:::: MENU ::::

Jumat, 02 Oktober 2015

)** Zakir Abdul Karim Naik (bahasa Hindi: ज़ाकिर अब्दुल करीम नायक; lahir 18 Oktober 1965; umur 49 tahun) adalah seorang  pembicara umum Muslim India, dan penulis hal-hal tentang Islam  dan  perbandingan agama. Secara profesi, ia adalah seorang dokter medis, memperoleh gelar Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) dari Maharashtra. (Wikipedia)
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
Dengar nama ini, Zakir Naik, pertama kali ketika ada seorang teman di kantor menyebut orang ini. Dia bilang baru nonton Zakir Naik di youtube. "Ada orang hebat banget, Zakir Naik, dokter, menguasai sekian bahasa, kalo debat nggak pernah kalah, membungkam orang-orang kristen, sekian banyak orang masuk islam karena orang ini" Ya, kurang lebih seperti itu yang dia katakan.
Dan lagi ketika atasan (yang saya tahu dia seorang berpaham ikhwani/ikhwanul muflisin) melihat teman saya ini sedang nonton Zakir Naik youtube, malah dipuji. "Nonton apa?" "Ini pak, Zakir Naik" "Oh...bagus, bagus".

Munculah pertanyaan dalam benak saya. Siapa Sebenarnya Zakir Naik ini? Bagaimana Aqidahnya?
Tukang debat? padahal yang saya ketahui dalam islam adalah larangan keras untuk jidal/debat.
Lagi penasaran, alhamdulillah, ada ikhwan yang men-share ke Grup WhatsApp FBF potongan audio dauroh Ust. Luqman hafidzohulloh di Singapura yang di dalamnya menjelaskan bagaimana aqidah dan manhaj Zakir Naik. Dan ternyata orang ini memiliki penyimpangan yang cukup mengerikan, memiliki pemahaman/keyakinan yang kufur. Walhamdulillah, yang terbaru ada bantahan dari Ust. Muhammad Umar As Sewed hafidzohulloh pada sesi tanya jawab dauroh Surabaya, Bekal Menghadapi Fitnah. Jazahumullohu khoiroo kepada ikhwanna yang telah men-sharenya.

Berikut sebagian bukti penyimpangan Zakir Naik:
Bukti suara dr.Zakir Naik (durasi 02:03) | Zakir calling Allah Brahma Vishnu
# Zakir Naik mengatakan boleh menamai Alloh dengan Brahma atau Wisnu.
Audio http://www.mediafire.com/penyimpangan_zakir_naik.mp3

Allah ta’ala berfirman:
وَلِلَّهِ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا
Hanya milik Allah al-asmaul-husna (nama-nama yang indah), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut al-asmaul-husna itu” [QS. Al-A’raaf : 180].
Kok seenakmu sendiri, ya..Zakir Naik....!!!???

Zakir Naik claims Allah can't do a 1000 things???!!!
# Zakir Naik mengklaim bahwa dia mengetahui 1000 hal yang tidak dapat Alloh lakukan.
YouTube - https://youtu.be/u0dy0CxFeks

Zakir Naik Still Thinks Allah Cannot Do All Things (video 2014)
# Zakir Naik Masih Berkeyakinan bahwa Alloh Tidak Kuasa atas Segala Sesuatu.
YouTube - https://m.youtube.com/watch?v=m3oKGnCVj_s 

Subhanallohi 'amma yaqulun
Maha suci Alloh dari apa yang dia ucapkan
Sangat Jelas, Sekian banyak disebutkan di dalam Al Quran.

إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Sesungguhnya Alloh maha kuasa atas segala sesuatu.
...SEGALA SESUATU... 

¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
Berikut sebagian penjelasan siapa Zakir Naik:
Mengenal Penyimpangan Aqidah Dan Manhaj dr. Zakir Naik (India) Yang diberi "Rekomendasi" oleh Syaikh Wasiyullah 'Abbas Hafidzahullah

Disampaikan Oleh:
Al-Ustadz Luqman Ba'abduh-hafidzahullah-
Dauroh Fawaid Jarh wat Ta'dil
Singapura, 1-2Dzulhijjah 1436/ 14-15 September 2015
DOWNLOAD
Durasi 08:35

¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
Membantah Syubhat Lancang Zakir Naik bahwa dia Tahu Hal-Hal yang Tidak Bisa Alloh Lakukan.

