:::: MENU ::::

Minggu, 09 Agustus 2015

BUKANLAH SIKAP HIKMAH MENYEBUTKAN KEBAIKAN KETIKA KITA SEDANG MENTAHDZIR
Pernyataan Faqihuz Zaman al-‘Allamah Muhammad bin Shaleh al-‘Utsaimin rahimahullah:

Berkata al-Imam al-‘Allamah Muhammad bin Shaleh bin ‘Utsaimin hafizhahullah di dalam “Liqaatul Babil Maftuh” (61-70) (hal. 153):

Ketika kita hendak meluruskan seseorang, maka wajib menyebutkan kebaikan-kebaikan dan kejelekan-kejelekannya, karena ini merupakan timbangan yang adil. Namun ketika kita mentahdzir dari kesalahan seseorang, maka cukup menyebutkan kejelekannya saja, karena konteksnya adalah konteks tahdzir. Dan bukan bagian dari hikmah ketika dalam konteks tahdzir untuk menyebutkan kebaikan-kebaikannya. Karena bila engkau menyebutkan kebaikan-kebaikannya, niscaya orang yang mendengarnya akan tetap berada dalam kebingungan. Sehingga pada setiap kondisi itu memiliki pernyataannya masing-masing.

Sumber: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=120146
Alih bahasa: Syabab Forum Salafy
Arsip WSI || http://forumsalafy.net

0 komentar:

Posting Komentar

berkata baik, atau diam

Apik Elek Bloge Dewek