:::: MENU ::::

Selasa, 29 Desember 2015

Sekali lagi Alloh tunjukkan kedustaan dan tipu daya para da'i pengais materi duniawi hyzby rodjali
Inilah bukti-bukti itu.
- Dokumentasi acara "Jalinan suasana keakraban antara peserta mufland", dimana doktor - doktor Sururi Rodjali, sedang menjadi pembimbing momen "Liburan Campurbaur Sambil minum air" yang diadakan oleh jama'ah sururiyun hizbiyun

- Dalam acara latihan memanahpun tanpa malu beberapa ikhwan sururi hizby ( berjubah dipinggir lapangan / dilinkari merah dan didepan papan target panah ) menjadi instruktur para ummahat dan akhwat

- Bercampurnya ikhwan dan akhwat dalam satu kolam renang. Lihat ada gembongnya ( pake topi rimba baju biru di kolam ). Tidak ada pengingkaran sedikitpun, justru acara campurbaur itu menjadi acara inti mereka.

- Apakah yang bercampurbaur memanah, berenang dll itu satu keluarga (semahram)?!

Simak penjelasannya:

MUSLIM FAMILY DAY OUT #2 – HOTEL RANCAMAYA BOGOR
Event liburan keluarga bersama Muslim Family Land / Muflsim Family Day Out yang kedua pada 28–30 Agustus 2015 di Hotel Rancamaya Bogor.
Diikuti oleh 100++ keluarga
Moment yang sangat berharga untuk kami semua. Kami adakan juga kajian islam untuk menambah wawasan keilmuan dan keimanan peserta liburan dengan pemateri ustadz Abdullah Zaen, MA dan Ustadz Zaid Susanto, Lc. Beliau berdua adalah alumnus dari Universitas islam Madinah.

- Mau tahu berapa biaya untuk bisa ikut momen "minum air" dan campurbaur itu ?
PAKET Superior : Rp. 4.800.000
- Jadi kalau minimal ada 100 kepala x 4,8 jt = 480.000.000,00
Hampir setengah MILYARD..!!!
Itupun kalau 100 kepala, kalau ternyata lebih ?


- Dan konsekwensinya ketika para da'i da'i itu mendapatkan uang sebesar itu :
# Ikhtilat / campur baur antara laki dan wanita dihalalkan
# Ikhtilat / campur baur antara satu keluarga dengan keluarga yang lainnya, walaupun tidak semahram juga dihalalkan
# Mau bawa kamera untuk saling foto diantara peserta juga dihalalkan
Naudzubillahimindzalik...

Ya Subhanalloh...
INIKAH dakwah salaf ?
INIKAH da'i ahlussunnah ?
Masihkan engkau terus tertipu wahai rodjaiyun dan para pembebeknya ?

Semoga Alloh ta'ala akan terus menyingkap topeng-topeng mereka, semoga Alloh ta'ala akan terus menyingkap kedustaan-kedustaan dan tipuan-tipuan mereka kepada kaum muslimin.
SUNGGUH, MEREKA SUDAH SANGAT RUSAK AKHLAKNYA

Foto-Foto Bukti, klik link di bawah ini:
Renang Bareng
http://mufland.com/wp-content/uploads/2015/10/IMG_0815-580x380.jpg
Instruktur Memanah para Akhwat
http://mufland.com/wp-content/uploads/2015/10/IMG_0796-580x380.jpg
Foto Bareng "sang ustat"
http://mufland.com/wp-content/uploads/2015/10/IMG_0809.jpg
Menginstruksi memanah Sambil Campur Baur
http://mufland.com/wp-content/uploads/2015/10/IMG_0793.jpg

Websitenya:
http://mufland.com/event/muslim-family-day-out-2-hotel-rancamaya-bogor/

Minggu, 27 Desember 2015


KH Ali Mustafa Yaqub mengatakan, (kurang lebih):
"Kalau maulid nabi itu bid'ah, berarti umroh di bulan ramadhan juga bid'ah karena tidak pernah dilakukan oleh rosul."
Kita katakan:
Yang namanya dalil, tidak mesti yang dilakukan rosul. Bisa ucapan rosul, bisa perbuatan rosul, bisa perbuatan sahabat yang rosul diam dan tidak melarangnya.

فَإِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فَاعْتَمِرِي ، فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً مَعِي
Jika datang bulan Ramadhan, lakukanlah umrah. Karena umrah di bulan Ramadhan, senilai haji bersamaku. (HR. Bukhari 1782 dan Muslim 1256).

Juga Bantahan untuk Gus Mus yang mengatakan:
"Untuk menghormati dirimu kamu tak butuh dalil. untuk merayakan hari kelahiranmu, kamu tak tanya dalil.
giliran untuk menghormati dan merayakan hari kelahiran pemimpin agungmu Rasulullah shalallahu'alaihiwasallam, kamu dengan gaya orang alim menanyakan hadits shahihnya."

Kita katakan:
Siapa yang memuliakan diri kita?
Siapa yang merayakan hari lahir kita?
Ahlussunnah tidak merayakan ulang tahun, baik itu kita sendiri, anak kita, atau bapak kita, tetap harom merayakan ulang tahun.

Untuk lebih jelasnya silakan dengarkan Audio di bawah ini:
DOWNLOAD

Rabu, 16 Desember 2015

SIKAP ULAMA KIBAR KETIKA DIMINTA TAMPIL DI TELEVISI

Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah,

"Apa gunanya aku memenuhi permintaan direksi stasiun televisi agar aku menyampaikan pelajaran terjadwal di televisi.
Manfaat apakah yang akan diambil oleh umat, selain dari mereka melihat gambarku?
Padahal masih memungkinkan bagi mereka untuk mendengarkan suaraku tanpa melalui televisi.
Manfaat yang diharapkan dan ada pengaruhnya bukan dengan tampilnya aku dengan terlihatnya sosokku, namun yang diharapkan adalah tampilnya aku dengan suaraku (saja).
Jika tidak ada manfaat besar di balik pelaksanaan acara ini, untuk memberikan manfaat ilmu pada orang lain,
maka itu bisa diwujudkan dengan menggunakan cara radio,
BUKAN DENGAN TELEVISI(!!)

ما فائدة تجاوبي مع اللجنة المسؤلة في التلفاز ان ألقي درسا منظما بواسطة التلفاز ما الذي يستفيده الناس سوى أن يروا صورتي لكن يمكنهم ان يسمعوا صوتي بدون طريقة التلفاز فالفائدة المرجوة والمؤثرة ليست هي بروزي أنا بشكلي وانما بروزي انا بصوتي فاذا ليس هناك فائدة كبري من وراء تبرير هذا العمل من اجل افادة الناس الاخرين فليكن ذلك بطريقة الاذاعة بالراديو وليس التلفاز

http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=141979
Majmu'ah Manhajul Anbiya
https://telegram.me/ManhajulAnbiya

Jumat, 27 November 2015

( kado kecil untuk yang akan dan ingin menikah)
Saya baru menyadari ternyata rasa takut juga bagian dari cinta. Jika diibaratkan sebagai sebuah lukisan indah, Cinta adalah gambar hidup yang menghembuskan nafas-nafas kehidupan. Perasaan takut telah mengambil bagian tersendiri di dalam lukisan itu sebagai kepingan puzzle yang cukup menentukan letak keindahannya. Tanpa rasa takut, lukisan Cinta tidak akan benar-benar hidup.Kenapa bisa?
Cinta akan melahirkan rasa takut… Takut kehilangan, takut berpisah, takut menyakiti, takut mengecewakan dan takut-takut lainnya yang akan menggores lukisan Cinta. Bagi kita yang telah dan pernah merasakan Cinta syar’i, rasa takut semacam ini sungguh-sungguh hadir menyertai setiap langkah kaki.
Mungkin ada juga yang merasakan takut-takut semacam ini dengan alasan pernah jatuh Cinta. Akan tetapi, Cinta yang syar’i -kah itu? Sensasi rasa takut yang ikut mengalir bersama Cinta yang syar’i sungguh-sungguh berbeda! Seperti apakah Cinta syar’i itu? Bukan pacaran seperti lazimnya orang sekarang! Bukan nafsu sesaat yang menjadi trend saat ini!

Cinta syar’i adalah simbol suci dari janji setia antara dua mempelai dalam akad ijab kabul berdasarkan syaria’t Islam. Cinta syar’i disebut oleh Al Qur’an sebagai miitsaaqan ghaliidzaa. Perjanjian berat yang mengikat, seperti itulah maknanya kurang lebih. Cinta syar’i adalah dunia keindahan tanpa batas. Dari awal hingga akhir hanya berisi hal-hal indah.Walau terkadang muncul konflik,toh akan berujung dengan keindahan juga.
Cinta syar’i merupakan sumber ketenangan, ketentraman dan siraman rahmat. Seakan tiada yang menyusahkan hati, tak ada yang memberatkan pundak juga tanpa kesulitan yang mengikat, jika seorang hamba telah melabuhkan dirinya dalam dermaga bernama Cinta syar’i.
Subhaanallah!
Oh…alangkah hebat dan indahnya Allah menggambarkan Cinta syar’i di dalam Al Qur’an! Simaklah firman Nya berikut ini ;
     وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً
 وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لأَيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS. 30:21)
Ayo…kita resapi bersama kata-kata penuh motivasi dari ahli tafsir masa kini, Syaikh Abdurrahman As Sa’di -rahimahullah-,
“Ghalibnya, engkau tidak akan bisa menemukan jalinan kasih dan cinta seperti halnya yang dirasakan oleh sepasang suami istri!”
Luar biasa!
***
Akad nikah dengan ijab kabul-nya adalah prosesi suci yang mesti dihormati. Akad nikah merupakan pintu gerbang menuju surga duniawi yang dihalalkan oleh syari’at. Bertujuan menghimpun dan memadukan cinta, rahmah dan mawaddah, maka jangan pernah engkau kotori jalinan suci itu dengan noda-noda walau setitik! Hal-hal kecil usahlah menjadi pintu perusak sebuah tatanan keluarga!

