan dikucilkan, dsb.
✔ MENGAKHIRKAN PENJELASAN PADA WAKTU YANG DIBUTUHKAN
    (ta`khiiru al bayan 'ala wakti al haajah).
Sehingga fitnah menjadi terlanjur tersebar dan susah untuk memadamkannya.

Tahdzir Syaikh Ubaid Aljabiri hafidzahullah terhadap Syaikh Al Imam yang mengadakan perjanjian dengan Hutsyi Syi`ah Rafidhah.
Maka yang menyelisihi syari'ah bukanlah masalah perjanjiannya tapi pada isi dari perjanjian tersebut.

Mengetahui fitnah adalah termasuk dari ilmu. Adapun syubhat "jangan sibuk dengan fitnah tapi sibukkan dengan ilmu, tidak usah mempedulikannya..." maknanya adalah : DIAM DARI KEBENARAN dan akan mementahkan fatwa para ulama..

Kita harus menghormati, mengikuti dan mengembalikannya kepada fatwa ulama.  Penting bagi kita untuk mengetahui kejelekan bukan untuk melakukannya tapi agar kita tidak terjerumus kedalam kejelekan tersebut.

Kita mengikuti Tahdzir ulama terhadap Dzulqarnain bahwa sebagaimana Fatwa Syaikh Robi' hafidzahullah bahwa dia MLM (Mutalawwin, La'ab dan Maakir yamsyii 'ala thoriqotil halaby). Bukan hanya Dzulqarnain saja tapi juga ORANG YANG BERSAMANYA agar kita menghindari, tidak mendekati, dan memperingatkan yang lain dari bahayanya..

Wallaahu 'alam..
WA Forum Berbagi Faidah

Jumat, 05 September 2014

Bismillahirrohmanirrohim. o
menjawab tahdziran farhan aceh thdp syaikh hani dan ustadz luqman ba abduh
MENJAWAB TAHDZIRAN FARHAN ACEH
TERHADAP ASY SYAIKH HANI’ BIN BURAIK & USTADZ LUQMAN BA’ABDUH
Pengantar
Telah kita ketahui bersama pada makalah yang lalu bagaimana Asy Syaikh Abdul Hadi (sahabat dekat Syaikh Utsman As Salimi) mengaku mendapatkan tugas untuk membela para ikhwah di sini (para MLM & ustadz Dzulqarnain maksudnya) yang kemudian berujung pada keluarnya tahdzir beliau terhadap Al Ustadz Luqman yang setelah disingkap bukti-buktinya ternyata tidak lebih dari tahdziran senjata makan tuan berikut bukti nyata bahwa acara daurah beliau  diselenggarakan di markas besarnya orang-orang yang memang menentang tahdziran Asy Syaikh Rabi’ terhadap Al Ustadz Dzulqarnain dan bahkan menikam secara khabits langkah mengikuti bimbingan Ulama Kibar semisal Asy Syaikh Rabi’ sebagai jalan kesesatan (baca: khuruj ’anil haq) sembari menunggu kematian beliau!!! Allahumma…

Kamis, 04 September 2014

1. Masjid Al-Mujahidin Jakarta,   Al Ustadz Muhammad bin Umar as Seweed Hafizhahullah
Tambahan
# Lamudduril Mantsur Ustadz Muhammad as Seweed Download
# Tausiyah Shubuh Mushola an Nuur Limo Ustadz Muhammad as Seweed Download
# Tanya Jawab Download
. 

