:::: MENU ::::

Kamis, 03 Maret 2016

FATWA PARA ULAMA TENTANG IKHWANUL MUSLIMIN (IM)

Fatwa Al Imam Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rohimahulloh 
Beliau mengatakan, Pergerakan Ikhwanul Muslimin telah dikritik oleh para Ulama karena mereka tidak punya semangat untuk berdakwah kepada mentauhidkan Allah ta’ala, mengingkari kesyirikan dan bid’ah, mereka mempunyai metode metode khusus yang terkurangi dengan tidak adanya semangat untuk berdakwah di jalan Allah ta’ala, tidak mengarahkan kepada aqidah yang benar yang merupakan jalan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.

Maka hendaknya perhatian Ikhwanul Muslimin adalah terhadap dakwah salafiyyah yaitu dakwah untuk mentauhidkan Allah ta’ala, mengingkari peribadahan kubur, bergantung kepada mayit mayit, beristighosah dengan penghuni kubur seperti Al Husain, Al Hasan, Al Badawi atau yang semisalnya.(1).

Beliau juga ditanya dengan sebuah pertanyaan berikut ini : Hadits Nabi Shollallohu ‘alaihi Wasallam tentang perpecahan Umat,
Sabda beliau
ستفترق أمتي على ثلاث وسبعين فرقة كلها في النار إلا واحدة
Akan tepecah umatku menjadi 73 golongan, semuanya dineraka kecuali satu.
Apakah jama’ah Tabligh dengan apa yang ada pada mereka berupa berbagai macam kesyirikan, bid’ah dan jama’ah Ikhwanul Muslimin dengan berkelompok kelompoknya mereka dan tidak taat serta patuh kepada penguasa, apakah kedua jama’ah ini termasuk 72 kelompok sesat.
Beliau menjawab : Siapa saja yang menyelisihi Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah maka dia masuk kedalam 72 kelompok yang sesat, sabda beliau umatku maksudnya adalah umat ijabah, yakni umat yang menyambut seruan Allah ta’ala dan menampakkan diri bahwa mereka mengikuti Nabi Shollallohu ‘alaihi Wasallam. Sehingga ada 73 golongan, satu kelompok yang selamat adalah mengikuti Nabi Shollallohu ‘alaihi Wasallam dan istiqomah diatas agama beliau. Adapun yang 72 golongan maka ada diantara mereka yang kafir, Pelaku maksiat, ahli bid’ah, bermacam macam.

Kemudian penanya mengatakan : Apakah Dua kelompok ini termasuk dari 72 golongan itu?
Maka Syaikh bin Baz menjawab : Ya, termasuk dari 72 golongan tersebut, sebagian ulama memandang bahwa kelompok khawarij termasuk orang orang kafir, namun mereka masuk dalam keumuman 72 golongan tersebut. (2)
—————————————
(1).Al majallah halaman 23, edisi 806. 25 shafar 1416 H dan Al Ajwibah al Mufid halaman 72.
(2).Dari kaset ‘as ilatun wa Ajwibah.

Sumber, Risalatun Akhowiyah, limadza taroktu da’wata ikhwanul Muslimin wattaba’tu al Manhaj As salaf. (Faishol bin Abduh Qo’id al Hasyidi)
alih bahasa : Abu Luqman Abdullah.
cet. Maktabah Al ghuroba.


Fatwa Muhaddits Zaman Ini, Al Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani Rohimahulloh
Beliau ditanya : Apakah manhaj Ikhwanul Muslimin diatas Sunnah.
Maka beliau menjawab : Suatu hal yang telah diketahui bahwa diantara kaidah Ikhwanul Muslimin adalah KITA TOLONG MENOLONG PADA PERKARA YANG KITA SEPAKATI DAN KITA SALING MEMAAFKAN PADA HAL HAL YANG KITA PERSELISIHKAN. Kaidah ini tidak benar dan pada bagian yang terahir (kita saling memaafkan pada hal hal yang kita perselisihkan)
Ringkasnya Barokallohufiyka, Ikhwanul Muslimin berangkat dari kaidah yang diletakkan oleh pimpinan pertama mereka dan secara mutlak, oleh karena itu engkau tidak mendapatkan adanya usaha saling menasehati satu sama lain yang diambil dari dalil Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah, berdasarkan firman Allah ta’ala :
Demi masa. Sesungguhnya manusia benar benar dalam kerugian, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menepati kebenaran. (QS. Al Ashr 1-3).