“Sayang…kamu dulu pernah pacaran?”
Ah…buang jauh-jauh pertanyaan semacam ini! Apa urgensinya dari pertanyaan semacam ini? Terbukti pertanyaan senada dengan ini malah menimbulkan petaka. Jawaban apa yang harus diucapkan oleh pasangan Anda dari pertanyaan ini? Antara iya dan tidak, bukan?
Biarlah yang berlalu tetap berlalu. Siapa juga yang tidak punya masa lalu? Akan tetapi, setelah ijab kabul diikrarkan, bukankah kehidupan telah mulai ditulis dalam lembaran baru? Isi saja lembaran-lembaran baru itu dengan menciptakan momen-momen indah! Penuhkan lembaran-lembaran baru itu dengan lukisan-lukisan indah!
Jangan melakukan tindakan yang bodoh! Misalnya?
Menuntut pasangannya untuk menyerahkan password alamat email, sebagai contoh. Atau mengobok-obok isi facebook dan twitternya (hidup tanpa facebook dan twitter lebih nikmat dan tentram. Pembahasan facebook sudah selesai baca tinggalkan facebook). Handphone pasangannya di ubek-ubek. Kenapa ia lakukan itu? Barangkali pasangannya menyimpan masa lalu.

Saudaraku…hidup berumah tangga itu pondasi utamanya adalah saling percaya. Akan hambar dan tanpa rasa jika Cinta di dalam sebuah rumah tangga tidak dibangun di atas saling percaya. Tumbuhkan prasangka yang baik dan biarkan sebagai sendi dan nadi kehidupan sehari-hari. Bukankah ia telah memilih dan menerima dirimu sebagai pasangan yang syar’i? Percayalah kepadanya!
Jika muncul atau terbetik rasa ragu, was-was atau bimbang…kenang-kenanglah kembali saat prosesi ijab kabul dilaksanakan!
Bagaimana engkau “diserahkan” oleh wali-mu kepadanya…”Aku nikahkan Fulanah bintu Fulan dengan engkau Fulan bin Fulan berdasarkan mahar demikian dan demikian…dibayar tunai!”
Bagaimana engkau menerimanya dengan berucap…”Saya terima nikahnya Fulanah bintu Fulan berdasarkan mahar demikian dan demikian…dibayar tunai!”

Subhaanallah!
Indah sekali detik-detik pengabadian Cinta syar’i itu! Akan menjadi bagian dari sejarah hidup yang tak akan terlupakan. Apakah prasasti Cinta itu akan engkau hapus dengan alasan ragu, was-was dan bimbang? Jangan…jangan sekali-kali engkau berpikir untuk memutus jalinan yang telah diikat! Jangan…jangan sekali-kali engkau berpikir untuk menghapus miitsaaqan ghaliidzaa itu!
Pernahkah engkau mendengar, Saudaraku? Pernahkah engkau mendengar sebuah hadits riwayat Muslim (2813) dari sahabat Jabir?
Iblis memposisikan singgasananya di atas lautan. Dari sana-lah ia menyebarkan seluruh pasukannya untuk menyesatkan manusia. Prajuritnya yang paling dekat dan paling disayang adalah yang berkemampuan menimbulkan bencana paling dahsyat.
Kata Rasulullah,
فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً
“Pasukan yang paling dekat dengan Iblis adalah yang paling besar fitnahnya”
Kemudian?
Jika prajuritnya datang melapor bahwa ia telah berbuat kejahatan, Iblis berkomentar,”Ah…engkau tidak berbuat sama sekali!”. Demikian seterusnya, setiap prajurit yang datang melaporkan kejahatannya, selalu ditanggapi oleh Iblis dengan ucapan,”Ah…engkau belum berbuat apa-apa!”
Siapa yang dipuji oleh Iblis?
Prajuritnya yang datang melapor,” Aku tidak meninggalkan orang itu sampai aku berhasil memisahkan dia dengan istrinya”
Prajurit semacam inilah yang disukai Iblis. Ia diminta untuk mendekat lalu Iblis memujinya, “Sebaik-baik setan adalah kamu!”

Jagalah Cinta syar’i-mu dengan penuh kelembutan. Jangan biarkan Cinta syar’i-mu rusak oleh kelalaian dan kealpaanmu sendiri. Ingat…Cinta syar’i adalah harta terindah yang pernah engkau miliki.
***
Cinta akan melahirkan rasa takut…Takut kehilangan, takut berpisah, takut menyakiti, takut mengecewakan dan takut-takut lainnya yang akan menggores lukisan Cinta. Bagi kita yang telah dan pernah merasakan Cinta syar’i, rasa takut semacam ini sungguh-sungguh hadir menyertai setiap langkah kaki.
Jika memang engkau takut kehilangan dirinya, berusahalah untuk menjadi yang terbaik di matanya. Buatlah ia selalu tersenyum riang. Tunaikan kewajibanmu terlebih dahulu sebelum engkau menuntut hakmu. Yakinlah bahwa al jazaa’min jinsil ‘amal, balasan yang kita dapat sesuai apa yang kita perbuat.
Jangan pernah lupa untuk berdoa dan mengingatkan dirinya untuk turut mengaminkan,
               رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. 25:74)
Selamat menempuh hidup baru dengan membuka lembaran-lembaran baru berjudul Sakinah, Mawaddah dan Rahmah. Amin.
_________________________________________________________________________________

_Abu Nasiim Mukhtar “iben” Rifai La Firlaz
_17 Dzulhijjah 1434 H_22 Oktober 2013_Daar El Hadith Dzamar_Yemen_21.59
saat mengingat seorang kawan yang baru saja menjadi seorang suami

sumber: ibnutaimuyah.org 

Rabu, 18 November 2015

PENGEBOMAN/PELEDAKAN DI NEGERI-NEGERI KAFIR, APAKAH TERMASUK JIHAD?
Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah

Tanya :
"Apakah tindakan pembunuhan rahasia atau peledakan gedung-gedung pemerintahan di negeri-negeri kafir merupakan sesuatu yang harus dilakukan dan merupakan amalan jihad?"

Jawab :
"Pembunuhan rahasia dan pengrusakan adalah PERKARA YANG TIDAK BOLEH. Karena itu akan memberikan kejelekan kepada kaum muslimin, dan akan menyebabkan pembunuhan massal dan pengusiran terhadap kaum muslimin.

Yang disyari'atkanya terhadap orang-orang kafir adalah jihad fi sabilillah dan menghadapi mereka di MEDAN TEMPUR, apabila kaum muslimin MEMILIKI KEMAMPUAN untuk menyiapkan bala tentara, bertempur dan berperang melawan orang-orang kafir sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi — shallallahu alaihi wa sallam —

Adapun pembunuhan rahasia dan penghancuran maka justru akan menimpakan kejelekan terhadap kaum muslimin!!
Rasulullah — shallallahu alaihi wa sallam — ketika masih berada di Makkah sebelum hijrah ke Madinah, ketika itu beliau diperintah untuk menahan diri (dari berperang dan membunuh orang-orang kafir, pen). Allah berfirman :
{أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّوا أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ } [النساء : 77]
"Tidakkah kalian perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka 'tahanlah tangan-tangan kalian, tegakkanlah shalat, dan bayarlah zakat." [an-Nisaa : 77]

Ketika itu beliau diperintah untuk menahan tangan dari memerangi orang-orang kafir. Karena saat itu kaum muslimin belum mempunyai kemampuan untuk memerangi orang-orang kafir. Kalau seandainya kaum muslimin membunuh satu orang kafir, niscaya kaum kafir itu akan membunuh dan menghabisi kaum muslimin semuanya. Karena mereka lebih kuat daripada kaum muslimin.
Kaum muslimin berada di bawah tekanan dan kekuatan kafir, sebagaimana kita saksikan dan kita dengar sekarang.

Pembunuhan rahasia dan peledakan bukan termasuk perkara dakwah, bukan pula jihad fi sabilillah.
Ini justru akan mengantarkan kejelekan kepada kaum muslimin, sebagaimana telah terjadi pada masa ini. ... "

al-Ajwibah al-Mufidah, hal. 229-230

==========================================================================
HUKUM MELAKUKAN PENGEBOMAN DI NEGERI KAFIR
Asy-Syaikh Zaid al-Madkhali rahimahullah

Tanya :
"Sebagian orang mengatakan bahwa peledakan di negeri-negeri orang kafir adalah benar, sebagai balasan atas perbuatan orang-orang kafir membantai kaum muslimin di Palestina dan lainnya.
Bagaimanakah hukum asal masalah ini?"