Disampaikan Oleh:
Al-Ustadz Muhammad Umar As Sewed -hafidzohulloh-
Dauroh Bekal Menghadapi Fitnah
Surabaya, 20 Dzulhijjah 1436 / 04 Oktober 2015
DOWNLOAD
Durasi 02.54

SYUBHAT KAUM FILSAFAT:  "SIAPAKAH YANG MENCIPTAKAN ALLAH? | APAKAH ALLAH BISA MENCIPTAKAN YANG LEBIH BESAR DARI-NYA?"

Ikhwanifiddiin a'azakumulloh (ada) syubhat, na'uzdubillah, syaithoniyah, sering berkata, membisikan:
"Siapa yang menciptakan ini? siapa yang begini? dan siapa yang menciptakan kamu?" Alloh...
Kemudian bertanya, "Siapa yang menciptakan Alloh?"

Ucapkan أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ !!
Ucapkan أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ !!
Itu syaithon yang berbicara. Karena dia manyamakan antara Khaliq dengan makhluq, dengan satu pertanyaan. Yang ditanya siapa yang menciptakan itu makhluq, sedangkan Alloh Al Khaliq (pencipta-pen). baarokallohufiykum.
Maka stop sampai disitu, dan ucapkan أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ !!
Jangan kamu layani ucapan seperti itu !!

Yang sejenis ini adalah kalimat, "Apakah Alloh bisa menciptakan yang lebih besar dari Dirinya?"
Ini juga sama. Kalau mengatakan tidak bisa berarti Alloh tidak berKuasa, kalau dikatakan bisa berati ada yang lebih besar dari Alloh Subhanahu Wata'ala.
 أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Ikhwanifiddiin a'azakumulloh, ini juga syubhat yang sama.
أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Alloh Maha Kuasa, bisa berbuat apapun sekehendakNya !! Tapi, apakah Alloh mau?
Ati-ati, tadi syubhatnya sesungguhnya rawan atau rapuh sekali. Alloh tetap bisa berbuat apapun. "Berarti dia bisa menciptakan (yang lebih besar-pen)?"
Kalau Alloh kehendaki, tapi Alloh tidak akan mengendaki, kan begitu, selesai.
Nggak ada yang lebih besar dari Alloh Subhanahu Wata'ala.

Ikhwanifiddiin a'azakumulloh, jangan sampai terbawa fitnah ini akhirnya mengucapkan kalimat sesat seperti kalimatnya Zakir Naik, yang katanya ahli debat. Bahwa "aku memiliki 100 (1000-pen) perkara yang Alloh tidak bisa melakukannya."
Astaghfirulloh, ini ucapan-ucapan yang mengerikan, ucapan yang na'udzubillah, ucapan yang bertentangan dengan ucapan Alloh Subhanahu Wata'ala dalam Al Quran berkali-kali.
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Alloh atas segala sesuatu Maha Kuasa.
Maha Bisa !!
Dan ini iman !! Siapa yang tidak percaya, kafir.
Ini iman, ini aqidah !! Siapa yang tidak percaya bahwa Alloh 'ala kulli syaiinqadir, berarti dia kafir.
Ikhwanifiddiin a'azakumulloh, alhamdulillah.

Sesungguhnya syubhat-syubhat yang sperti itu sering disebarkan oleh kaum filsafat.
Makanya jangan belajar dari Plato, jangan belajar dari Aristo(teles-pen), jangan belajar dari orang Yunani.
Belajar dari Al quran wa sunnah, belajar dari para ulama salaf, belajar dari para sahabat dan tabi'in, belajar dari para imam-imam. Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam Ahmad, belajar dari mereka para aimmah (imam-imam ahlussunnah). Na'am. 

silakan buka
syubhat-kaum-filsafat-ust. Muhammad

Penjelasan lainnya dari beliau
DOWNLOAD
Durasi 03.34

ikhwanifiddin a'azakumullah,
Debat-debat seperti itu tidak sunnah, tidak nyunnah. Walaupun dulu pernah ada perdebatan yang lebih "keren", dalam tanda petik, dibandingkan dengan perdebatannya Dzakir Naik, dibandingkan dengan perdebatannya.....siapa...seniornya...dulu? na'am

