:::: MENU ::::

Senin, 02 Juni 2014

Bahaya Rodja dan Suami Dayyuts1
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ  … وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya…
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung”
(QS. An-Nuur: 31)
Telah sekian tahun yang lalu sebenarnya mendapatkan kisah seorang ikhwah yang menikah dengan mantan akhwat Sururi betapa istrinya memiliki pengalaman berharga di dalam sebuah dauroh yang melibatkan seorang “pakar hadits” Indonesia, Abdul Hakim Abdat dimana keberadaan tabir atau ruangan tersendiri yang terpisah dinding tembok yang kokoh diantara peserta putra dan putri hanyalah sebuah “lipstick”, dengannya bukanlah sebuah halangan untuk tidak bisa menadhor sang ustadz pujaan.
Pada ruangan peserta wanita telah disediakan fasilitas layar televisi atau layar besar agar seluruh peserta wanitanya bisa memandang dan mengamati gerak-gerik, mimik, aksi dan gerakan bibir sang dai kondang secara lebih detail, leluasa dan cermat selama acara berlangsung tanpa ada yang merasa diganggu dengannya.

Tetapi itu semua hanyalah cerita …..sampai kemudian di era fb (fergaulan bebas) diantara pria dan wanita sekarang ini dari kalangan tetangga sebelah yang memamerkan sendiri aktifitas tersebut yang ternyata telah menjadi ciri khas mereka walaupun pada galibnya terjadi hal yang sebaliknya, menadhor akhwat yang didampingi mahramnya adalah hal yang lumrah ditempuh dalam prosesi awal dari sebuah rencana pernikahan.

NONTON USTADZ?
Tahun demi tahun telah berlalu dan akhirnya perilaku menonton ustadz tanpa terasa telah menjadi kebiasaan lumrah di kalangan wanita Halabiyun Rodjaiyun untuk menyaksikan atau melihat Syaikhnya selama kajian/dauroh yang berlangsung yang terkadang berlangsung sampai beberapa jam.

Di sini, bukanlah tempatnya untuk menghukumi dengan memastikan bahwa para muslimah yang hadir tersebut SEMUANYA MELIHAT WAJAH USTADZNYA yang ada di depan layar akan tetapi ingin membuktikan bahwa PERILAKU MENONTON USTADZNYA BENAR-BENAR DIFASILITASI PENUH UNTUK SEMUA YANG HADIR pada acara kajian/daurohnya, lepas apakah mereka memanfaatkan fasilitas tersebut ataukah tidak.

Dan bagian dari perubahan perilaku wanita Halabiyah Rodjaiyah dari tarbiyah Halabiyah yang telah berlangsung sekian lamanya semacam itu adalah dengan semangkin menipis dan memudarnya rasa malu akan hal itu, yakni efek difasilitasinya menadhor ramai-ramai wajah lelaki asing atau bahkan suami orang yang dihadirkan menjadi lekat, dekat di depan mata.

Sampaipun perilaku yang semestinya mendatangkan rasa malu dan rasa cemburu yang syar’i tersebut telah berubah menjadi perilaku bangga tanpa malu yang dipertontonkan ke ruang publik. Allahul musta’an.
… وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا … (٢٦)
…dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya…(QS. Yusuf:26)
Simak tampilan foto-foto yang diunggah ke ruang publik oleh kaum wanita Halabiyah dan entah dimana keberadaan para suami atau mahram para wanita tersebut tatkala istri atau saudara wanitanya melakukan aktifitas semacam ini?
Para-Akhwat-dan-Ummahat-difasilitasi-untuk-nobar
Gambar 1. Para Akhwat dan Ummahat difasilitasi untuk nobar (nonton bareng). Sedang berlangsung kajiyan rutin di msjd.Ar’Rahmat slipi….ustdz.Firanda andirja.