Jawab :
"Orang itu berkata berdasarkan pendapatnya sendiri, tidak berlandaskan ilmu.
Karena antar negara itu ada perjanjian-perjanjian dan kesepakatan-kesepakatan. Masing-masing negara harus menjaga/menepati perjanjian dengan negara lainnya, tidak boleh ada khianat. Tindakan tersebut juga TIDAK termasuk jihad yang diizinkan syari'at, namun itu merupakan tindak kejahatan yang terlarang.
Karena mengakibatkan berbagai kerugian setelahnya. Tindak penyerangan ini tidak benar, meskipun terhadap orang kafir. Tidak benar sama sekali. Tidak ada satu pun dalil yang mendukungnya.

Antar negara-negara tersebut terdapat piagam-piagam, perjanjian-perjanjian, dan kesepakatan-kesepakatan. Maka tidak boleh seorang pun menempuh cara kekacauan, sehingga menyebabkan tersebarnya kekacauan di dunia. Maka justru berbalik, berbagai kerugian menimpa kaum muslimin dan lainnya serta orang-orang yang tak bersalah, yang darah mereka dilindungi oleh Islam.

Peledakan dan pembunuhan-pembunuhan rahasia, serta berbagai aksi sporadis syaithaniyyah, TIDAKLAH TEGAK DI ATAS dalil-dalil dari al-Qur'an dan as-Sunnah. Namun berdasarkan pemahaman-pemahaman yang keliru. Maka mereka itu akan menanggung dosa mereka sendiri dan dosa orang-orang yang telah mereka sesatkan tanpa ilmu, yaitu yang menjadi tentara dan mentaati mereka serta mengikuti mereka tanpa dalil. Bahkan mereka menipu para pengikutnya bahwa itu adalah jihad fi sabilillah. Sungguh mereka telah berdusta.

Jihad yang haq adalah jihad yang terpenuhi syarat-syaratnya dan tidak ada faktor-faktor penghalangnya.

Apakah kelompok-kelompok sesat itu telah menempuh jalan jihad yang haq??!
Jawabannya adalah : TIDAK.
Apakah kelompok-kelompok sesat itu memiliki kekuatan syar'i?
Jawabannya adalah : MEREKA TIDAK MEMILIKI KEKUATAN kecuali hanya mengikuti hawa nafsu, dan mentaati syaithan.
Mereka pun melakukan berbagai kerusakan, berupa menumpahkan darah, menghancurkan harta dengan penuh kebencian dan kedengkian, kezhaliman dan permusuhan.
Maka semoga mereka tertimpa apa yang sepantasnya bagi mereka, yaitu hukuman bagi para perusak dan pelaku kejahatan."

Nuzhatu al-Qaari fi Syarh Kitab al-'Ilmi min Shahih Al-Bukhari, hal. 102-103
______________________________________________________________________________
Majmu'ah Manhajul Anbiya
https://telegram.me/ManhajulAnbiya

Minggu, 15 November 2015

Nasehat terkait teror/peledakan di Paris, Perancis oleh ISIS
Disarikan dari cermah Asy-Syaikh 'Abdullah bin Shalfiq hafizhahullah
Sabtu,  2 shofar 1437 H / 14 Nov 2015 M

______________________________________________________________________________

Islam adalah AGAMA RAHMAT, agama yang teratur. Islam BUKAN agama kacau. Islam datang untuk menyebar keadilan dan RAHMAT di tengah ummat manusia. Menyelamatkan manusia dari kegelapan kepada cahaya.

Terkait dengan peledakan di Perancis, maka perlu dijelaskan :
1. Peledakan tersebut merupakan BUNUH DIRI.
Sesuai namanya, itu adalah bunuh diri BUKAN jihad fi sabilillah. Pelakunya berhak mendapatkan adzab sebagaimana dijelaskan oleh para ulama. Aksi tersebut BUKAN bagian dari Islam sama sekali.
Perbuatan mereka tidak mewakili Islam, BAHKAN ISLAM BERLEPAS DIRI dari mereka, yang telah mencemarkan Islam dengan keyakinan bahwa mereka sedang berjihad.

2. MERUGIKAN ISLAM
Islam tidak berkhianat dan tidak melanggar janji. Bahkan senantiasa menepati janji dan menjaga hubungan. Ini semua adalah adab-adab syar'i yang diserukan oleh Islam. Islam mengajarkan untuk tidak melanggar perjanjian, walaupun dengan orang-orang kafir.

3. Aksi tersebut tidak mendatangkan sesuatu kecuali KEJELEKAN TERHADAP ISLAM
Kaum Muslimin di sana mendapat kerugian/bahaya, bahkan menyebabkan ummat menjauh dari Islam.
Inilah yang dimaukan oleh para pelaku teror, karena yang berada di belakang mereka — ISIS atau kelompok-kelompok 'jihad' lainnya — adalah misi internasional, yang terutama adalah IRAN dan SURIAH. Karena ISIS merupakan kader binaan dari (Syi'ah) Rafidhah Nusairiyyah. Dibuat untuk membunuh dan menyiksa Ahlus Sunnah.

Maka WAJIB atas kaum Muslimin :
▪ Waspada dan mengetahui kesesatan-kesesatan kelompok-kelompok tersebut,
▪ Wajib pula mengetahui bahwa Islam berlepas diri dari ISIS, dan bahwa aksi-aksi ISIS tidak ada hubungannya dengan Islam.
▪ Islam adalah agama Rahmah, mengajak kepada kebaikan, menyelamatkan manusia dan alam dari kegelapan kepada cahaya, dari kerusakan kepada kebaikan. Agama yang agung, agama kasih sayang.
Perbuatan mereka itu menunjukkan kerasnya hati mereka dan penyimpangan aqidah, serta upaya yang besar untuk menyakiti Ahlus Sunnah.
▪ Sungguh Islam telah tersebar di Perancis, dan banyak manusia yang mulai tertarik untuk masuk dalam Islam, pria maupun wanita. Bahkan mulai ada kemauan terhadap Sunnah dan berpegang dengan manhaj Salaf.
Mungkin kaum Rafidhah tidak suka dengan itu semua, sehingga mereka berusaha untuk mencemarkan Islam dan membuat umat lari dari Islam dan Sunnah.
▪ Bisa jadi pula, di belakang itu terdapat makar Yahudi yang ingin menghadang perkembangan Islam di Eropa dan lainnya.

NASEHAT KEPADA KAUM MUSLIMIN DI PERANCIS 
▪ Waspada dan berlepas diri dari aksi keji tersebut, dan hendaknya menjelaskan sikap mereka melalui media informasi bahwa kaum muslimin di Perancis berlepas diri dari aksi-aksi tersebut, dan itu semua TIDAK ada hubungannya dengan Islam sama sekali.

▪ Hendaknya Ahlus Sunnah waspada, pada diri mereka dan keluarganya, agar pada hari-hari ini jangan sampai terkena bahaya akibat perbuatan khawarij.
- Sungguh kejahatan Khawarij pertama kali diarahkan kepada kaum muslimin sendiri. Kekacauan dan pembunuhan yang terjadi di negeri-negeri muslimin.
- Khawarij sama sekali tidak mempedulikan perjanjian dan kesepakatan, tidak melihat anak-anak atau dewasa. Demikianlah mereka tumbuh untuk senang pada kekacauan.
- Mereka disokong oleh (Syi'ah)Rafidhah dalam rangka mencemarkan Ahlus Sunnah dan membuat orang tidak suka dengan Ahlus Sunnah.

▪ Islam berlepas diri dari aksi-aksi keji tersebut. Agama Allah adalah agama Rahmat, memerintahkan kepada keadilan.

▪ Islam datang untuk membebaskan umat manusia dari kegelapan kepada cahaya. dari kesyirikan,  kekufuran, dan ilhad kepada Islam, sunnah, dan fitrah, serta Iman kepada Allah satu-satunya, demi kebahagian ummat manusia.
______________________________________________________________________________
Sumber: Majmu'ah Manhajul Anbiya

Rabu, 11 November 2015

Bismillah
Berikut adalah beberapa peringatan bagi kita para pengguna telegram messenger di zaman yang penuh dengan fitnah syubhat dan syahwat.

1. Kosongkan username(@fulan), username tidak usah diisi.
Karena jika username diisi, kita akan bisa dihubungi oleh siapa saja meskipun tidak memiliki no HP kita. Yaitu dengan menggunakan fitur global search di telegram.

2. Nama menggunakan inisial saja.
Jangan khawatir, meskipun pada aplikasi telegram, kita hanya menulis inisial, nama kita akan muncul sesuai dengan apa yang disimpan pada contact HP orang lain (khusus bagi orang yang memiliki no HP kita).
Misal si fulan mencatat nama pada aplikasi telegram dengan isian F. Namun nama yang muncul pada telegram si Allan(yang menyimpan no hp Fulan) sesuai dengan nama yang disimpan pada kontaknya HP Allan. Jika disimpan Fulan maka yang muncul Fulan. Jika disimpan Pulan yang muncul adalah Pulan.
Cara mengganti nama di telegram: setting / pilih 3 titik di kanan atas / edit name

3. Profil picture para akhwat sebaiknya tidak menunjukkan identitas wanita.

4. Sebaiknya para akhwat tidak menjadi member channel yang dikelola ikhwan. Cukup menjadi pengunjung saja.
Karena channel public bisa diakses tanpa harus menjadi member. Cukup mengetikkan alamat channelnya. Dan juga hal ini tidaklah bersifat darurat.
Jika antunna malas mengetik setiap hendak mengakses, gunakan tips berikut:
Ketikkan alamat - alamat channel publik yang ingin diakses seperti, misalnya
Telegram.me/ManhajulAnbiya
Telegram.me/ForumSalafy
Telegram.me/Askarybinjamal
dll
Lalu kirimkan SMS tersebut ke no HP antunna sendiri. Sehingga jika ingin mengakses tinggal mengklik alamat tersebut dan pilih aplikasi telegram untuk membukanya.