Kenapa lebih "keren"? karena dengan kitab-kitab ahlussunnah, dengan riwayat, dengan sanad, dengan ilmu, betul-betul dengan ilmu.
Sampai para ulama ketika melihat... apa.. mau saya katakan bahasanya...?
Dari satu sisi kagum, syiah itu bungkam nggak bisa apa-apa, karena dengan hujjah-hujjah, dari kitab-kitab ahlussunnah dibandingkan dengan kitab-kitab mereka. Kitab kalian begini, kitab ahlussunnah begini. Sampai mereka emosi nggak bisa apa-apa.
Tetapi itupun diakhiri dengan kalimat, "Tapi aku tidak suka" kata masyaikh ketika ditunjukkan perdebatan tadi. "tapi aku tidak suka, dan itu tidak sunnah, tidak sunnah."

Berapa banyak kita diajarkan untuk menghindari perdebatan-perdebatan, ini malah bikin acara debat. nggak nyunnah. wallahuta'ala a'lam.

Dan kenyataannya beberapa mereka-mereka yang seneng debat ini tadi tergelincir. Dzakir naik tergelincir dalam sekian qoul-qoul (ucapan-ucapan) yang bathil yang menyimpang sesat. Yang seniornya juga sama, Ahmad dejjat tergelincir juga dalam sekian ucapan-ucapan yang berbahaya.
Dan tadi yang meruntuhkan syiah dalam debatnya yang berseri di televisi mesir, ternyata sururi, hizbi.

ikhwanifiddin a'azakumullah,
Ini yang terjadi. Mereka membahas perbandingan agama, tetapi belum tuntas membahas tentang agamanya sendiri. Apa ucapan Dzakir Naik?
"Aku memiliki 100 (1000-pen) bahkan lebih apa yang Allah tdk mampu."
astaghfirullah...astaghfirullah... apa yang Allah tidak mampu?
ikhwanifiddin a'azakumullah,
Saya tahu, sebagaimana para ulama juga tahu. Yang dimaksud permainan-permainan filsafat.
"Kita bisa punya anak, Allah nggak bisa" satu, dua, dia nyebutkan seratus apa yang Allah tidak bisa, aku bisa.

Ini kurang ajar kalimatnya, kalimat yang tidak pantas, kalimat yang sangat-sangat berbahaya, kalimat filsafat, kalimat yang mengerikan.
baarakallahufiikum

¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
Bantahan Syaikh Shalih Al Fauzan hafidzahullah terhadap Aqidah Zakir Naik
Shaikh Fawzan on Someone who Claims He Knows 1000 Things Allah Cannot Do! "He is a Mulhid!"
# Bahwa orang yang mengklaim dia mengetahui 1000 hal yang tidak dapat Alloh lakukan. Dia seorang yang Mulhid !! (terjatuh pada kekufuran)
Bedakan antara mengatakan terjatuh pada Kekufuran dengan memvonis Kafir
YouTube - https://youtu.be/4w5YYde7tBY 

¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
Bagaimana dengan tazkiyah Syaikh Washiyullah Abbas hafidzalullah ?
Kita berhusnudzan, bahwa Syaikh belum mengetahui atau belum sampai kepada beliau, apa (kesesatan/penyimpangan) yang ada pada Zakir Naik.
Silakan dengarkan audio penjelasan dari Ust. Luqman hafidzahullah di atas.

¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
VIDEO
Ustadz Abu Khadeejah حفظه الله
 Silakan unduh link video
http://safeshare.tv/v/MgGKgRHSFGQ

Ustadz Muhammad Sewed حفظه الله
 Silakan unduh link video
http://safeshare.tv/v/Xp5XvYoXOCI

Sumber artikel:
http://bit.ly/Alfawaaid
http://bit.ly/ForumBerbagiFaidah
http://bit.ly/ukhuwahsalaf

Salafy Singapura 🇸🇬

¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
Penutup:
Mungkin ada yang mengatakan, ya walaupun ada penyimpangannya, tapi kan bagaimana pun juga orang ini punya jasa yang besar terhadap islam, Sekian banyak orang masuk islam karena dia.
Jasa? Masuk Islam? Islam yang seperti apa? Iya, mungkin ada banyak orang yang masuk islam karena dia, tapi sekian banyak orang islam yang menjadi geser pemahamannya, menyimpang, atau minimalnya menjadi kabur/samar karena orang ini.
Berkeyakinan bahwa Alloh tidak kuasa atas segala sesuatu bukanlah perkara yang remeh. Itu pemahaman yang kufur. Sekian banyak ayat dalam Al Quran ditolak, karena pemahaman dia ini.

