:::: MENU ::::

Minggu, 23 Agustus 2015

Oleh Al Ustadz Abu Nasim Mukhtar hafizhahullah

Tanya:
Apa yang dimaksud dengan Karbala?

Jawab:
Karbala, nama sebuah tempat di daerah Iraq, tempat terbuhuhnya cucu rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Al Husain ibnu Ali ibnu Abi Thalib radhiyallahu ta'ala 'anhum ajma'in.
Yang kemudian sekarang ini, ditetapkan sebagai tempat sucinya kaum syiah.
Padahal yang membunuh Al Husain itu sendiri, nenek moyangnya orang syiah.

Syiah itu, alhamdulillah di negara kita sudah resmi dikatakan sebagai aliran yang terlarang. Kita bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Fatwa Majelis Ulama Indonesia di beberapa daerah, seperti itu walhamdulillah, dinyatakan sebagai aliran yang terlarang.

Mereka selalu mengangkat isu ahlul bait, untuk membenarkan keyakinan-keyakinan mereka yang menyimpang. Atas isu ahlul bait, cinta kepada ahlul bait, cinta kepada keluarga nabi, cinta kepada anak-anak keturunan nabi, cucu-cucunya rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, untuk kemudian apa? Di belakang itu semua melakukan kesesatan ini, kesesatan itu. Itu Karbala!

Pada tingkatan yang paling parah, orang-orang syiah menganggap shalat itu tidak sah, kecuali dengan sujud diatas tanah Karbala. Maka para penganut syiah yang sudah nemen, yang sudah ekstrim, kemana-mana selalu membawa kantong berisi tanah. Ini yang sudah nemen, yang sudah parah, kemana-mana membawa plastik itu. Dibawa, tempat sujud kecil, harus di tanah Karbala.

Wallahu a'lam itu tanah Karbala, atau tanah tambang pasir di pantai selatan, tidak tahu. Dan itu dijadikan jual beli, laa haula wa laa quwwata illa billah. Para penyembah kubur, seperti itu, na'am, itu tanah Karbala. Kalau itu yang ditanyakan. Wallahu a'lam bishawab.

Download Audio disini
http://www.thalabilmusyari.web.id

TIS
Ahulussunnah JakUt

0 komentar:

Posting Komentar

berkata baik, atau diam

Apik Elek Bloge Dewek