5.Namun, jika para akhwat tetap juga berkeinginan menjadi member suatu channel maka harus menjalankan poin 1, 2, dan 3.
Semoga bermanfaat.
Wallahu a'lam.

Jazakumullahu khairan wa barakallahu fiikum
..........................................................................................................................................................
Oleh telegram.me/salafy (dengan sedikit penambahan kata dari admin, tanpa merubah makna)
Sabtu, 25 al muharram 1437H

Tambahan Catatan dari Channel Tulab ilmu syar'i, bahwa akhwat/ummahat tidak diperkenankan Join/bergabung di channel, cukuplah untuk mengambil faidah dengan mengunjungi tanpa harus join.

Selasa, 10 November 2015

KABAR GEMBIRA
Alhamdulillah telah hadir Channel Telagram yang dikelola Ahlussunnah Salafy di Indonesia

Channel Forum Salafy Indonesia
Channel Forum Salafy (WSI)
https://telegram.me/forumsalafy

Channel Thulab Ilmu Syar'i (Ust. Askary)
https://telegram.me/Askarybinjamal

Channel Manhajul Anbiya
https://telegram.me/ManhajulAnbiya

Channel Mutiara Ahlussunnah Karawang
https://telegram.me/MutiaraASK

Channel Fawaid Ilmiyan
https://telegram.me/FawaidIlmiyyah

Channel Ittibaus Salaf, Sumpiuh
https://telegram.me/IttibausSalafSumpiuh

Channel Kajian Jabodetabek
https://telegram.me/jabodetabekbelajar

Channel Salafy Sumatera
https://telegram.me/SalafySumatera

Channel Alhaqqu Ahabbu Ilaina
https://telegram.me/Alhaqquahabbuilaina

Channel Syaikh Fawwaz Al Madkhali (Bhs Indonesia)
https://telegram.me/Fawwazalmadkhaliindonesia

Channel Gema Darussunnah
https://telegram.me/gemadarussunnah

Channel Forum Berbagi Faidah

https://telegram.me/ForumBerbagiFaidah

Channel Salafy Magelang
https://telegram.me/InginBelajarIslam

Channel Salafy Shorowako

https://telegram.me/ashshorowaky

Channel Forum Ilmiyah Karang Anyar
https://telegram.me/Forum_ilmiyahKarangAnyar

Channel Salafy Singaraja
https://telegram.me/AlManshurahSingaraja

Channel berbagi Faedah (WA Berbagi Faedah)
https://telegram.me/WABerbagiFaedah

Channel Al fawaaid
https://telegram.me/Alfawaaid
 
Channel Salafy Makassar
https://telegram.me/salafymakassar


Channel Salafy Magelang
https://telegram.me/salafymagelang

Channel Salafy Kolaka
https://telegram.me/salafykolaka

Channel Salafy Kendari
https://telegram.me/salafykendari 

Channel SalafyCileungsi
https://telegram.me/salafycileungsi

Channel Forum Kajian Ilmiyyah Salafiyah
https://telegram.me/ForumKIS

Channel Al istifadah
https://telegram.me/alistifadah

Channel Riyadhus Salafiyin
https://telegram.me/RiyadhushSalafiyyin

Channel Al istiqomah
https://telegram.me/alistiqomah

Channel Fahlul Islam
https://telegram.me/FadhlulIslam

Channel An Najiyah Bali
https://telegram.me/AnNajiyahBali

Channel Tuk Pencari Al Haq
https://telegram.me/tukpencarialhaq

Channel Fawaid Ilmiyah wa Durus
https://telegram.me/fawaid_ilmiyahwaldurus 

Channel Salafy Solo
✅ https://telegram.me/salafysolo

Channel Ashhabussunnah
✅ https://telegram.me/ashhabussunnah

Channel Qothrul Fawaid
https://telegram.me/qothrulfawaid

Channel Info Channel Salafy
https://telegram.me/channelsalafy
 


Channel Forum Salafy Malaysia
https://telegram.me/ukhuwahsalaf
https://telegram.me/assalafy
https://telegram.me/maktabahussunnah
https://telegram.me/thoriqussalaf
Channel Forum Salafy Singapura
https://telegram.me/salafysingapura

Channel Admin Radio / Web Salafiyyin
https://telegram.me/radioislamindonesia
https://telegram.me/webmasterkhas
https://telegram.me/salafymedia

Channel Tasjilat / Audio Kajian
https://telegram.me/AudioThalabIlmuSyar_i
https://telegram.me/KhususAudioKajianIlmiyah
https://telegram.me/tasjilatalhikmah

Channel Keluarga / Tarbiyah Anak
https://telegram.me/TarbiyatulAulad
https://telegram.me/PERSUASI
https://telegram.me/An_Nikaah

Channel Buletin & Majalah Ahlussunnah
https://telegram.me/buletinsakualilmu
https://telegram.me/majalahqonitah

Channel Info Kesehatan

https://telegram.me/Infosehatalami
https://telegram.me/infosehatkita
https://telegram.me/thibbunnabawy

Channel untuk para Nisaa
https://telegram.me/NisaaAssunnah
https://telegram.me/nasehatilinnisaa
https://telegram.me/salafiyatindonesia
https://telegram.me/syarhussunnahlinnisa
https://telegram.me/akhawaatfillahpurwokerto
https://telegram.me/Saalikat_ManhajSalaf
https://telegram.me/belajarmanhajsalaf


Dengan meng-klik link tersebut menggunakan aplikasi Telegram,  maka Anda akan mendapatkan semua faedah/informasi via Telegram.

Adapun untuk Channel Nisaa ini, dimohon para ikhwan (lelaki) untuk TIDAK JOIN pada Channel ini. Jika ingin mengikuti postingan, cukup dengan mengikuti link channel tersebut tanpa menjadi anggota). Dan sebaliknya, untuk para akhwat/ummahat untuk tidak bergabung/Join di channel ikhwan.

Hendaknya dengan berbagai kemudahan yang Alloh berikan tidak menjadikan kita lalai, dan tidak bersyukur. Dan salah satu syukur adalah dengan kita semakin semangat untuk belajar, hadir langsung di majelis-majelis ilmu, Jangan malas. Sungguh sekian banyak keutamaan yang didapat dengan hadir langsung di majelis-majelis ilmu, yang tidak didapat dengan hanya mendengar lewat radio, mp3, atau membaca faidah-faidah di channel telegram, whatsapp, atau yang semisal.
silakan baca:
http://www.panggahlaksono.com/2015/11/dulu-dan-sekarang.html

==========================================================================

PETUNJUK :
Silakan klik link tersebut. Jika Anda sudah memiliki aplikasi "Telegram", bukalah link tersebut menggunakan aplikasi Telegram,  maka Anda akan langsung masuk ke Channel kami di Telegram.
Kemudian Klik "Join" yang ada di bagian bawah.

Jika Anda belum memiliki Aplikasi "Telegram Massengger" , maka ketika meng-klik link di atas, Anda akan diarahkan untuk mengunduh aplikasinya di toko aplikasi masing-masing (play store, dll)

Update , Selasa , 28 Muharram1437 H / 10 November 2015 M jam 11.19
______________________________________________________________________________

Sedikit membandngkan telegram dengan whatsapp menurut saya pribadi:
~ Aplikasi telegram lebih ringan dibanding wahtsapp, sehingga nggak lelet/lemot.
~ Anggota bisa gabung tanpa request, dengan tinggal klik link di atas lalu klik join.
~ Anggota tidak bisa mengirim komentar sehingga ketertiban grup/channel lebih bisa tercapai.
~ Sama-sama bisa dibuka melalui PC/laptop https://web.whatsapp.com/ untuk whatsapp dan https://web.telegram.org/ untuk telegram
Mungkin sementar ini, karena saya sendiri baru mencoba
______________________________________________________________________________

Majmu'ah KHAS [Khusus Admin Salafy]
telegram.me/salafymedia

Jumat, 06 November 2015

Download audio

CATATAN-CATATAN KELAM SYI'AH TERHADAP AGAMA & NEGARA
1:52:25 size 19.4MB > Sesi 1 - http://bit.ly/1PlRy9K
47:19 size 8.23MB > Sesi 2 & TJ - http://bit.ly/1PlRveh

Update audio kajian di:
Sumber

https://telegram.me/ForumBerbagiFaidah
Mudah-mudahan bermanfaat. Barakallahu fiikum.
_____________________________________________________________________________
مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | Sumber: ARS via @salafymedia | www.alfawaaid.net

CATATAN-CATATAN KELAM SYI'AH TERHADAP AGAMA DAN NEGARA
bersama
AL USTADZ MUHAMMAD AFIFUDDIN AS SIDAWY hafidzohulloh

in syaa Alloh akan dilaksanakan pada:
Hari : Ahad, 8 November 2015 / 26 Muharram 1437 H
Waktu : Pukul 09.00 WIB s.d Selesai

Tempat:
Masjid Al Khodamuttaqwa (Masjid IPC/Pelindo II)
Jalan Pasoso No. 1, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara
(samping gedung Pemadam Kebakaran Pelabuhan)

informasi:
081319339619 abu ammar rinoto
08176866642 abu naqiyah
08888541873 akh lebani

Klik untuk memperbesar

Selasa, 03 November 2015

Bersyukurlah atas Nikmat Taufiq dari Alloh Sehingga Kita Dimudahkan untuk Beribadah Kepada-Nya
______________________________________________________________________________

Oleh karena itu, kebahagiaan manusia, kebaikan manusia, dengan mewujudkan kalimat 'laailaha illallah' dalam hatinya yang utama, baru kemudian dibuktikan dalam amalnya. Yakni mewujudkan dalam hatinya kalimat "iyyaka na'bud wa iyyaka nasta'in", Ya Alloh kepadaMu lah kami beribadah, tidak kepada yang lain, dan kepadaMu lah kami meminta pertolongan.