Ketika muncul syubhat-syubhat, bisikan pertanyaan-pertanyaan dari syaithon yang mirip yang diucapkan orang ini, Segeralah berhenti, tutup, jangan dilanjutkan dan ucapkan "a'udzubillahiminasysyaithanirrajim." "Alloh Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu. Saya berimaan.
Bukan malah diteruskan, dilanjutkan, bahkan diucapkan dengan sombongnya di depan umat, bahwa "saya memiliki 1000 perkara yang Alloh tidak bisa melakukannya" kata dia.
A'udzubillahiminasysyaithanirrajim,
Astaghfirullahal'adzim,
Allahulmusta'an.

Tidak Ada Seorang Sahabat (Murid-murid Rasulullah) pun yang berani mengucapkan perkataan yang lancang seperti dia. Cukuplah kita dalam berislam, mengambil contoh kepada para generasi terbaik yang dibimbing, diajari, ditarbiyah oleh manusia terbaik di muka bumi yaitu Rasulullah Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam. Contohlah para sahabat.

¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
WA Forum Berbagi Faidah [FBF] |

7 komentar:

  1. Sebaiknya kalo hendak komen, dibaca dulu secara keseluruhan, trus didengerin semua audionya.
    in syaa Allah akan ngerti.

    BalasHapus
  2. bismillah, afwan waktu mau download audionya selalu page not found.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah linknya sudah diperbaiki.
      silakan dicoba lagi
      baarokallohufiik

      Hapus
  3. Banyak komentar yang hampir sama, sengaja tidak saya tampilkan.
    Bahkan sebagiannya menggunakan bahasa yg kurang sopan.

    Semoga nasehat syaikh Sholeh Fauzan hafidzahullah ini bisa mewakili,

    Pertanyaan:
    Apa hukum orang yang membela ahli bid’ah dengan dalih: “Dia memiliki sekian kebaikan dan telah berjasa kepada Islam dalam hal ini dan itu.” Syubhat semacam ini telah menyebar di sebagian dai, maka apakah hukumnya hal tersebut?

    Jawaban:
    Kita menjelaskan kesalahan dalam rangka agar manusia menjauhiya. Adapun dalih bahwa dia memiliki sekian banyak kebaikan, maka itu ilmunya di sisi Allah dan kita tidak mengetahuinya. Kebaikan-kebaikannya tidak akan disia-siakan di sisi Allah dan kita bukan timbangan yang menimbang kebaikan dan keburukan. Kebaikan dan keburukan memiliki timbangan sendiri pada Hari Kiamat nanti di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tujuan kita bukan untuk menjatuhkan kehormatan seseorang, tetapi hanya semata-mata untuk menjelaskan kebenaran dan menyingkap kesalahan agar manusia tidak terjatuh pada kesalahan tersebut.

    Adapun pribadinya maka kita tidak masuk ke dalamnya. Kebaikannya untuknya dan tidak akan disia-siakan di sisi Allah jika dia benar-benar memiliki kebaikan. Kita tidak sedang membicarakan kebaikannya dan kita juga tidak mengatakan bahwa dia tidak memiliki kebaikan –Allah yang lebih mengetahui kebaikannya– karena tujuan kita hanya semata-mata menjelaskan kesalahannya agar orang lain tidak tertipu dengannya, sedangkan pribadinya urusannya kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kebaikannya tidak akan disia-siakan di sisi Allah jika dia memang memiliki kebaikan.

