:::: MENU ::::

Minggu, 16 Maret 2014

Ketahuilah sebuah kekuasaan/pemerintahan yang sah bisa terbentuk dengan beberapa cara:

1. Dengan cara dipilih dari orang yang terbaik (melalui kesepakatan seluruh rakyat), sebagaimana Abu Bakr Ass Shiddiq terpilih sebagai khalifah, karna memang telah disebutkan dalam beberapa hadits yang menjelaskan bahwa manusia terbaik setelah Rosul adalah Abu Bakr.

2. Penguasa yang sedang memimpin sudah memilih/mempersiapkan siapa yang akan menjadi penerusnya. Sebagaimana Abu Bakr mengangkat 'Umar sebagai Khalifah pada saat beliau memimpin untuk menjadi penerusnya. Juga Mu'awiyyah yang mengangkat Yazid sebagai penerusnya. Cara ini juga dipakai di Saudi Arabia.


3. Membentuk majelis syuro' yang terdiri dari orang2 yang ahli & ber'ilmu untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin. Jadi bukan semua orang bebas memilih, melainkan hanya dilakukan oleh orang2 yang ahli & ber'ilmu saja. Sebagaimana ketika 'Umar membentuk sebuah tim yang terdiri dari sahabat2 yang ahli & ber'ilmu untuk mereka bisa menentukan siapa yang akan menjadi penerusnya. dan terpilihlah Utsman.

4. Dengan cara pemberontakan, perebutan kekuasaan atas kekuasaan yg sebelumnya. Termasuk cara-cara bathil lainya semisal demokrasi.

Dari keempat cara tersebut, 1-3 adalah sesuai syari'at sedangkan yang keempat adalah Bathil & menyalahi syari'at.

untuk cara 1-3 tidak perlu ditanyakan bagaimana sikap kita terhadap penguasa yang terpilih dengan cara tersebut. karna jelas ketiga cara tersebut seseuai dengan syari'at. maka wajib bagi kita untuk mendengar & taat kepadanya (dalam hal yang ma'ruf).

lalu bagaimana dengan cara yang ke-4, sebagaimana terjadi di kebanyakan negara2 semisal Indonesia ?
Tetap wajib bagi kita untuk mendengar dan taat (dalam hal yang ma'ruf) kepada penguasa tersebut selama dia muslim.
kita berlepas diri dari proses bathil penetapan/cara yang ditempuh untuk menjadi penguasa, tetapi kita tetap wajib mendengar & taat kepada penguasa yang memang sudah disepakati bahwa dia sebagai penguasa negeri tersebut.
yang terbaik bagi kita adalah bersabar & mendoakan kebaikan kepada penguasa tersebut agar mendapatkan hidayah, serta menahan diri dari melepaskan ketaatan kepadanya.

*transkrip rekaman ust. Luqman Ba'abduh kesimpulan bab V kitab Lamuddurril Mantsur minal Qoulil Ma’tsur (dengan beberapa editan dari penulis agar bahasanya mudah dipahami)
https://ia701205.us.archive.org/27/items/ahlussunnahslipi/lammuddurr-luqman-slipi-20140315-004.mp3 

0 komentar:

Posting Komentar

berkata baik, atau diam

Apik Elek Bloge Dewek