:::: MENU ::::

Selasa, 16 September 2014

Nasehat Ustadz kita Al-Ustadz Muhammad Umar As- Sewed Hafizhahullohuta'ala.Berkenaaan dengan kita sebagai seorang salafy bergaul dengan orang umum atau orang awam.

Nasehat ini kami nukil ambil dari nasehat beliau yang ditujukan oleh beliau khusus untuk tim AhMed (Ahlussunnah Medis) yang waktu itu datang bersilaturahmi ke rumah beliau untuk menyampaikan masalah pembentukan AhMed dan kemungkinan pendirian klinik di Pondok adh-Dhiya, termasuk menyampaikan informasi tentang adanya tawaran kerjasama yang pernah datang dari pihak-pihak luar berkenaan dengan pendirian klinik tersebut.

dan disela-sela pembicaraan tersebut, sebagai "closing statement" alias kesimpulan akhir, Ahmed team sengaja meminta beliau untuk memberikan nasehat.

Maka inilah transkrip dari nasehat beliau yang sudah kami tulis. Dan transkrip ini sudah kami sampaikan kepada Al-Ustadz Muhammad bin 'Umar As-Sewed -hafidzahullah- dan beliau menyetujuinya.
Maka inilah nasehat beliau, selamat menyimak dan semoga bermanfaat.


Nesehat bergaul atau bermuamalah bersosial dengan orang umum atau awam

Nasehat yang pernah disampaikan oleh Syaikh Abdullah al-Bukhari –hafidzahullah- tentang masalah pergaulan dengam orang awam.

Kata beliau:  "Antum Tullabul-ilmi jangan terlalu dekat bergaul dengan orang awam, mereka hanya kita kenal secara ma'rifat saja tetapi bukan untuk menjadi teman dekat.
Kenapa?

Karena tidak ada ceritanya orang yang sehat menularkan kesehatannya kepada orang yang sakit, tetapi sebaliknya orang yang sakit menularkan penyakitnya pada orang yang sehat.

Yang kedua  orang yang bodoh itu tidak terbawa -berilmu-ed atau jarang sekali mendapatkan manfaat (mengambil pelajaran) dari orang-orang yang berilmu kecuali pada ta'lim dan kajian dan sedikit mendapatkannya dari pergaulan (pertemanan-ed), sehingga –jika kita berteman terlalu dekat dengan mereka dikhawatirkan - engkau yang akan terbawa dengan keawaman mereka.)*1 (foot note dibawah)
Hal ini sudah pernah dan sudah sering kita saksikan, sampai Syaikh Abdullah al-Bukhari mengatakan –secara makna-

"Contohnya sampai beberapa yayasan, didalamnya ada orang yang tidak memiliki ilmu kecuali ilmu "Ø¥ِدَارِÙŠ" (management), tapi dia  mengatur orang yang berilmu, ustadz ini, ustadz itu diatur oleh dia seluruhnya, padahal dia tidak memiliki ilmu.

Ini keterbalikan dunia.

Kata Syaikh al-Bukhari: "Semestinya mereka yang dalam keadaan minta bimbingan kepada orang yang berilmu, tetapi keadaan sekarang situasinya menjadi terbalik.

Bahkan mereka orang berilmu –akhirnya- yang dalam keadaan selalu mengimbangi mereka.

(Maka prinsip yang harus kita pegang-ed) sejak permulaan jika kita mau mengimbangi (mereka-ed), maka imbangilah dalam masalah yang sifatnya mubah, silahkan itu di bolehkan.

Apalagi perkara-perkara yang baik dari sisi dunia yang
  Ø£َÙ†ْتُÙ…ْ Ø£َعْÙ„َÙ…ُ بِØ£َÙ…ْرِ دُÙ†ْÙŠَاكُÙ…ْ

maka itu silahkan.

Tapi kalau untuk masalah Agama jangan pake perasaan tidak enak- tidak enak, katakan yang hak adalah hak dan yang batil adalah batil atau dengan ungkapan "afwan kalau yang ini kami tidak bisa, kalau masalah ini haram".

Maka hal inilah yang banyak akan kita hadapi nanti, sehingga dari awal harus kita pegang nasehat para 'Ulama untuk istiqomah diatas Tauhid dan Sunnah dalam bidang apapun, tidak perlu pake perasaan tidak enak- tidak enak,

klo urusannya masalah agama, apalagi masalah halal dan haram –tidak ada tawar menawar lagi-, sampai-sampai masalah yang sifatnya baik saja,

artinya perkara sunnah, belum sampai wajib, kita harus hormati, kita bela dan kita agungkan, apalagi yang sifatnya wajib.

Demikian pula sebaliknya yang sifatnya makruh, harus kita hindari apalagi yang bersifat haram.

Na'am Barakallahu fiikum ini yang bisa ana sampaikan mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semuanya.


Catatan Kaki :

)*1 Permasalahan ini sebagaimana yang telah di tanbih oleh Al-Ustadz Muhammad ketika memeriksa transkrip tulisan ini, bahwa penjelasan ini hanya dalam rangka penekanan terhadap mengambil teman dekat dari orang yang tidak berilmu atau awam, bukan masalah pembatasan dari sisi dakwah atau ekslusif, karena dakwah itu umum untuk seluruh kaum muslimin bahkan untuk seluruh manusia.

dinukil dari dan lebih lengkalnya buka disini.:

http://www.ahmedteam.com

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
sumber: WA PECINTA AL-HAQ

0 komentar:

Posting Komentar

berkata baik, atau diam

Apik Elek Bloge Dewek