Ikhwanifidiin a'azakumullah, yang pertama 'ibadah, yang kedua isti'anah. termasuk dalam yang dibahas tadi. Tahu yang disembahnya adalah Alloh, tetapi tahu pula bahwa kita nggak akan mampu kecuali dengan kekuatan dari Alloh, walahaula walaquwwata illabillah. Nggak ada kekuatan, nggak ada daya upaya kecuali dengan bantuan dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.

Ketika kita bisa berdiri sholat, ketika kita bisa berpuasa di bulan romadhon, bersyukurlah kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Alloh memberikan pertolongan, bantuan kepada kita, sehingga kita bisa mendirikan sholat. Betapa banyak orang-orang yang ingin sholat tapi salah, betapa banyak yang ingin sholat tapi dia dalam keadaan tidak sempat, berapa banyak orang yang ingin beribadah tapi dia tidak mampu, kasihan.

Ikhwanifidiin a'azakumullah, maka beribadahnya kepada Alloh, tetapi kita yakin kita ngga akan mampu beribadah kecuali dengan bantuan Alloh. Nggak akan mampu kita sholat dengan baik, nggak akan mampu puasa dengan baik dan benar kecuali dengan bantuan dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Maka kalimat yang paling haq adalah kalimat dalam surat Al fatihah "iyyaka na'bud wa iyyaka nasta'in". Ya Alloh kepadaMu lah aku beribadah dan kepadaMu lah kami memohon pertolongan, bantuan.

Jangan sombong, jangan sombong dengan ibadah. Saya hebat, saya tinggi ibadahnya, saya sudah bisa qiyamulail, saya sudah bisa puasa dawud, saya sudah begini sudah begini, harusnya Alloh memberikan saya begini dan begitu. Kok sombongnya..... "harusnya Alloh......" Sudah berani mengharuskan Alloh?
Lantas yang membantu kamu sehingga kamu bisa qiyamulail, siapa? Yang memberikan i'anah, dukungan dan bantuan kepadamu sehingga kamu bisa berpuasa dengan puasa dawud Masyaa Alloh, siapa? Yang memberikan kepadamu kekuatan, yang memberikan kepadamu kesehatan, yang memberikan kepadamu dalam wujud yang normal tidak cacat, yang menjadikan kamu memiliki kekuatan, siapa? Yang memberikan fasilitas buatmu sehingga kamu bisa bernafas, bisa makan, bisa minum dengan normal, siapa? Semua dijawab Alloh, Alloh...
Berarti ibadah kamu yang hebat itu Alloh yang menakdirkannya untukmu, "afalatakun hamdansyakuro", Tidakkah semestinya kamu menjadi hamba yang syukur?

Ikhwanifiddii a'azakumullah, Rosululloh shalallahu 'alaihi waalihiwasallam yang sudah dijamin dengan ampunan dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, sholatnya Masyaa Alloh, khusyu'nya Masyaa Alloh, berdirinya, sujudnya, sehingga kaki beliau bengkak, sampai Aisyah mengatakan "Ya...Rosululloh untuk apa yang seperti ini, padahal engkau telah diampuni dosa yang lalu dan dosa yang akan datang?" Jawabnya "afalatakuna hamdansyakuro", kalau sudah diampuni dosa-dosaku bukankah semestinya aku menjadi hamba yang bersyukur.

Ikhwanifidiin a'azakumullah, sholat (adalah-pen) nikmat, bisa sempat solat berjamaah (adalah-pen) nikmat, kita mendapatkan dari Alloh taufiq, itu kenikmatan juga. Kemudian bersyukur, kamu bisa syukur juga nikmat dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.

Bagaimana kamu akan sombong? Bagaimana kita bisa lepas dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala?
Tidak akan bisa, nggak akan bisa lepas dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.
______________________________________________________________________________

ditranskrip dari rekaman kajian
kitab Ighotsatul Lahfan Fi Mashoyidhisysyaithon BAB 6 versi 2009
Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed hafidzohulloh
menit 25.07 - 29.36
DOWNLOAD 

panggahlaksono.com

"Simak sekarang, kajian bersama ust. Fulan
Dengarkan pula via online di RII
Unduh aplikasinya di........"
_____________________________________________________________________________

"Hadirilah kajian rutin pekanan di masjid al fulany,,,
Dengarkan pula melalui radio online RII
Unduh aplikasinya di........."
_____________________________________________________________________________
Kurang lebih seperti itulah pengumunan yang tiap kali saya dan antum semua membacanya di grup-grup chating atau yang sejenisnya. Dimulai dari kajian rutin bulanan, pekanan, bahkan setiap hari, yang langsung dihadiri oleh ustadz tertentu.

Jika jauhpun ada radio online yang selalu ada di genggaman.
Dakwah kian tersebar, pun demikian sangat banyak para du'at (pengajar), baik yang pernah mengenyam di negeri Yaman, Saudi, atau alumni-alumni ma'had dari program du'at.
Hampir diseluruh kota, kita dapati disana ada ustadz yang bisa mengajar, mengadakan kajian rutin.
Ditambah lagi adanya whatsapp dan yang sejenisnya, muncul grup-grup yang menyajikan sekian banyak artikel faedah setiap harinya.
Sebuah kemudahan yang Allah berikan kepada kita dewasa ini.

Sejenak memori di kepala ini memutarkan memori tempo dulu.
Di salah satu sudut kota Metro Lampung, Disalah satu rumah ikhwah, malam jum'at, tepatnya ba'da shalat isya. Saya bergoncengan dengan paman saya menuju rumah tersebut dan juga ikhwah-ikhwah lainnya. Jalan yang gelap, penuh lobang dan berbatu tak menjadi kendala untuk kita.
Ya,,,
Ada kajian disana,, siapa ustadz pengisinya?
Beliau,, ustadz Muhammad Umar As Sewed -حفظه الله-

Para ikhwahpun sudah berkumpul, sang tuan rumah mengeluarkan tape recorder, diambillah salah satu koleksi kaset yang ia miliki, kemudian diputarlah kaset tersebut.

"Innal hamda lillah nahmaduhu,,,,,,," dan seterusnya.
Terdengar suara ust. Muhammad memenuhi ruang rumah itu. Di sebelah ruang lainnya yang tadinya gaduh karena suara anak-anak pelan-pelan mulai tenang, para ummahatpun ikut hadir disana.

Mulailah kami menundukkan kepala, khusyu' mendengarkan, pena-pena kamipun menari diatas kertas, mengetam ilmu yang bisa diambil dari rekaman kajian ust. Muhammad.
Ya,,, ust. Muhammad tidak hadir disana, kitapun tidak mengundang beliau untuk mengisi kajian malam itu. Hanya kaset beliau yang bisa kita hadirkan pada saat itu.

Waktu itu belum ada ustadz yang bisa kita undang untuk mengisi kajian pekanan. Namun semangat untuk menambah ilmu sangatlah memuncak, bukan alasan tidak adanya ustadz, kasetnya pun jadi.
Di pelosokkah tempatnya? Tidak. Hanya 10 menit dari pusat kota Metro. Sangat kontras dengan sekarang ini, hampir disetiap kota ada ustadz yang mampu mengajar.

Apa yang ana ceritakan ini memang tak sebanding dengan kisah para salaf, bagaimana mereka mencari ilmu. Namun yang menjadi sebuah pelajaran untuk diri penulis secara pribadi dan juga yang membacanya adalah:
Kemudahan terkadang membawa kepada kemalasan.
Berapa banyak kajian yang ada di sekeliling kita?
Berapa banyak yang kita hadiri?
Seberapa besar antusias, semangat kita untuk mau menghadirinya?
Seharusnya dengan banyak kemudahan membuat kita lebih bersemangat.
Bersyukur atas kemudahan dari Allah dengan semakin mendakatkan diri kepada Allah.

Bersemangatlah terhadap apa yang bermanfaat bagimu, dan mintalah pertolongan dari Allah -تعالى-
DAN JANGAN MALAS!