Simak lagi, "Pakar hadits" Indonesia pun ketika difasilitasi untuk dijadikan sebagai tontonan bareng sebagaimana bukti di bawah ini…
nobar-nonton-Abdul-Hakim

Gambar 2. Nampak Pakar hadits Indonesia difasilitasi hadir begitu dekat berekspresi di hadapan kaum wanitanya

Bilakah akan tumbuh rasa cemburunya jika sang suamilah yang memiliki andil paling besar terjadinya perubahan perilaku si istri? Justru dialah yang ridha bahkan rutin mengantarkan sang Istri tercinta ke tempat-tempat taklim untuk menyaksikan wajah para dai pujaannya?

Bahaya TV Rodja Bagi Salafiyyin dan Salafiyyah
Kami katakan demikian karena mereka mengaku sedang mendakwahkan dakwah salafi dan selayaknya bukti ini menjadi hujjah atas pengakuannya sendiri walaupun sejatinya bahaya tersebut mencakup bahaya syar’inya bagi segenap kaum muslimin dan muslimah.

Yang begitu memilukan, “Trendy Halabiyah” semacam perilaku pada bukti-bukti foto yang diunggah ke ruang publik di atas bisa dilakukan tanpa harus jauh-jauh beranjak keluar rumah!! Di dalam rumahpun, wanita Rodja begitu leluasa untuk menyaksikan dai pujaannya, bahkan mengikuti trendy pakaian sang idola dan sampai pada tataran perilaku di kalangan muslimah Halabiyah semacam ini dipamerkan pula ke ruang publik!!!

Para-muslimah-korban-dakwah-Firanda-TV-Rodja
Gambar 3. Para muslimah korban dakwah Firanda-TV Rodja. Ittaqillah. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Bisakah kita membayangkan bahwa televisi-televisi Rodja yang ada di dalam rumah-rumah para pemirsanya telah berhasil “menciptakan” perubahan perilaku muslimah menjadi seperti itu? Itu hanyalah satu contoh kasus yang mengemuka dari entah berapa puluh atau bahkan berapa ratus atau berapa ribu para pemirsa setia Rodja terutama para muslimah yang dididik oleh para dai Halabiyun Rodja TV untuk “merasa” legal secara syar’i menyaksikan para lelaki asing yang sebagian besarnya tentu saja para muslimah tersebut tidak memiliki akun facebook untuk bebas mengemukakan isi hatinya terhadap para dai Halabiyun pujaannya yang ditontonnya setiap hari..Allahul musta’an.

Lelaki Yang Tidak Memiliki Rasa Cemburu??
“Sebagian suami sama sekali tidak memiliki rasa cemburu, jika istrinya keluar dari rumahnya kemudian dilihat oleh para lelaki, atau istrinya bercampur dengan para lelaki di tempat kerja, atau istrinya berdua-duaan dengan seorang lelaki lain di mobil, atau istrinya berbicara dengan lelaki lain di telepon, atau istrinya berbicara lama dengan lelaki lain di hadapannya, atau saling sms-sms-an dengan lelaki lain, dan seterusnya…kemudian ia tidak merasa cemburu….lelaki macam apakah ini yang tidak cemburu….

Tidak adanya rasa cemburu inilah yang menyebabkan timbulnya kerusakan di masyarakat, timbulnya berbagai macam penyakit sosial…
Oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam telah jauh-jauh mewanti-wanti bahaya sifat ini, beliau bersabda
ﺛَﻼ‌َﺛَﺔٌ ﺣَﺮَّﻡَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟﻰَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻣُﺪْﻣِﻦُ ﺍﻟْﺨَﻤْﺮِ ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻕُ ﻭَﺍﻟﺪَّﻳُّﻮْﺙُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﻘِﺮُّ ﺍﻟْﺨَﺒَﺚَ ﻓِﻲ ﺃَﻫْﻠِﻪِ
Tiga golongan yang Allah mengharamkan surga atas mereka, pecandu bir, anak yang durhaka kepada orang tuanya, dan dayyuts yang membiarkan kemaksiatan pada istrinya (keluarganya). [Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib no 2512 dari hadits Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash, lihat juga syahidnya dari hadits ‘Ammar bin Yasir no 2071 dan 2367]