    Adapun jika dia tidak memiliki kebaikan maka kita tidak boleh meletakkan kebaikan untuknya dan tidak mengklaim bahwa dia memiliki kebaikan. Jadi tidak ada penafian dan tidak pula penetapan dari sisi kebaikan. Tetapi yang kita lakukan hanyalah menjelaskan kesalahan berdasarkan dalil atau bukti nyata, dengan tujuan agar manusia tidak tertipu dengannya. Tidak boleh bersikap basa basi kepada seorang pun dalam urusan kebenaran. Siapa saja yang salah maka dijelaskan kesalahannya. Para shahabat dahulu tidak merasa benci jika salah seorang dari mereka tergelincir dalam kesalahan lalu ada saudaranya menjelaskan kesalahannya tersebut. Demikian juga para ulama sejak dahulu hingga sekarang tidak merasa benci jika salah seorang dari mereka tergelincir dalam kesalahan lalu ada yang menjelaskan kesalahannya tersebut. Jadi masalahnya bukan masalah fanatik dan bukan pula sikap basa basi, tetapi masalahnya adalah menjelaskan kebenaran karena Allah Azza wa Jalla.

    Allah Ta’ala berfirman:

    كُوْنُوْا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالأقْرَبِيْنَ.

    “Jadilah kalian orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun terhadap diri kalian sendiri atau kedua orang tua dan kerabat.” (QS. An-Nisa’: 135)

    Jadi yang wajib adalah menjelaskan kebenaran. Adapun dalih bahwa dia memiliki kebaikan, maka kita mengharapkannya dan semoga Allah melipatgandakan balasannya untuknya. Kita tidak ikut campur dalam masalah ini, namun hal ini tidak menghalangi kita untuk menjelaskan kesalahan.

    Sumber artikel:
    Al-Ijaabaat Al-Muhimmah Fil Masyaakil Mudlahimah, hal. 201-202

    Alih bahasa: Abu Almass
    Kamis, 23 Rajab 1435 H

    sumber http://forumsalafy.net/bolehkah-membela-ahli-bidah-dengan-dalih-karena-mereka-memiliki-jasa-besar-kepada-umat/

    BalasHapus
  4. knapa dan knapa salaf yg satu ini,selalu mencari aib saudaranya sendiri.sejauh yg saya knal belio tak senista itu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf, buat apa mencari-cari aib orang? salafy tidak pernah dengan sengaja mencari-cari aib/kesalahan orang lain. menghabiskan waktu.

      Adapun bantahan di atas adalah atas apa yang sudah dia sebar sendiri.
      Apakah atas kesalahan yang sudah tersebar lantas didiamkan? Bahkan kesalahannya dalam perkara aqidah?
      Bukankah seharusnya ketika kita ditunjukkan kesalahan kita (& memang benar kita salah), kita diajarkan untuk kembali, bertaubat dari kesalahan kita, & bahkan sudah sewajarnya berterima kasih kepada yang menunjukkan kesalahan kita?

      beginilah hasil dakwahnya para penggembos dakwah, orang-orang yang sangat alergi dengan syariat islam yang mulia, yaitu tahdzir dari penyimpangan & kesesatan.
      Allahul musta'an.

      ada yang perlu diluruskan, tidak ada salafy yang ini atau yang itu. Salafy cuma satu, yaitu yang mengikuti jalan Rasulullah para sahabat, tabi'in, & tabi'it tabi'in. Adapun yang tidak mengikuti mereka, atau yang mengikuti mereka tapi pilih-pilih sesuai hawa nafsu mereka, mereka bukan salafy.
      Allahu a'lam

      Hapus
  5. Setuju. Ini bukan buka aib, ini adalah "penyelamatan" umat dr kesalahan (kesesatan).
    Semuanya Berpikirlah terbuka, yg fair. Katakan salah kalau itu salah (meski yg salah itu baik), dan ikuti yg benar apabila itu benar.
    Jangan sampai kesalahan orang yg dianggap alim diikuti oleh orang awam dan diikuti oleh orang awam lainnya sampai seterusnya.
    Sebarkan Kebenaran. Mohon pikiran dan kalbu kita jangan tertutupi oleh hawa nafsu dg membela sosok/tokoh/pribadi yg sebenarnya sdh jelas/wujud kesalahannya.
    Baarokalloohu fiik

    BalasHapus

berkata baik, atau diam

Apik Elek Bloge Dewek