Abu Zain Abdullah Iding
Ahad 19 Muharram 1437 H


WA Berbagi Faedah [WBF]https://jendelasunnah.com

Senin, 02 November 2015

Kumpulan Audio Kesesatan JIL (Jaringan Islam Liberal) / JIN (Jaringan Islam Nusantara)

Download dengan cara
Untuk PC/laptop : klik kanan pada link (download), klik save as, klik save
Untuk mobile/ smartphone : klik tahan pada link (download), klik save as

1. Ust Luqman - Bahaya islam liberal dan nusantara
durasi 10.55 menit
DOWNLOAD

2. Ust Luqman - Islam nusantara kendaraan baru kaum Islam liberal
durasi 4.00 menit
DOWNLOAD

3. Ust Muhammad - Islam sudah dh sempurna
durasi 5.30 menit
DOWNLOAD

4. Ust Muhammad - Kesesatan pemikiran islam nusantara
durasi 10.12 menit
DOWNLOAD

5. Ust Muhammad - prinsip islam liberal - bag 1
durasi 7.21 menit
DOWNLOAD

6. Ust Muhammad - prinsip islam liberal - bag 2
durasi 6.25 menit
DOWNLOAD

7. Ust Qomar - JIN & JIL menjadi alat dan pintu masuknya syi'ah
durasi 10.26 menit
DOWNLOAD

8. Ust Qomar - JIN & JIL menyakiti dan menjauhkan ummat dari Islam
durasi 8.44 menit
DOWNLOAD

9. Ust Usamah Mahri - Islam liberal menggiring aqidah ummat untuk sejalan dengan kafirun
durasi 9.52 menit
DOWNLOAD

10. Ust Afifudin - TJ Apa tujuan Islam nusantara dan kesesatannya
durasi 4.04 menit
DOWNLOAD

11. Ust Luqman - Islam rahmatan lil 'alamin sdh ada sejak masa nabi - tak perlu direvisi oleh edisi islam nusantara
durasi 6.00 menit
DOWNLOAD

______________________________________________________________________________


12. Ust. Usamah Mahri - JIL / JIN ingin memodernisasi dan memodifikasi Islam
durasi 4.30 menit
DOWNLOAD

13. Ust. Qomar -Mereka Membuat Ajaran Syari'at Islam Kearah Model Nasrani Yaitu Bisa Diamandemen,  Dikurangi Dan Ditambahi Sesuai Peradaban Zaman
durasi 9.36 menit
DOWNLOAD

14. Ust. Qomar -Kaum Munafiq Berbaju Dan Mengaku Islam Tapi Sikap Dan Lisannya Menjatuhkan Dan Memusuhi Syari'at Islam
durasi 10.00
DOWNLOAD

15. Ust. Luqman -Tokoh Islam Liberal Dan Islam Nusantara Khawatir Dakwah Tauhid Dan As-Sunnah Menjadi Penghalang Misi Mereka Untuk Menguasai Dan Menyesatkan Ummat Islam

DOWNLOAD

16. Ust. Muhammad - Jaringan Islam Liberal Dan Islam Nusantara Jahil Dalam Ilmu Agama Dan Sumber Pemicu Perpecahan Ummat

DOWNLOAD

______________________________________________________________________________
in syaa Alloh diupdate

WA Ahlus Sunnah Karawang
WA Manhajul Anbiya

Minggu, 01 November 2015

Rubrik : Fiqh
TATA CARA SHOLAT ISTISQA'
Oleh: As-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullahu (Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada beliau)

Saudara kita bertanya tentang tata cara shalat istisqa’ (minta hujan).

Tata cara shalat istisqa’ sama seperti shalat ‘id (hari raya),
  • berjumlah dua raka’at dengan tujuh kali takbir pada raka’at pertama dan lima kali takbir pada raka’at kedua.
  • (Shalat istisqa) Dimulai dengan takbiratul ihram dan enam kali takbir setelahnya,
  • kemudian membaca doa istiftah dan surat Al-Fatihah serta surat setelahnya,
  • kemudian ruku’,
  • lalu bangun dari ruku’,
  • kemudian sujud dengan dua kali sujud,
  • lalu bangun untuk raka’at yang kedua sebagaimana pada shalat ‘id.
  • Ketika telah bangkit (dari raka'at pertama),
  • kemudian bertakbir dengan lima kali takbir,
  • kemudian membaca surat Al-Fatihah dan surat setelahnya,
  • sampai pada tahiyyat, membaca shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berdoa, kemudian salam.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakannya sebagaimana shalat ‘id.
Kemudian bangkit dan berkhutbah menghadap manusia, menasehati mereka, memperingatkan mereka dari sebab-sebab kemaksiatan dan sebab-sebab tertahannya hujan, memperingatkan bahwa kemaksiatan adalah sebab tertahannya hujan dan sebab turunnya hukuman Allah. Kemudian juga memperingatkan mereka dari sebab-sebab turunnya hukuman Allah Ta’ala dari kemaksiatan, kejelekan-kejelekan, memakan harta manusia dengan cara yang bathil, kedhaliman, dan dari kemaksiatan lainnya.

Kemudian menghasung mereka untuk bertaubat dan beristighfar (memohon ampunan kepada Allah), membacakan kepada mereka ayat-ayat dan hadits-hadits yang menunjukkan hal tersebut, kemudian berdoa dengan mengangkat tangan dan manusia juga mengangkat tangan mereka, berdoa dan memohon kepada Allah agar diturunkan hujan. Di antara doa tersebut adalah:

اللهم أغثنا اللهم أغثنا اللهم أغثنا
“Ya Allah, berilah kami hujan..“ sebanyak tiga kali.

اللهم أسقنا غيثا مغيثا هنيئا مريئا غدقًا مجللًا صحا طبقًا عامًا نافعًا غير ضارٍ، تحيي به البلاد وتغيث به العباد، وتجعله يا رب بلاغًا للحاضر والباد
“Ya Allah, curahkanlah kepada kami hujan yang menolong, menyenangkan dan menyuburkan, lebat dan merata, mendatangkan manfaat dan tidak memadharatkan, memberikan kehidupan pada negeri dan membantu para hamba. Jadikanlah ya Allah hujan tersebut memberikan penghidupan pada hari ini dan seterusnya..”

Ini di antara doa yang diucapkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

اللهم أنبت لنا الزرع، وأدر لنا الضرع، وأسق لنا من بركاته"
“Ya Allah, tumbuhkanlah untuk kami tanaman kami, limpahkanlah untuk kami air susu (hewan kami), dan curahkanlah kepada kami barakah darinya”.

Menunjukkan kesungguhan (permohonan) dan mengulang-ulang dengan doa:

اللهم أسقنا الغيث ولا تجعلنا من القانطين
“Ya Allah curahkanlah untuk kami hujan dan jangan jadikan kami termasuk golongan yang berputus asa”.
Sebagaimana hal ini dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kemudian imam berbalik menghadap kiblat selama berdoa tersebut, berdoa sambil mengangkat tangannya dan menyempurnakan (munajat/doanya) antara dirinya dan Rabbnya, kemudian turun/selesai.
(Ketika imam berdoa) Manusia juga mengangkat tangan mereka dan berdoa seperti imam mereka. Ketika imam berbalik menghadap kiblat untuk berdoa maka manusia juga menghadap kiblat dan masing-masing berdoa secara sendiri sebagaimana imam mereka.

Dan termasuk sunnah adalah imam memindahkan kain selendang pada saat khutbah, tatkala ia berbalik ke arah kiblat maka dia memindahkan kain selendangnya, dari kanan ke kiri, ini jika dia mengenakan kain selendang.
Namun jika ia mengenakan mantel atau jubah maka cukup membaliknya, namun jika ia tidak mengenakan satu kain yang lain selain ghutrah (kain penutup kepala/kafiyeh maka cukup dengan membaliknya.

Para ulama menjelaskan: (perbuatan tersebut adalah sebagai bentuk) tafa`ul (mengharapkan kebaikan) memohon agar Allah membalikkan musim paceklik menjadi musim subur, membalikkan suatu kesempitan menjadi kelapangan. Karena telah datang dalam hadits yang mursal (yang disandarkan kepada tabi’in) dari Muhammad bin ‘Ali Al-Baqir, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memindahkan kain selendangnya -sebagai bentuk tafa`ul/mengharapkan kebaikan- agar Allah memindahkan musim paceklik tersebut.

Dan telah tsabit dalam Ash-Shahihain dari hadits ‘Abdullah bin Zaid bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memindahkan kain selendangnya tatkala beliau melaksanakan shalat istisqa.
Maka demikianlah yang disunnahkan bagi kaum muslimin. Adapun dalam khutbah Jumat maka beliau shallallahu 'alaihi wa sallam tidak memindahkan kain selendangnya.

Terkadang beliau juga berdoa dan memohon pertolongan (untuk diturunkannya hujan) dalam khutbah jum’at beliau. Maka doa memohon hujan bisa dilakukan dalam khutbah jumat, khutbah ‘id, atau bisa juga dilakukan di selain waktu tersebut, ketika sedang duduk di rumah, atau di pasar, maka ini tidak mengapa.

Doa memohon hujan disyari’atkan atau tertuntut baik kepada individu atau secara jama'ah. Akan tetapi (lebih baik lagi) jika disertai dengan melaksanakan shalat dua raka’at, keluar bersama manusia menuju tanah lapang, shalat dua raka’at bersama mereka sebagaimana shalat ‘id, kemudian berkhutbah setelahnya dan berdoa dengan memindahkan kain selendangnya, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbalik ke arah kiblat.

Diperbolehkan juga untuk mendahulukan khutbah sebelum shalat, baru setelah itu shalat. Kedua tata cara tersebut (mengakhirkan khutbah setelah shalat atau mendahulukannya) datang dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diriwayatkan bahwa beliau berkhutbah sebelum shalat dan diriwayatkan juga beliau berkhutbah setelah shalat. (Khutbah) setelah shalat sebagaimana shalat ‘id dan (khutbah) sebelum shalat sebagaimana shalat Jum’at. Keduanya pernah dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Yang terpenting atau dituju di sini adalah doa dan sikap merendahkan diri kepada Allah, mengadukan kesulitan/keluhan kepada-Nya Jalla wa 'Ala agar dihilangkan musim paceklik dan kesulitan, serta memohon kepada-Nya agar diturunkan hujan, karena hujan adalah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dan telah datang dalam sebagian hadits bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam ruku’ dengan tiga kali ruku’, sebagian lainnya menyebutkan dengan empat kali ruku’, sebagiannya lagi menyebutkan dengan lima kali ruku’. Akan tetapi pendapat yang benar dan rajih menurut para ulama muhaqqiqin adalah bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat dua raka’at dengan dua kali ruku’, dua kali bacaan (Al-Fatihah), dan dua kali sujud saja. Inilah pendapat yang paling benar sebagaimana yang telah diterangkan sebelumnya.