Dayuts adalah orang yang tidak memiliki rasa cemburu karena istrinya.
[Lisanul ‘Arab II/150, An-Nihayah fi ghorinil hadits IV/112]

Para ulama memandang sikap seperti ini merupakan dosa besar. [Al-Kabair I/54]
Namun yang menyedihkan yang terjadi di zaman ini, betapa banyak lelaki yang membiarkan istrinya terbuka menjadi bahan tontonan para lelaki, membiarkan para lelaki bergolak syahwatnya kerana melihat istrinya…. bahkan ia bangga dengan hal itu…, bangga kalau istrinya jadi barang tontonan, bangga jika aurat istrinya jadi pemuas nafsu pandangan para lelaki….

Bahkan sebagian kaum muslimin -yang terpengaruh dengan gaya hidup orang-orang kafir- memandang bahwasanya merupakan bentuk kemajuan dan modernisasi jika istrinya bertemu dengan sahabat lelaki suami maka sang istri mencium lelaki tersebut…

Bagaimana seorang mukmin yang sejati tidak cemburu melihat istrinya dicium oleh lelaki lain…??? inna lillahi wa inna ilaihi rooji’uun” –selesai penukilan- "

Tahukah pembaca siapa yang telah menuliskan, menguraikan dan memperingatkan kaum lelaki dari salah satu dosa besar, Dayyuts yakni orang yang tidak memiliki rasa cemburu terhadap istrinya di atas? Dia adalah orang yang bernama Firanda, ya’ yang dipuji-puji betapa baguuuusnya bajunya dan bla…bla..bla..orang para istri / muslimah sebagaimana pada bukti gambar nomor 3.
Cara-Firanda-Memperingatkan

Gambar 4. Cara Firanda Memperingatkan, Suami Sejati jangan menjadi Dayyuts dengan tampilnya dirinya di depan istri-istri mereka!!
Url bukti:

www.firanda.com “Tebarkan Ilmu, Tumbuhkan Amal, Petiklah Ridlo Ilahi” – Suami Sejati ( bag 13) “Diantara Kesalahan Suami: Lalai untuk Mendidik Istrinya dan Tidak Memiliki Rasa Cemburu” – http://firanda.com/index.php/artikel/keluarga/168-suami-sejati-bag-13-diantara-kesalahan-suami-lalai-untuk-mendidik-istrinya-dan-tidak-memiliki-rasa-cemburu

Duhai kemana para suami sampai istrinya berperilaku seperti itu? Lalu bagaimana teknik para ustadz Halabiyunnya mentarbiyah para pengikutnya agar terhindar dan terjauhkan dari perbuatan dosa besar, cap dayyuts jika TV Rodja sendiri dan model taklim/daurah para dainya malah menjadi motivator dan fasilitator terbesar berkedok media dakwah yang efektif dalam menjangkau berbagai berbagai penjuru wilayah dan lapisan masyarakat untuk menumbuhsuburkan kemunculan para dayyuts? Allahul musta’an

Bukankah Perahu Layar tidak akan berjalan di atas trotoar?
Sungguh kita tidak mengira bahwa di depan mata kita benar-benar telah muncul generasi muslimah yang bersemangat untuk meneladani salafush Shalih namun menganggap biasa berlama-lama memandangi lelaki asing atau suami orang lain melalui kotak ajaib Televisi bertajuk Rodja TV, Ahsan TV dan yang sehizby dengannya yang dimasukkan oleh para suami di rumah-rumah mereka atau bahkan melalui layar proyektor besar yang bisa melipatgandakan besarnya wajah para dainya yang difasilitasi oleh para panitia kajian dan daurah Halabiyun …..
inna lillahi wa inna ilaihi rooji’uun”.