Sebagaimana telah engkau ketahui bahwa kebenaran adalah lawan kebathilan dan kebathilan adalah pokok dan cabangnya, segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran adalah batil. Ungkapan (Kaidah) inilah yang menjadi penyebab tetapnya Ikhwanul Muslimin selama sekitar 70 tahun beramal dan berpikir jauh dari pemahaman islam yang benar dan selanjutnya mereka jauh untuk mewujudkan islam secara amaliyah, karena sesuatu yang kehilangan tidak mampu memberinya
(Dari kaset Liqo’ ma’a sururi milik Syaikh al bani side A).

Syaikh juga menegaskan sebagaimana dalam kaset beliau Liqo ma’a sururi, juz yang pertama side B, isinya adalah sebagai berikut. Tidak benar dikatakan bahwa Ikhwanul Muslimin termasuk Ahlus Sunnah karena mereka justru memerangi Sunnah.

Beliau juga ditanya tentang hukum masuk kedalam Partai At Tajammu’ Al Yamanu Lil Islah
Al Imam Al Albani Rohimahulloh menjawab:
Sungguh Partai partai di negri Islam tidak diperbolehkan karena Allah ta’ala berfirman:
Ketahuilah , bahwa sesungguhnya golongan Allah itu adalah golongan yang beruntung (QS Al Mujadilah 22).

Tidak ada disana kecuali satu golongan dan anda bisa memahami dari perkataan saya yang lalu seputar dakwah islamiyah dan kenapa kita menyerukan Al kitab, As Sunnah, Manhaj Salaf yang satu (Salafush Sholih) sehingga kaum muslimin menjadi satu golongan dan dia diatas satu manhaj. Oleh sebab itu tidak ada partai dalam islam dan terlebih lagi Allah ta’ala berfirman dalam Al Qur’an:
Dan janganlah kamu termasuk orang orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka (QS Ar Rum :31-32).

Dan benar, saya bukan orang Yaman dan tidak pula datang ke Yaman. Akan tetapi saya mengetahui bahwa penyakit umat islam disemua negri islam adalah satu, yaitu jauhnya mereka sebagaimana baru saja kudengar dari sisi metode ilmiyah.
Bagaimana mereka mengetahui kesalahan dengan kebenaran, Bagaimana mereka mengetahui aqidah yang benar dari aqidah bathil, yaitu diatas manhaj salafus shalih sementara mereja jauh dari manhaj salafus shalih. Kemudian kebanyakan dari mereka mengerjakan amalan shalih namun mereka tidak mengharap wajah Allah ta’ala sebagaimana aku telah memulai pada perkataan yang kedua. Sekarang ini penyakit yang ada di negeri negeri islam adalah satu, tidak ada perbedaan antara disini (Yordania) dengan suria, antara jazirah Arab dan Tunisia dan antara Libia dan Maroko, kemudian kembali ke timur semuanya, penyakitnya adalah satu, yaitu jauhnya mereka dari petunjuk Kitabullah dan Sunnah Rasulullah serta apa yang salafus shalih berada diatasnya.

Sekarang saya katakan : Perkumpulan ini At Tajammu’ Al Yamani Lil Islah-yang pertama, saya yakin tidak berdiri diatas pondasi Al Kitab Dan Sunnah. Saya yakin tidak dibangun di atas pondasi Al Kitab dan As Sunnah serta Manhaj Salaf… Saya bukan orang yaman tapi demikianlah realita yang terjadi di Yaman.

(Dari Kaset I’lamul Qodhi wad Dani Milik Syaikh Al Albani Rohimahulloh).
 Sumber, risalatun Akhowiyah, limadza taroktu da’watal ikhwanul Muslimin wattaba’tu al Manhaj As salaf.(Faishol bin Abduh Qo’id al Hasyidi). Alih Bahasa: Abu luqman Abdullah. cet Maktabah Al Ghuroba 

Fatwa Al Allamah Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Rohimahullah, Anggota Majlis Ulama besar Saudi
Beliau ditanya apakah ada nash dari Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shollallohu ‘alaihi Wasallam yang membolehkan berbilangnya Jama’ah jama’ah dan Ikhwan

Maka Beliau menjawab : Ya, Saya katakan tidak ada dalam Al kitab dan Sunnah yang membolehkan berbilangnya kelompok kelompok dan jama’ah jama’ah, bahkan yang ada dalam Al Kitab dan As Sunnah adalah celaan terhadap hal tersebut, Allah Ta’ala berfirman:
إن الذي فرقوا دينهم وكانوا شيعا لست منهم في شيء إنما أمرهم إلى اللّٰه ثم ينبئهم بما كانوا يفعلون
Sesungguhnya orang orang yang memecah belah agama Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.(QS Al An’am :159).
Allah ta’ala berfirman:
من الذي فرقوا دينهم وكانوا شيعا كل حزب بما لديهم فرحون
Tiap tiap golongan mereka merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (QS ar Rum: 32).