2. Pondok Darussalam Wonogiri,  Al Ustadz Muhammad Afifuddin as Sidawy Hafizhahullah
Sesi 2 TJ~ Download di Sini
.





3. Masjid Ikhtiar PerumDos Tamalanrea Makassar
Dauroh Makassar-syawal1435HHari Sabtu, 27 Syawal 1435H
# Tausyiah Ba’da Maghrib – Al Ustadz Abu Ishaq Muslim ~ Download
# Sesi 1 Mukaddimah – Al Ustadz Shobaruddin ~ Download
# Sesi 2 Tentang ISIS – Al Ustadz Abu Karimah Askari ~ Download
# Sesi 3 Nasehat Rumah Tangga – Al Ustadz Abu Dhiyah Kamal ~ Download
Hari Ahad, 28 Syawal 1435H
# Sesi 4 – Nasehat Untuk Kaum Muslimin-1 – Al Ustadz Abu Ishaq Muslim ~ Download
# Sesi 5 – Nasehat Untuk Kaum Muslimin-2 – Al Ustadz Abu Ishaq Muslim ~ Download
# Sesi 6 - Nasehat Untuk Kaum Muslimin-Tanya Jawab – Al Ustadz Abu Ishaq Muslim ~ Download
.
4. Masjid asy Syifa RSUD Kariadi Semarang  Hari Ahad 28 Syawal 1435H
Dauroh Semarang-syawal1435H (1)#Sesi 1  Lum’atul I’tiqad Ustadz Syafruddin Download
# Sesi 2 Lum’atul I’tiqad Ustadz Syafruddin Download
# Sesi 2 TJ Lum’atul I’tiqad Ustadz Syafruddin Download
.





6. Masjid al Furqan Karawang
Dauroh Karawang# Mengenal Sifat-sifat Khawarij Ustadz Shalehuddin Download Audio di Sini
# Nasehat Untuk Bersabar Ustadz Shodiqun Download Audio di Sini
.





7. Masjid al Falah Pemekasan, Madura
Dauroh Madura# Sesi 1 – Sikap Seorang Muslim Terhadap Seruan Jihad dan Isu ISIS ~ Download Audio di Sini
# Sesi 2 - Sikap Seorang Muslim Terhadap Seruan Jihad dan Isu ISIS ~ Download Audio di Sini
.




————————————————————————————
Sumber : Dari berbagai Sumber Jazaahumullahu Khairaa
Kembali Ke Ulama Besar
(Nasehat terkait tahdzir syaikh Utsman As salimi hafidzahullah kpd ust. Luqman hafidzahullah)

oleh Al Ustadz Abu Ishaq Muslim al Atsary hafizhahullah
“علينا بالكبار”

Ikhwati fillah,
Alhamdulillah dengan nikmat, karunia dan anugerah-Nya Allah memilih kita semua sebagai Salafiyyun, maka bagi kita semua untuk berpegang dengan petunjuk agamaNya nabiNya Muhammad صلى الله عليه وسلم dan diantara petunjuknya untuk bersama mereka para ulama kibar karena dengan bersama mereka kita dapatkan keberkahan sehingga mafhumnya kalau kita menyelisihi mereka kita tidak memperoleh dan mendapatkan keberkahan barakallahufikum.

MENJAWAB SYUBHAT & TUDUHAN KEJI TERHADAP SEGENAP ASATIDZAH AHLUSSUNNAH INDONESIA & KEGIATAN TAHUNAN DAURAH MASYAIKH DI MA’HAD AL ANSHOR JOGYAKARTA:
VETERAN AJANG  POLITIKUS & REUNI MANTAN LJ!!!!

Walhamdulillah untuk kesekian kalinya telah usai rangkaian daurah Miratsul Anbiya yang kegiatannya berpusat di Masjid Agung Bantul dan di Ma’had Al Anshor Joyakarta yang langsung dibawah bimbingan Asy Syaikh Rabi’ dari sejak awalnya diselenggarakan. Namun demikian, upaya pembusukan dan penyebaran syubhat serta fitnahan  ternyata masih terus disebarluaskan.
Berikut yang masih disebarluaskan:
fitnahan dan tuduhan keji yang masih terus disebarluarkan
Gambar 1. Screenshot fitnahan dan tuduhan keji yang masih terus disebarluarkan

Hal mana menunjukkan bahwa daurah masyaikh yang secara rutin tiap tahun diadakan dari sejak awalnya dibawah arahan dan bimbingan Asy Syaikh Rabi’ dan masyaikh sunnah lainnya – walhamdulillah – dicap dan dituding secara jorok hanya sebagai ajang reuni mantan LJ dan ajang politik!!!! Sungguh ini adalah kedustaan yang sangat nyata!!

Selasa, 02 September 2014

Asy-Syaikh al-’Allamah al-Muhaddits Muqbil bin Hadi al-Wadi’i hafizhahullah
Pertanyaan : Apa Hukum Hormat Bendera yang ada di Madaris dan Militer?