Bimbingan Ulama Kibar dalam Permasalahan ini
Asy Syaikh Shalih Fauzan Al Fauzan.
Kenapa penjelasan beliau yang kita pilih? Karena selama ini beliaulah yang paling sering dipakai untuk menjustifikasi perbuatan tersebut, menonton pria, para dai dan ulama di televisi ketika menyampaikan ceramah bahkan mendirikan stasiun televisi untuk memfasilitasi secara penuh perilaku semacam ini.

Syaikh-Fauzan-sebagai-dalih-utama
Gambar 5. Syaikh Fauzan sebagai dalih utama, membolehkan muslimah melihat wajah da’i Indonesia melalui stasiun televisi yang telah diizinkan kepadanya untuk didirikan?!? Ataukah itu televisi khusus hanya untuk pemirsa lelaki saja (senyum)?


*****************************************************************************************************************************
Silakan simak dialog bersama Syaikh Fauzan hafizhahullah di link di bawah ini yang pernah kami publish:

1. BOLEHKAH PARA WANITA MELIHAT PARA ULAMA DI TELEVISI?  ==>   http://forumsalafy.net/?p=1888
embed id=”ply” width=”320″ height=”41″ type=”application/x-shockwave-flash” src=”http://www.shoutcheap.com/flashplayer/player.swf” quality=”high” allowfullscreen=”false” allowscriptaccess=”always” flashvars=”file=http://archive.org/download/BolehkahWanitaMelihatParaUlamaDiTelevisiAsySyaikhShalihAlFauzan/Bolehkah%20wanita%20melihat%20para%20ulama%20di%20televisi-asy%20syaikh%20shalih%20al-fauzan.mp3&type=mp3&volume=50&” bgcolor=”#FFFFFF” />
2. BOLEHKAH MEREKAM CERAMAH DENGAN VIDEO? ==> http://forumsalafy.net/?p=2777

3. BOLEHKAH MEMASUKKAN TELEVISI DI RUMAH?  ==>  http://forumsalafy.net/?p=3394

**************************************************************************************************************************

Kegagalan Total Dakwah Firanda-Halabiyun Rodja TV Membentuk Generasi Lelaki Sejati
Sesungguhnya jika kita memahami benar apa yang telah dituliskan oleh Calon Doktor Halabiyun Firanda dalam tulisannya yang bertajuk Suami Sejati, Diantara Kesalahan Suami:  Lalai untuk Mendidik Istrinya dan Tidak Memiliki Rasa Cemburu maka keberhasilan dakwahnya adalah dengan mendakwahkan para pengikutnya sebagai Lelaki Sejati yang tiada lalai mendidik istrinya dan lelaki yang memiliki rasa cemburu jika melihat perbuatan sang istri yang dicintainya tiada mendatangkan ridha Allah Ta’ala.

Tatkala tarbiyah Halabiyah yang mereka lakukan pada satu sisi memperingatkan bahayanya dayyuts, suami yang tiada memiliki rasa cemburu terhadap tingkah sang istri namun pada sisi yang lain Firanda dan segenap para dai Halabiyun Rodja TV justru menjelma sebagai motor dan fasilitator besar yang mengarahkan dan membetot terjadinya perubahan perilaku para wanita muslimah, para istri untuk bisa betah berlama-lama memandangi mereka baik melalui TV maupun layar besar yang bisa melipatgandakan sekian ratus persen besaran wajah para dainya (yang notabene bukanlah mahramnya!!)  begitu dekat di depannya dengan kemasan aman “kemaslahatan dakwah yang sangat efektif menembus seluruh lapisan masyarakat di berbagai penjuru daerah ” maka inilah sesungguhnya yang menjadi wasilah besar fitnah di kalangan muslimah dan bahaya laten kemunculan para Dayyuts, wal ‘iyadzubillah.