Tidak diragukan lagi bahwa kelompok kelompok ini bertolak belakang dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah bahkan apa yang Dia Anjurkan dalam firman Nya:
Sesungguhnya (Agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan aku adalah Tuhanmu, Maka bertaqwalah kepada Ku (QS Al Mukminin: 52).

Adapun perkataan sebagian mereka : Bahwa tidak mungkin dakwah akan menjadi kuat melainkan jika berada di bawah kelompok. Kita katakan bahwa ini sama sekali tidak dibenar bahkan dakwah akan semakin kuat setiap kali seseorang semakin bernaung dibawah Kitabulloh dan Sunnah Rasulullah Shollallohu ‘alaihi Wasallam serta mengikuti Jejak Nabi dan Khulafa’ ar Rasyidin

(Dari kaset Majmu’ah Kalamil Ulama Fi Abdurahman abdul Kholiq pada side B).
Sumber,  risalatun Akhowiyah, limadza taroktu  da’watal ikhwanul Muslimin wattaba’tu al Manhaj as Salaf, (Faishol bin Qo’id al Hasyidi), Alih Bahasa: Abu luqman abdullah, cet Maktabah al Ghuroba.

Fatwa Muhaddits Negeri Yaman Muqbil bin Hadi Al Wadi’i Rohimahulloh
Beliau ditanya apakah Jama’ah Ikhwanul Muslimin, Jama’ah tabligh dan Qutbiyin termasuk Ahlus Sunnah Wal Jama’ah atau tidak?

Beliau menjawab : Adapun Jama’ah Ikhwanul Muslimin, Jama’ah Tabligh dan Qutbhiyin. Lebih pantas kalau kita menghakimi manhaj mereka, manhaj mereka bukanlah manhaj Ahlussunnah Wal Jama’ah. Adapun secara individu maka kalian telah ketahui bahwa ada sebagian orang tertipu, dan menjadi seorang Salafi lalu mereka datang kepadanya dalam rangka menolong agama Allah dan orang itupun berjalan bersama mereka sementara dia tidak mengetahui bagaimana keadaan mereka sebenarnya, sehingga mereka tercampur, masing masing individu tercampung sehingga tidak bisa memukul rata dalam menghukumi mereka.

Akan tetapi MANHAJ MEREKA BUKANLAH MANHAJ AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH (Dari kaset Al As’ilah As Sunniyah li’ alamatil bilad Al Yamaniyah

Fatwa Al Allamah Sholih bin Fauzan Al Fauzan hafizhahulloh, anggota Majlis Besar Ulama Saudi
Beliau mengatakan: Musuh Musuh dakwah ini berusaha untuk menghabisinya dengan sekuat tenaga namun mereka tidak berhasil dan mereka berusaha untuk melawannya dengan menanamkan keraguan, merenggangkan persatuan, melemparkan syubhat dan mensifati dakwah ini dengan sifat sifat yang membuat lari manusia darinya , sehingga tidaklah hal itu kecuali menambah persatuan, kejelasan, penerimaan dan makmurnya dakwah ini. Dan diantara akhir dari semua itu adalah apa yang kami jalani sekarang inu berupa datangnya pemikiran pemikiran asing dan penuh Syubhat ke negeri kita dengan mengatasnamakan dakwah di atas jama’ah jama’ah yang menamakan dirinya dengan nama nama yang berbeda beda seperti Ikhwanul Msulimin, Jama’ah Tabligh, jama’ah ini dan itu dan tujuan mereka adalah satu yaitu menyingkirkan dakwah tauhid dan membubarkannya (Muqoddimah kitab Haqiqotut dakwah Ilallah halaman 3-4).

Selesai.

Sumber, risalatun Akhowiyah, limadza taroktu da’watal ikhwanul Muslimin wattaba’tu al Manhaj as Salaf ( Faishol bin Abduh qo’id al Hasyidi). Alih Bahasa Abu luqman abdullah, cet Maktabah al Ghuroba.

Klik join Chanel telegram  http://bit.ly/FadhlulIslam
www.salafymedia.com
Fadhlul Islam Bandung

0 komentar:

Posting Komentar

berkata baik, atau diam

Apik Elek Bloge Dewek