السؤال: ما حكم تحية العلم الموجودة في المدارس والعسكرية ؟


✔Jawab :
Hormat Bendera termasuk salah satu kemunkaran dari berbagai kemunkaran yang ada.
Wajib atas para pejabat penanggung jawab untuk merubahnya.
Wajib pula atas para ahlul ilmi untuk mengingkarinya. Karena itu merupakan bentuk penghormatan.
Sementara penghormatan itu untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian juga untuk kaum muslimin.
Ini (hormat bendera) juga termasuk perbuatan taqlid (membebek) kepada para musuh Islam.
Kalau saja para musuh Islam itu mengatakan, “tidak ada hormat bendera”, niscaya kamu lihat teman-teman kita itu (yakni kaum muslimin yang membebek kepada para musuh Islam tersebut, pen) juga akan meninggalkannya.

Namun memandang perbuatan tersebut (hormat bendera) tidak sampai kepada kesyirikan.
Kecuali

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

"Membaca satu ayat saja namun dengan tafakkur dan upaya memahaminya,
☑ lebih baik daripada membaca (al-Qur'an) sampai khatam namun tanpa tadabbur dan upaya memahaminya,

☑ dan lebih bermanfaat bagi hati, serta lebih mengantarkan kepada memperoleh iman, juga merasakan manisnya Al-Qur'an."

(Miftah Daris Sa'adah I/553)

Dari apa yg kedua telinga saya mendengarnya langsung dan hati saya mengingatnya pada malam yang penuh barakah ini dari Syaikhuna Al-’Allaamah Muhammmad bin Ali Adam Al-Atsyuby hafizhahullah.

Ketika itu saya disamping syaikhuna di Masjidil Haram, antara maghrib dan Isya, lalu ada seorang ikhwah yg datang dari daerah timur.

Dia bertanya kepada Syaikhuna tentang Asy-Syaikh Robi’ al-Madkholy. Maka jawaban Syaikh diantara yg beliau ucapkan kepadanya :
”Asy-Syaikh Robi’ seorang alim. Termasuk imam-imam Salaf di masa ini, dan membela akidah salaf dan saya mencintai beliau dan beliau mencintai saya.

Dan saya menggelari beliau sebagai Syu’bah-nya zaman ini, kalian mengenal Syu’bah bin Al-Hajjaj. Asy-Syaikh Robi’ itu Syu’bahnya zaman ini.

Dan orang-orang yg mencela beliau, yang menyifati kalau beliau terlalu keras, maka beliau memiliki pendahulu dari kalangan para ulama salaf. Dan tidaklah memusuhi beliau kecuali orang-orang yg menyimpang.”

Dan juga, apa yg beliau katakan kepada penanya : ”Pergilah kepada As-Syaikh Robi’ dan ucapkan salam kepada beliau dan katakanlah : ”Aku telah bertanya kepada Muhammad ‘Ali Adam tentang diri Anda, dan beliau berkata kepada saya : ”Asy-Syaikh Robi’ itu Syu’bah-nya zaman ini.”

Sabtu sore, 7 Ramadhan mubaarak di Masjidil Haram 1435 H.
Dinukil dari Akh Nashir Baarubas.

http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=145139#entry693328
Alih Bahasa : Ustadz Abu Hafs Umar al Atsary
Sumber: http://forumsalafy.net/?p=4462
(ditulis oleh: Al-Ustadz Muslim Abu Ishaq Al-Atsari)
Isti’adzah
Isti’adzah adalah bersandar kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan mendekat ke sisi-Nya, untuk berlindung dari kejelekan setiap makhluk yang memiliki kejelekan. ‘Iyadzah itu untuk mencegah kejelekan.
Setelah beristiftah, sebelum membaca Al-Qur’an dalam shalat, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ta’awudz (memohon perlindungan) kepada Allah Subhanahu wa ta’ala terlebih dahulu dengan mengucapkan:
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ
“Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terusir/dijauhkan (dari rahmat1) dari was-wasnya2, dari kesombongannya, dan dari sihirnya.”3 (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 1/92/1, Ath-Thabarani dalam Al-Kabir 1/78/2, dari Jubair ibnu Muth’im radhiallahu ‘anhu, dishahihkan dalam Irwa’ul Ghalil hadits no. 342)