Sehingga keberhasilan dakwah Firanda-Halabiyun TV Rodja untuk membentingi kaum hawa dari fitnah mereka dan membentuk Lelaki Sejati sesungguhnya adalah keberhasilannya memperingatkan kaum muslimin, para suami atau para mahram dari para wanita muslimah mereka agar menghindarkan diri dari menonton TV Rodja yang notabene menampilkan para lelaki yang bukan mahramnya. Keberhasilan dakwah Firanda-Halabiyun Rodja adalah memperingatkan para wanita muslimah untuk  memiliki dan menumbuhkan rasa malu, melindungi mereka dari perilaku menonton para lelaki yang bukan mahramnya.

Sejati-takkan-pernah-biarkan-istrinya-berperilaku-betah-berlama-lama-memandangi-lelaki-asing
Gambar 6. Lelaki Sejati takkan pernah biarkan istrinya berperilaku betah berlama-lama memandangi lelaki asing (baca:Rodjatv et.all)

Engkau Yang Memperingatkan Engkau pula yang Menghancurkan….
Dayyuts, Profil Seorang Suami & Bapak Yang Buruk Bagi Keluarganya
……
Imam Ibnul Qayyim ketika menjelaskan dampak buruk perbuatan maksiat, di antaranya perbuatan ad-diyatsah/ad-dayytus (membiarkan perbuatan buruk dalam keluarga) yang timbul karena lemah atau hilangnya sifat ghirah dalam hati pelakunya, beliau berkata, “…Oleh karena itulah, ad-dayyuts adalah makhluk Allah yang paling buruk dan diharamkan baginya masuk surga, demikian juga orang yang membolehkan dan menganggap baik perbuatan zhalim dan melampaui batas bagi orang lain. Maka perhatikanlah akibat yang ditimbulkan karena lemahnya sifat ghirah (dalam diri seseorang).

Ini semua menunjukkan bahwa asal (pokok) agama (seseorang) adalah sifat ghiroh. Barangsiapa yang tidak memiliki sifat ghirah maka berarti dia tidak memiliki agama (iman). Karena sifat inilah yang akan menghidupkan hati (manusia) yang kemudian menghidupkan (kebaikan pada) anggota badannya, sehingga anggota badannya akan menolak (semua) perbuatan buruk dan keji (dari diri orang tersebut). Sebaliknya, hilangnya sifat ghirah akan mematikan hati (manusia) yang kemudian akan mematikan (kebaikan pada) anggota badannya, sehingga sama sekali tidak ada penolak keburukan pada dirinya…” (Kitab Ad-Da-u wad Dawaa’, hal. 84)

Adapun keburukan terhadap agama istri dan anak-anaknya, dengan membiarkan atau menuruti keinginan mereka dalam hal-hal yang bertentangan dengan syariat, ini berarti menjerumuskan mereka ke dalam jurang kehancuran.
Seorang istri bagaimana pun baik sifat asalnya, tetap saja dia adalah seorang perempuan yang lemah dan asalnya susah untuk diluruskan, karena diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, ditambah lagi dengan kekurangan pada akalnya. –selesai penukilan-
Url bukti: Dayyuts, Profil Seorang Suami dan Bapak yang Buruk Bagi Istri dan Anak-Anak | Muslim.Or.Id – Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah –http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/dayyuts-profil-seorang-suami-dan-bapak-yang-buruk-bagi-istri-dan-anak-anak.html

Penulisnya adalah Abdullah Taslim yang sedang memperingatkan keras dari bahayanya Dayyuts terhadap istri dan anak-anak mereka, dan lihatlah sekarang bagaimana salah seorang dedengkot RodjaTV sedang bermimik wajah di dalam kotak ajaib Rodjatv untuk bisa dinikmati oleh kaum wanita di rumah-rumah mereka (ingat, Rodjatv bukanlah tv khusus para lelaki sejati):

abdullah-taslim.
Gambar 7. Dia yang memperingatkan para lelaki dari Dayyuts, Profil Seorang Suami dan Bapak yang Buruk Bagi Istri dan Anak-Anak tetapi dia pula yang membiarkan istri-istri dan anak-anak para suami dan bapaknya berbetah-betah menonton Abdullah Taslim, Rodjatv, “lelaki” yang bukan mahram mereka (mohon ma’af, untuk keperluan pembuktian, kami sengaja menampilkan utuh wajah yang bersangkutan agar tidak tersamarkan dari wajah orang yang lain).