(Yaitu) beliau shalat dua raka’at dengan pada setiap raka'atnya dua kali bacaan (Al-Fatihah), dua ruku', dan dua kali sujud, kemudian membaca bacaan tahiyyat, bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berdoa, kemudian setelah salam berkhutbah menghadap manusia, mengingatkan dan menjelaskan kepada mereka hukum-hukum seputar istisqa, menjelaskan hukuman akibat perbuatan dosa dan memperingatkan darinya, menjelaskan kepada mereka bahwa yang dianjurkan kepada mereka adalah bersedekah, berbuat baik, dan memperbanyak mengingat Allah dan beristighfar kepada-Nya. Demikianlah yang seharusnya diingatkan dan diperhatikan oleh para imam shalat/masjid dan para khathib kepada manusia, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sumber artikel: http:/www.binbaz.org.sa/node/16512.
Alih Bahasa : Team Gores Pena SLN

WA Ahlussunnah Jakut
WA Salafy Lintas Negara
=====================================================================
 سأل أخونا عن كيفية صلاة الاستسقاء؟

صلاة الاستسقاء مثل صلاة العيد، يصلي ركعتين يكبر في الأولى سبعاً وفي الآخرة خمساً، يكبر تكبيرة الإحرام وستاً بعدها، ثم يستفتح ثم يقرأ الفاتحة وما تيسر معها، ثم يركع، ثم يرفع، ثم يسجد سجدتين، ثم يقوم للثانية ويصليها مثل صلاة العيد، يكبر خمس تكبيرات إذا اعتدل ثم يقرأ الفاتحة وما تيسر معها ثم يقرأ التحيات ويصلي على النبي صلى الله عليه وسلم، ثم يدعو، ثم يسلم، مثل صلاة العيد، النبي صلاها كما كان يصلي في العيد عليه الصلاة والسلام، ثم يقوم فيخطب الناس خطبةً يعظهم فيها ويذكرهم ويحذرهم من أسباب المعاصي ومن أسباب القحط، يحذر من المعاصي لأنها أسباب القحط وأسباب حبس المطر وأسباب العقوبات، فيحذِّر الناس من أسباب العقوبات من المعاصي والشرور، وأكل أموال الناس بالباطل، والظلم، وغير ذلك من المعاصي، ويحثهم على التوبة والاستغفار ويقرأ عليهم الآيات الواردة في ذلك، والأحاديث ثم يدعو ربه رافعاً يديه، ويرفع الناس أيديهم، يدعو ويسأل ربه الغوث ومن ذلك: "اللهم أغثنا، اللهم أغثنا، اللهم أغثنا"، ثلاث مرات، "اللهم أسقنا غيثاً مغيثاً هنيئاً مريئاً غدقاً مجللاً صحا طبقاً عاماً نافعاً غير ضار، تحيي به البلاد وتغيث به العباد وتجعله يا ربِّ بلاغاً للحاضر والباد". هذا من الدعاء الذي دعا به النبي صلى الله عليه وسلم، "اللهم أنبت لنا الزرع، وأدر لنا الضرع، وأسقنا من بركاته". ويلح في الدعاء، ويكرر بالدعاء: "اللهم اسقنا الغيث ولا تجعلنا من القانطين"، مثل ما فعل النبي صلى الله عليه وسلم، ثم يستقبل القبلة في أثناء الدعاء، يستقبل القبلة وهو رافع يديه ويكمل بينه وبين ربه وهو رافع يديه، ثم ينزل، والناس كذلك يرفعون أيدهم ويدعون مع إمامهم، وإذا استقبل القبلة كذلك يدعون معه ويستقبلون القبلة بينهم وبين أنفسهم ويرفعون أيديهم، والسنة أن يحول الرداء في أثناء الخطبة، عندما يستقبل القبلة يحول رداءه فيجعل الأيمن على الأيسر، إذا كان رداء، أو بشت إن كان بشت يقلبه وإن كان ما عليه شيء سوى غترة يقلبها، قال العلماء: تفاؤل بأن الله يحول القحط إلى الخصب، يحول الشدة إلى الرخاء، لأنه جاء في حديث مرسل عن محمد بن علي الباقر أن النبي صلى الله عليه وسلم حول رداءه ليتحول القحط -يعني تفاؤل-، وثبت في الصحيحين من حديث عبد الله بن زيد أن النبي صلى الله عليه وسلم حول رداءه لما صلى بهم صلاة الاستسقاء، فالسنة للمسلمين كذلك، أما في خطبة الجمعة فلم يحول رداءه عليه الصلاة والسلام دعا واستغاث وهو في خطبة الجمعة في ضمن دعائه عليه الصلاة والسلام، والاستسقاء يكون في خطبة الجمعة تكون في خطبة العيد وتكون في غير ذلك يستسقي ولو جالس في البيت أو في السوق لا بأس، دعاء الاستسقاء مطلوب من الفرد والجماعة، لكن إذا صلى بهم ركعتين خرج بهم إلى الصحراء وصلى بهم ركعتين كالعيد فإنه يخطب بعد ذلك ويدعو ويحول رداءه، كما فعله النبي صلى الله عليه وسلم عند استقباله القبلة، ويحوز أن يخطب قبل ذلك قبل الصلاة ثم يصلي بعد، جاء هذا وهذا عن النبي صلى الله عليه وسلم، جاء أنه خطب قبل الصلاة وجاء أنه خطب بعد الصلاة، بعد الصلاة كالعيد وقبل الصلاة كالجمعة، فكل هذا فعله النبي صلى الله عليه وسلم، فعل هذا وهذا عليه الصلاة والسلام، والمقصود هو الدعاء والضراعة إلى الله، ورفع الشكوى إليه جل وعلا في إزالة القحط والشدة وفي إنزال المطر، والغوث منه سبحانه وتعالى. وقد جاء في بعض الأحاديث أنه ركع ثلاث ركوعات وبعضها أربع ركوعات وبعضها خمس ركوعات؛ لكن الأصح والأرجح عند المحققين من أهل العلم أنه صلى ركعتين بركوعين فقط، بركوعين وقراءتين وسجودين هذا هو الأصح، هذا هو أصح ما جاء في هذا كما تقدم، صلى ركعتين في كل ركعة قراءتان وركوعان وسجدتان، ثم قرأ التحيات وصلى على النبي ودعا ثم لما سلم خطب الناس وذكرهم وبين لهم أحكام الاستسقاء، بين لهم عقوبات الذنوب والحذر منها، وبين لهم أنه ينبغي لهم الصدقة والإحسان والإكثار من ذكر الله واستغفاره وهكذا ينبغي لأئمة الصلاة والخطباء أن يذكروا الناس وينبهوهم كما فعل النبي صلى الله عليه وسلم.

http://www.binbaz.org.sa/node/16512

Jumat, 30 Oktober 2015

Lebih berkesan membaca transkrip ini sambil mendengarkan audionya. Barokallahufikum

DAKWAH DIATAS AL-HAQ ADALAH AMALAN JAMA'I MEMBUTUHKAN TA'AWUN DAN MUSYAWARAH

Disampaikan oleh:
Al-Ustadz Usamah bin Faishal Mahri hafizhahullahu
Kajian Islam Ilmiah Ukhuwah Imaniyah dan realisasinya melalui ta'awun diatas Al-Haq
Ma'had Darussunnah, Ka'nea - Jeneponto
Sabtu,19 Dzulhijjah 1436 H / 3 Oktober 2015 M
=======================================================================
Ikhwatifillah rahimani wa rahimakumullah, Taawun alal birri wa taqwa, saling mereka bertaawun itu sifat mukminin, itu sifat adab dari shalafush shaleh rahimahullah.
Demikian para ulama salaf, saling berta'awun, saling bertanasuh, saling menasihati, ketika mendapati kekeliruan atau kesalahan dari saudaranya. Dan itu kewajiban dari seorang da’iyah seorang alim untuk menghidupkan untuk taawun ini.
Agar masing-masing kita jangan punya anggapan... "Percuma saya bantu, saya tidak punya kapasitas untuk itu,...belum sampai kesana.."

La !!, semampumu apa yang bisa kamu beri.
Asy Syaikh Muqbil rahimahullahuta’ala di akhir-akhir hayatnya, beliau menangis sembari beliau katakan
“ Madza qoddamtu li dakwah?”
Apa yang aku berikan untuk dakwah ini?
Yakni belum apa-apa aku perbuat, merasa....belum berbuat apapun, dalam keadaan besar jasa beliau.
Berapa banyak yang terlahir dari madrasah beliau? thullabul ilm mustafidin wa suyukh?
Yang ilmu yang beliau ajarkan kepada mereka, adab dan akhlaq yang beliau bimbing untuk mereka.
Kita? Apa yang telah kita berikan? Apa yang kita suguhkan untuk dakwah kita?
Sementara dakwah masih banyak lubangnya, perlu ditambal. Terlalu banyak bahkan, kekurangan-kekurangannya, perlu dibantu, perlu keterlibatan banyak pihak.