Terkadang dalam ta’awudz tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menambah dengan:
أَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ
“Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari setan yang terusir/dijauhkan dari rahmat, dari was-wasnya, dari kesombongannya, dan dari sihirnya.” (HR. Abu Dawud no. 775, dan lainnya, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu dengan sanad yang hasan sebagaimana dalam Irwa’ul Ghalil pembahasan hadits no. 342)
 Al-Imam Ahmad rahimahullah dalam Masa’il Ibni Hani’ (1/51) menyatakan, sepantasnya tambahan ini diucapkan sesekali.

Senin, 01 September 2014

✔Tanya Jawab Bersama Al Ustadz Muhammad As Sewed  hafidzohulloh di mushola An Nur Limo, Depok.
Tentang Gembong MLM Ayub Abu Ayub dan Cahyo (Muhammad Yahya) Serta Penjelasan tentang Dzul Akmal Riau
____________
Bagaimana taklim di Masjid Fatahillah yang mengisi Ustadz Ayub (dan) Cahyo apa boleh diikuti?

Jawaban:
Ustadz ayub itu bersama dzulqornain.. Saya sudah ucapkan berkali–kali..

ومن مع؟ ومن معه؟
العالم فاهم ... اللذيب ...

"Wa man ma'a, wa man ma'ahu. Al 'aalim faahim, alladziib..."
Pasti akan paham, apa yg dimaksud, bahwa dia bersamanya...

BAHKAN KETIKA BERTANYA KEPADA ABDUL HADI (AL UMAIRY -Pentranskrip.) TENTANG USTADZ LUQMAN, YANG BERTANYA ITU SUARA..... SUARANYA DIA,
SAYA TAHU ITU..

Saya sedih, karena saya... bukan, bukan benci secara pribadi..
Mereka, Masya Alloh, saya harapkan semoga dapat hidayah..
Tetapi na’udzubillah, kejelasan dari para ulama.. tidak berpengaruh sama dia sama sekali, pokoknya...pokoknya...

Wallohu ta’ala a’lam, Apa tertipu? atau ada keuntungan? Atau dua-duanya?
Wallohu Ta’ala a’lam bish showab.

Adapun cahyo saya tidak tahu. Kenapa saya tidak tahu.. Terakhir dia menyatakan bahwa dia berlepas diri dari mereka semuanya..
Perkembangan terakhir, antum yang lebih tahu kaya apa..
Wallohu ta’ala a’lam.


____________
Bagaimana dengan Ustadz Dzul Akmal ?


Jawaban:
Ikhwani fid diin a'azzakumulloh…
Ketika dia pulang disuruh untuk membacakan taubatnya, dia tidak seperti dzulqornain,..
Yang menunda-nunda, nunda-nunda, cari kesempatan yang PAS..
baru kemudian dibacakan ketika orang-orang sedang sibuk dengan daurohnya, sedang bicara dauroh, baru dia ngomong. Itu pun tidak dibuktikan oleh dia...

Tapi dzul akmal membacanya, langsung.. Bahkan dengan, waktu itu dengan Ustadz Luqman, dan sudah terjadi, eee.....ma'af-ma'afan sama mereka, Masya Alloh.

Sehingga pertanyaannya sekarang, apakah dia masih bersama dzulqornain?
Maka berarti masih belum benar taubatnya.

Atau dia hanya ingin ketemu syeikh fulan, ternyata syeikh fulan nggak ada... Sehingga, akhirnya bertemu dengan mereka.

Ini ikhwani fid diin a'azzakumulloh ini yang perlu kita pertanyakan...
Insya Alloh, tidak akan samar keadaannya, bersama berjalannya waktu...

Ditranskrip oleh Ikhwan
〰〰〰〰〰〰〰〰
WA Forum Berbagi Faidah. Dikutip dari WA Ittiba'us Sunnah

download audio
http://www.mediafire.com/listen/8b2uvraolyqia3c/kaifa_dzulain.mp3

Apik Elek Bloge Dewek