Wahai para suami….wahai para bapak keluarga penikmat Rodjatv… pernahkah istri-istri kalian, wanita-wanita kalian berlama-lama memandangi kalian sebagaimana berlama-lama memandangi para lelaki asing yang bukan mahram mereka di dalam kotak ajaib berjudul Rodjatv???

Apakah kalian lebih gagah dari Abdullah Taslim? Apakah Kalian lebih tampan dari Abdullah Taslim? Apakah kalian lebih cerdas dan lebih berpendidikan dari Abdullah Taslim? Apakah kalian lebih berintonasi…apakah…apakah??? Sungguh itu semua adalah fitnah!!!!….Bagi kalian…bagi istri-istri kalian dan bagi muslimah-muslimah kalian untuk dididik mencerabutkan rasa malu dari dalam-dalam dada dari perbuatan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh para muslimah…memandangi para lelaki yang bukan mahramnya..Allahul musta’an.

Bukankah Halabiyun yang membangunnya….Halabiyun pula yang menghancurkannya??
Jujurlah…..walau sekadar memberikan jawaban di dalam dada…
Sungguh merupakah musibah besar jika kami dan kalian telah menganggap perilaku semua itu adalah hal yang biasa jika dilakukan dalam bingkai dakwah!! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Maka jika yang terjadi adalah hal yang sebaliknya, munculnya hasungan dari para dedengkot Halabiyun sehingga dengan dakwah mereka melalui TV Rodja menjadikan para lelaki justru bersemangat memasukkan kotak-kotak ajaib ke rumah-rumah mereka dengan berkedok dakwah demi memfasilitasi para istri dan keluarga muslimahnya betah berlama-lama menonton para lelaki asing dan bertenang-tenang membiarkan perilaku semacam ini sebagai rutinitas harian, mingguan, tahunan maka sungguh generasi lelaki Tak Sejati, generasi dayyuts telah benar-benar menjadi bahaya laten dari Tarbiyah Halabiyah yang dihasilkan oleh TV Rodja. Allahul musta’an.

Sadarlah wahai ukhti muslimah… para ummahat….
Sadarlah wahai para suami, kakak dan adiknya…
Dimana “engkau” wahai cemburu syar’iy berada?
Lihatlah kemana Tarbiyah Halabiyah Rodjaiyah mengarahkan kalian dan kemana pula bimbingan Asy Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah meneladankan?
Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita semua untuk rujuk kepada kebenaran dan mengumpulkan kita semua di jannahNya, amin.

4 komentar:

  1. Kalau ana tetep ambil faedah dari tv rodja,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya...akhi, masih mau ngambil faedah dari orang-orang yang nggak jelas manhajnya, dari orang-orang yang bermudah-mudah di atas kebathilan. Bukti-buktinya terlalu banyak, terlalu banyak kerusakan di dalamnya.
      di tv rodja isinya macem2, khawarijnya ada, ikhwanul muflisinnya, murji'nya ada (bahkan pentolanya, yaitu Ali Hasan Abdul Hamid),
      "Kalo ada jalan tol, ngapain gelantungan lewat tali."