Kalau meminjam istilah mereka, mereka katakan dakwah itu amal jama’i. Amalan jamak. Bukan satu dua orang, Tetapi banyak orang. Terlibat semuanya disana!
Untuk kemaslahatan mereka juga. Untuk kemaslahatan dakwah, taawanu.

Dan tanda (kata al Manawi rahimahullah), tanda keridhoan Allah kepada hamba-Nya kalau itu Allah  berikan taufik kepada hamba-Nya untuk berta'awun di atas birri dan taqwa.
Karena itu semua merupakan taufiq dari Allah. Ya, dia peduli dengan dakwahnya dengan saudara-saudarnya. Tidak memikirkan hanya dirinya sendiri, Tidak memikirkan kepentingan pribadinya.

Masing-masing orang punya kepentingan pribadi tentunya. Yang ini harus kerja, yang ini harus berangkat pagi-pagi, yang ini sore harus begini, yang itu sore harus begitu.
Kalau masing-masing mikir dirinya, tidak akan bisa ketemu, dan tidak akan bisa kemaslahatan dakwah itu dicapai dengan baik.
Harus ada keterlibatan dari semuanya, taawunu alal birri wat taqwa. Berta'awunlah kalian,

Allah Maha Tahu...
Bahwa hamba-Nya serba lemah, banyak kekurangan. Tanpa ta'awun akan sulit bagi mereka untuk mendapat manafi’ dan mashalih di dunia sebelum akhiratnya kelak.

Ikhwatifillah rahimani wa rahimakumullah, maka hendaknya masing-masing dari kita menyadari pentingnya ta'awun itu dalam dakwah. Tidak harus dengan hartamu, Dengan sumbangan pikiran, usulan, dengan...mungkin harta benda, tenagamu, dan yang lain-lainnya apa yang bisa kamu berikan untuk saudaramu.
Itu Allah perintah kepada mukminin, banyak dari amalan-amalan suci dan mulia dalam syariat ini  tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.

Harus taawun, dipikul akan terasa ringan dipikul bersama. Tidak menjadi berat dan beban kalau taawun itu hidup. Kalau tidak, hanya orang-orang itu terus yang ngurusi. Semuanya kamu pasrahkan, kamu percayakan kepadanya.
“wis itu bagiannya fulan, biar itu urusannya fulan.” Lantaran dia tidak bisa membantu apa-apa, padahal mampu kalau dia mau.

Kamu musyawarahkan, taawun membawa arti dan tuntutan musyawarah
- وشاورهم في الأمر
- وأمرهم شورى بينهم
Urusannya mereka saling bermusyawarah, musyawarahlah kepada mereka dalam urusan ini.
Dan sirr nya imam bukhari dalam kitabul i’tishom bil kitab wa sunnah di shahih bukhari membawakan ayat musyarawah ini
 وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ
artinya kata Hafidz rahimahullah, beliau ingin mengisyaratkan bahwa untuk i’tishom, untuk kamu berpegang teguh tamassukh dengan Al quran dan Sunnah tidak akan bisa kecuali dengan musyawarah!

Musyawarah, bainal uqala baina ruzana’, hukama’, ulama’. Tentunya orang-orang yang bijak, dipilih yang berakal bisa diajak bicara dengan baik, hilm!
Tanpa musyawarah akan sulit kamu bepegang teguh dengan tuntunan mengamalkan Al quran dan Sunnah, harus dengan adanya musyawarah, itu sifat mukminin.

Dimusyawarahkan! Tidak dikerjakan sendiri, berjalan tanpa musyawarah dengan saudara-saudaramu yang lainnya. Demikian seharusnya mukminin di dalam mereka mengamalkan  perintah-perintah dari Rabb-Nya. Di dalam mereka mengamalkan sunnah-sunnah rasul-Nya, manusia punya keterbatasan, punya kekurangan dan kelemahan.
Akan sulit kalau dia berjalan sendiri. harus!! ada taawun. Tanpa itu hampir! bisa dikatakan tidak ada arti ukhuwah, sia-sia kamu mengaku persaudaraan dan saling mencintai karena Allah tapi tidak ada ta'awunnya.
Tidak ada andil dan saham yang kamu berikan didalam dakwah. Tanpa itu tidak akan bisa berjalan dakwah tidak akan bisa berjalan dengan baik.

DOWNLOAD

Revisi1 dipublikasikan Pada :
Senin13 Muharram1437H/26 Oktober 2015M Jam 19:46wib

Transkrip oleh tim admin TIC
Jika ada kesalahan dalam transkrip, silahkan inbox ke 0857-7123-2111
Tholibul Ilmi Cikarang
_________________________________________________________________________________


Keterangan :
Revisi 1,
Perbaikan pada teks arab
Sebelumnya
وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرهم شورى بينهم

Yang benar
- وشاورهم في الأمر

- وأمرهم شورى بينهم

Rabu, 28 Oktober 2015

"Introspeksi dan Renungan : Kenapa Tidak Turun Hujan"
• Disertai penjelasan singkat tentang Shalat Istisqa'
• Penyampaian Himbauan Pemerintah RI untuk melakukan Shalat Istisqa'

bersama al-Ustadz Luqman Ba'abduh Hafizhahullah
di Masjid Mahad as-Salafy Jember
Ba'da Maghrib, 15 Muharram 1437H / 28 okt 2015

Durasi (27:52) = 4,78MB
DOWNLOAD AUDIO

WA Majmu'ah Manhajul Anbiya
Tanya Jawab Kajian Ilmiyah
Ma'had Anshorussunnah, Bone Sul-Sel
11-12 Muharam 1437H / 24-25 Oktober 2015M
dijawab Al Ustadz Muhammad Afifuddin As Sidawy
=======================================================================
Mohon penjelasan singkat manhaj dakwah Dzulkarnain dan pengikutnya !?

Ma'ruf ya akhi, antum kok tanya lagi, ha.....ma'ruf ya...
Sekarang ini barokallohufiykum, sekarang ini subhanalloh dari kalangan mukhadzdzilin-mumayyi'in, ketika muncul fitnah-fitnah ditengah-tengah mereka, langsung serempak membela. Bukan semata-mata yang di dalam negeri, di luar negeri serempak membela. Luar biasa, ini...luar biasa penyimpangannya ya ikhwan.
Muncul fitnah Al Imam di Yaman, barokallohufiykum. Masyaikhul Kibar bicara, tegas meminta taubat dari watsiqah yang ada. Subhanalloh, yang membela ha ula ini ya ikhwan. Yang membela Al Imam dan yang bersama dengan dia, mereka-mereka ini, mereka-mereka ini ya ikhwan, dari kalangan Sanusiyin hadza ya ikhwan. Luar biasa...

Ketika muncul seorang da'i, da'i ya ikhwan. Yang sejak dulu nggak pernah dikenal di kalangan salafiyin, hata ini ha ula(dzulqarnain dkk) tidak mengenal mereka sebelumnya ya ikhwan.
Muncul da'i yang namanya Dr. Zakir Naik dari India wa la Pakistan ya ikhwan. Ini ditahdzir oleh para Masyaikh.
Dikatakan oleh Syaikh Fauzan, "mulhid". Dia mengatakan Alloh itu tidak Maha Kuasa atas segala sesuatu. na'uzubillahimindzalik. Disampaikan kepada Syaih Sholeh Fauzan, "mulhid, hadza mulhid" kata beliau. Menyamakan Alloh 'Azzawajall dengan brahmana, dengan krisna, dengan yang lain-lainnya. na'udzubillahimindzalik. Wadheh penyimpangan yang ada.
Thoyyib, mereka-mereka ini membelanya, ha ula lengkap dengan rodjaiyunnya ya ikhwan. Dulu nggak dikenal, ditampilkan sekarang rame-rame oleh link-linknya rodja ya ikhwan. ini juga membela ha ula.
Subhanalloh, hampir semuanya yang menyimpang-menyimpang di zaman ini, yang masuk dalam kerangka tamyi', kerangka takhdzil, mukhadzdzilin bisa bersatu padu gitu ya ikhwan, membela mereka. Subhanalloh.

Sehinga semakin gambang, semakin jelas barokallohufiykum, ini semuanya. Fahim tum? loh kok diem saja?

Nah, begitu....
(Dzulqarnain dkk) Secara pergeserannya terus bergeser menuju kepada rodjaiyin halabiyin. Rodjaiyin halabiyin, grupnya firanda dan kawan-kawannya itu bergeser kepada ikhwanul muslimin. Toriqohnya, uslubnya, gayanya, arahnya kesana ya ikhwan. Allohulmusta'an walahaulawalaquwwata illabillahil 'aliyyil'adzim.

Hadza huwa, semakin lama bukan semakin bagus, semakin lama semakin mengerikan, barokallohufiykum. Sehingga kalau masih ada di era sekarang ini yang masih menbela-bela kita katakan pahlawan kesiangan, barokallohufiykum. Pahlawan kesiangan ya ikhwan.

Na'am, antum terus jalan pada dakwahnya antum, jangan tolah toleh, jangan memikirkan ha ula, lurus dakwahnya antum. Jangan digubris mereka semua, barokallohufiykum. na'am
Wallohu ta'ala a'lam bishshowab.

DOWNLOAD AUDIO

Sumber: WSI
Apik Elek Bloge Dewek