      Mungkin ada syubhat, "Kita ini masih bodo, nggak usah lah pilah-pilih, kita ngaji aja, belajar, belajar, belajar....kita ambil baiknya, yang jelek kita buang"
      Kebalik ya akhi....
      Justru karena kita ini masih bodo, kita harus ngambil ilmu dari yang sudah terpercaya, dari orang-orang yang lurus. yang tidak main-main.
      Lah wong kita ini masih bodo, trus ngukur yang baik sama yang jeleknya gimana? pake apa? pake perasaan?
      Kalo kita tau yang baik & kita ambil, trus yang jelek kita buang itu namanya kita pinter, 'alim, nggak perlu belajar, tapi ngajar.
      Tapi karna kita masih bodo, ya ambillah dari yang terpercaya....

      Sekedar info, dulu pas awal2 ngaji, saya beberapa kali taklim ke mereka.
      Walhamdulillah atas petunjuk Alloh, kemudian asatidzah ahlussunnah salafiyin (jazahumullohu khoiro) yang menjelaskan hujjah2nya, siapa mereka sebenarnya, saya jadi tau mana yg serius di atas sunnah mana yang main-main.
      Setelah tau, ya ngapain saya ngaji sama mereka.

      Asy-Syaikh Rabi’ ~hafidzahullaah~ berkata:
      “Barangsiapa yang masih menghormati manhaj dan aqidahnya maka hendaknya dia tidak mendengar mereka (radio Rodja), adapun barangsiapa yang tidak menghormati manhaj dan aqidahnya, maka silakan dia mendengarkannya.”

      Hapus
  2. Ya Allah,,sesama manhaj aja begini. ... apakah yg begini d sebut sunnah?...Berbaik sangka lah... krn yg d ajrkn oleh ustad-ustad mereka juga sama sumberny dg kita, akidhny, atau misi dkwahny sama, knp hrus d waspadai... ambil lh faedahny dr mereka,,, toh yg mereka ajrkan adlh al quran, hadits2 nabi yg shohih, pendpt ulma yg sama dg ulma kita, cuma hanya alasan itu saja kita hrus menjlek2 mereka, klau bgitu kpn dakwah ini tersebr k masyrkat,??? smntra pra musuh2 islam juga dg kencangny brupya merusak akidh umat islam, baik melalui tv atau lainnya.... sungguh saya sngt sedih ya akhi, ya ustad..mlihat sma2 kita trus2an bgini,, sesama kita sling mnjlek2 kan,,,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertama:
      Sebaiknya kalau mau berkomentar baca artikelnya dulu sampai tuntas. Jangan baru baca judul, langsung buru2 komentar.

      Saya nasehatkan untuk diri saya pribadi dan untuk anda.
      Hendaknya dalam setiap permasalahan senantiasa merujuk kepada bimbingan para ulama.
      dan mengenai permasalahan ini sudah selesai, sebagaimana fatwa dari Syaikh Robi' bin Hadi untuk meninggalkan mereka.

      "Kitab mereka kan sama dengan kita"
      syubhat ini alhamdulillah sudah dijawab oleh Al Ustadz Muhammad hafidzohulloh.
      Kitabnya memang sama, tapi cara memahaminya yang berbeda, maka penerapanya pun akan berbeda.

      Dari pernyataan anda terlihat bahwa anda memahami salafiyah itu terdiri dari macem2, ada salafy A, salafy B, Salafy C, terus terkumpul dalam satu wadah yaitu salafy.
      Tidak demikian !!!
      Salafy itu satu.

      Banyak sedikitnya pengikut bukanlah ukuran suatu kebenaran.
      http://www.panggahlaksono.com/2016/02/manusia-yang-hadir-dimajelis-para-ulama.html

      Manhaj salafy tidak seperti yang mereka dakwahkan.
      Gara-gara mereka, manhaj salaf menjadi kabur, menjadi nggak jelas.
      Sekian banyak perbedaan manhaj salaf dengan manhajnya mereka.
      Salafy bukan mereka, mereka bukan salafy.
      salafy berlepas diri dari mereka.
      Allohuyahdina wayahdikum

      Hapus

berkata baik, atau diam

Apik Elek Bloge Dewek